Chapter 5

2.2K 128 2
                                    

"Hime, ada tamu yang ingin menemui anda"
"Yo, Lucy"
"Na-Natsu??"
.

.

.

.

Fairy tail punya Hiro mashima-sensei
Cerita ini hanya karangan saya saja sebagai fansnya Fairy tail... XD
Om mashima pinjem karakternya yaa .. XD

Yuk langsung ke ceritanya aja deh ..
.

.

.

.

"Natsu ngapain kau kerumahku?" ucap Lucy kaget
"Katanya lu sakit jadi gue jengguk lah"
" terus tau darimana rumahku?"
" kan gue ketos jadi gue tau identitas semua murid terutama perempuan"
"Virgo, buatkan dia minuman dan bawa cemilan sekalian" ucap Lucy
"Baiklah, silahkan tunggu sebentar" ucap Virgo meninggalkan Lucy dan Natsu
"Oyy, dengerin gue ngomong dong. Malah di kacangin" ucap Natsu
"Iya gue denger kok" ucap Lucy dengan malas
"Jadi ada urusan apa datang kesini? Kalo urusan osis besok aja" sambung Lucy
"Kan udah gue bilang. Gue kesini mau jengguk lu"
"Tujuan sebenarnya apa? Pasti ada yang lain kan?"
"Nggak ada. Gue cuma khawatir aja sama lu"
"Oohh"
Sesaat suasana hening.
Natsu POV
Kenapa waktu gue masuk ke kamar ini rasanya kelam banget. Suasananya kayak diselimuti oleh kegelapan. Di dindingnya banyak bingkai foto yang dibalik serta tak ada rasa nyaman di ruangan ini. Apa yang sebenarnya terjadi dengan cewek ini?. Oh iya aku dari tadi tidak melihat orang tuanya.
Natsu POV end

Cekrekk~~
Virgo masuk membawa minuman dan beberapa cemilan untuk dinikmati sang tamu.
"Silahkan diminum dan dinikmati" ucap Virgo sambil meletakan nampan yang berisi minuman dan cemilan.
"Terimakasih"
"Sama-sama" ucap Virgo sambil keluar dari kamar Lucy
"Btw, lu sakit apa?"
"Gak sakit kok cuman kelelahan aja"
"Baru jadi asisten gue 2 hari aja udah tumbang. Dasar lemah!"
"Gue gak lemah tapi cuma capek"
"Emang berat ya bantuin gue ngurus tugas osis?"
"Nggak. Biasa aja"
"Kalo gak kuat bilang yaa. Gue gak mau kalo lu sampe drop kayak gini lagi" ucap Natsu
"Apaan sih kok cara ngomong lu jadi gitu? Jijik gue dengernya"
"Mana tau kalo gue ngomongnya gini bisa bikin lu terpesona sama gue"
"Ew. Yang ada malah jijik gue"
"Oh ya Lucy mana orang tua lu kok gue gak ada liat dari tadi?"
"..." Lucy hanya diam
"Dan kenapa bingkai ini dibalik?" ucao Natsu sambil berdiri dan hendak membalik bingkai foto diatas meja Lucy
"JANGAN DIBALIK" teriak Lucy
Natsu yang kaget mengurungkan niatnya untuk membalik bingkai tersebut
"Memang ada apa?" ucap Natsu
"Natsu, kedua orang tuaku sudah meninggal" ucap Lucy sambil memasang wajah sedih
"Maaf. Aku tidak tahu soal itu"
"Iya tidak apa-apa" ucap Lucy yang awalnya memasang wajah sedih berusaha membuat senyuman dibibirnya agar ia terlihat kuat. Ia tak ingin terus berduka atas perginya kedua orang tuanya. Tetapi itu hal yang mustahil untuk dilakukannya.
Saat suasana hening, terdengar isakan tangis Lucy yang sudah tidak tertahankan.
"Lucy..."
"Hiks.. Hikss aku memang lemah. Padahal aku sudah tak ingin menangis lagi. Aku tak ingin terus berduka atas kematian kedua orang tuaku. Tapi tetap saja, setiap aku melihat foto-foto mereka aku tak sanggup menahan air mataku. Kenanganku bersama kedua orang tuaku terus mengalir dalam pikiranku. A- aku... hiks.. hikss"

Natsu mendekati Lucy dan memeluknya hingga Lucy terkejut dan tidak membalas pelukannya.

"Dasar bodoh! Berapa lama kau sudah memendam tangisanmu? Berpura-pura sok kuat tak akan menyelesaikan masalahmu. Dengarlah Lucy, kita memang baru kenal tapi kau boleh menangis didadaku. Kau boleh meluapkan semua masalah, emosi serta masalahmu. Kalau itu dapat membuatmu lega aku akan menerimanya" ucap Natsu sambil terus memeluk Lucy
"hiks.. hiks.. Ke- kenapa kau berbuat sejauh itu untukku?"
"Entahlah aku sendiri juga tidak tahu. Mungkin karna aku lemah terhadap air mata perempuan" ucap Natsu sambil terkekeh
"Baka" ucap Lucy sambil memeluk balik Natsu.
"Arigatou Natsu"
Natsu terkejut saat Lucy memeluk balik dirinya sehingga Natsu mempererat pelukannya. Mereka saling memberikan kehangatannya satu sama lain. Entah kenapa Lucy merasa sangat nyaman berada di pelukan Natsu sehingga ia tertidur di dalam pelukannya.
Natsu membaringkan Lucy di tempat tidurnya dan menyelimutinya. Di sini tatapnya wajah Lucy sedang pulas tertidur
"Kau terlihat cantik saat tidur" ucap Natsu tapi tidak didengar oleh Lucy yang sedang tertidur pulas.
Natsu meninggalkan kamar Lucy dan bertemu adiknya Lucy tang ternyata sudah pulang sekolah.
"A- ano.. Terimakasih. Sudah lama kakakku tidak menangis seperti itu. Aku ingin kau terus menjaga kakakku" ucap Michelle kepada Natsu
"Serahkan saja padaku"
Dan Natsu pulang kerumahnya

Can I be Happy? [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang