1

27 6 2
                                    

Keisha POV

Aduh ni orang tatapannya tajem banget. Kayak gue salah besar aja.Ah bodo amat lah, mendingan gue cepet2 ke kelas,sebelum pak Garto masuk ke kelas. Kan nggak lucu masih seminggu sekolah udah telat. Apa kata dunia?

Aku pun hanya mengatakan kata yang sewajarnya ku ucapkan pada lelaki itu lalu dengan cepat meninggalkan nya.

Aku memasukkan beberapa peralatan mandi ku ke dalam tas sambil menuju kelas.

Setibaku di kelas. Suasananya sangat hening karna semua murid memperhatikan guru kiler itu dengan seksama. Dan di tambah kedatanganku yang terlambat 8 menit. Ya Allah, daripada aku melihat kumis tebal dan wajah garangnya, lebih baik tenggelamkan aku sekarang juga. Ibarat orang jaman dulu, aku sudah kalah sebelum perang.

Semua penghuni kelas menatapku heran,kecuali pak Garto yang menatapku seakan ingin membunuhku.

Mama lebih baik aku ikut kakak-kakak ku ke German sekarang!!!!

Ku beranikan diri melangkah ke dalam kelas dengan perlahan dan berusaha tidak mentap sang moster yang sedari tadi berdiri di depan papan tulis.

"kenapa baru datang? " tanyanya dengan ketus.

"ma aa aaff pak, jalannya macet" dusta ku.

"halah alasan pasaran. Buat alasan lain yang berbeda" tungkasnya dengan menaikkan nada bicaranya.

Apa apaan ini? Alasan lain? Apa alasan ku tadi terlalu maistream?

"maaf pak, memang tadi saya benar2 terjebak macet. Tidak ada alasan lain pak. "

"baiklah kalau begitu. Pasti kamu lelah kan karna terjebak macet? " ku anggukkan kepalaku untuk menjawab pertanyaan anehnya.

"kamu pasti jenuhkan kalau di kelas? " tanyanya dengan nada yang lembut dan dengan bodohnya aku menganggukkan kepala ku lagi.




Dan aku rasa ini awal pagi yang baik.





"baiklah cabut semua rumput liar yang ada di lapangan futsal sampai jam istirahat. " suruhnya tegas.

Aku membuka mataku lebar2 untuk mencerna kalimatnya.

"tunggu apalagi? Cepat cepat cepat. Enak saja datang terlambat di jam saya" ia menuntunku keluar kelas lalu membentangkan tangan kanannya nya lebar ke arah lapangan.

"bentar bentar pak, saya naruh tas dulu" ucapku.

Vigo POV

Aku merasa di tabrak seseorang saat keluar kamar mandi. Apa apaan dia? Tatanan rambut yang sangat menganggu siapapun yang melihatnya. Dan Mengenakan seragam dengan semrawut,Di tambah tangannya membawa beberapa barang yang aku tidak perduli apa itu.

Dengan malas aku menatapnya, tapi dia malah tersenyum dan mengatakan 'maaf' lalu melenggang pergi dengan tanpa beban.Memang sudah ku tebak dia wanita liar.

Saat aku ingin beranjak pergi, aku merasa ada yang aneh dengan sepatu di kaki kiri ku. Dan ku lihat ternyata sebuah sikat gigi.Apa apaan ini? Sikat gigi berwarna biru dengan gambar batman di gagangnya. Sangat menjijikkan bagiku.

Jangan bilang kalau dia baru saja mandi??? Euuh,,itu sangat sangat menjijikkan dan menggelikan.

Huh, daripada aku mengembalikannya kepada gadis liar itu, lebih baik aku buang saja supaya tidak mengganggu pemandangan.

.........

Auhor POV

Vigo memang lelaki yang bersih, rapi, dingin, cuek dan sekaligus tampan. Pantas saja jika ia sudah tidak suka dengan kei yang baru ia temui sekalipun.

Vigo berada di kelas "X Jasa Boga" memang jarang ada siswa yang mau masuk ke kelas itu,namun Entah mengapa vigo malah memilih jurusan itu dengan yakinnya .

Di kelas itu seperti biasa di hari Selasa Penjaskes sebagai pengawal pagi.di kelas itu hanya ada 2 siswa dan 30 siswi.

Vigo dan teman sebangkunya yaitu Miko sudah bergabung dengan guru dan teman-temannya di lapangan. Pak Yanto Sang Guru Olahraga menjelaskan materi tentang futsal sambil berjalan menuju lapanga.  seketika penjelasan nya terputus ketika melihat seorang siswi yang tergeletak tepat di tengah lapanga,  dengan panik Pak Yanto menyuruh Vigo dan Miko untuk memeriksanya.sedangkan ia bergegas menuju UKS .dengan terpaksa Vigo pun menghampirinya sendirian karena Miko lebih memilih ngibrit ke kamar mandi.



satu langkah

dua langkah

tiga langkah




dan sekarang Vigo sudah berada tepat di samping Siswi itu, ia menekan tangan Siswi itu tepat di urat nadinya.





masih berdetak



itu menandakan Siswi itu baik-baik saja.kemudian ia akan mencoba mengecek nadi di bagian leher nya,,sebelum tangan itu mendarat di leher sang empunya,










Grabbbbb....





.................

Sincerely KeigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang