Chapter 12

1.4K 151 16
                                    

Awan menggelap, dunia mulai menghitam, semua orang perlahan hilang dari pandangan lelaki itu. Kini Chen hanya merenung, melihat kembali lembaran hidupnya dimasa lalu. Awalnya dia hanyalah seorang anak kecil yang sangat menyayangi keluarganya, bahkan sang kakak. Tapi semua berubah, sejak kejadian yang hampir merenggut nyawa Xiumin, masih dengan jelas dia mengingat sang kakak sekarat dan sejak saat itu pula dia mulai dibenci oleh wanita itu, wanita tua yang menjadi ibu dari ibunya.

"Ku rasa.."

Chen masih merenungi nasibnya, bahkan saat sang nenek mengajaknya pergi dari rumah.

Flashback on

"Dae-yahh,, cepat berkemas!!"

"Geunde haelmonie..., eomma, appa dan hyung baru saja pergi. Lalu kita akan kemana? Aku sudah berjanji pada hyung kalau aku akan mengunggunya pulang. Aku akan menjaganya seperti dulu" Dae-yahh kecil tidak mengerti tentang apa yang sebenernya terjadi, dia akan dibuang oleh neneknya sendiri.

"Hyungmu sekarat Dae-yahh,, kemungkinan dia tidak akan bisa kembali ke rumah. Jadi,, ayo kita menyusul mereka" anak sekecil Dae-yahh pasti tidak akan rela kehilangan kakaknya, kakak yang sangat dia sayangi, dan strategi itu mampu membuat Hye Jung melancarkan rencananya.

~~~

Indonesia!

Negara asing yang baru pertama kali Dae-yahh kecil pinjak. Negara asing yang baru pertama kali Dae-yahh kecil lihat. Dan negara asing yang akan menjadi tempat dia dibuang.

Kenapa Indonesia? Alasan simpel. Keluarga mereka tidak memiliki cabang apapun di negara ini, lalu, orang tua Dae-yahh bahkan terlalu sibuk untuk pergi ke negara-negara tetangga apalagi masalah politik tidak bisa dipisahkan dengan permainan licik para pemainnya, dan mereka lebih memilih untuk menghindari Indonesia daripada mendapatkan masalah baru. Dan yang lebih simpel, Dae-yahh mungkin tidak akan tau darimana dia berasal, dan dia tidak akan pernah bisa kembali 'pulang'.

Dae-yahh kecil terus merasa bingung dengan orang-orang yang berada di sekitarnya, bahkan mereka berbicara dengan bahasa yang tidak diketahui olehnya. Sang nenek terus membawa Dae-yahh kecil pergi ke taman kota, koper yang dibawanya pun kecil yang hanya menyisahkan beberapa potong pakaian. Dae-yahh kecil terus merasa bingung.

"Dae-yahh,, haelmoni harus mencari appamu dulu, kau menunggulah disini. Ingat, jangan ikuti haelmoni" anggukan kecil menjadi janji bagi Dae-yahh kecil untuk tidak meninggalkan kursi taman yang dia tempati.

Pertama neneknya memang terlihat sedang menelepon lalu sebuah mobil hitam menghampiri neneknya, wanita tua itu menghilang bersamaan dengan perginya mobil tersebut.

Takut!
Panik!
Bingung!
Sedih!

Semuanya seketika membuat Dae-yahh kecil menangis, mengejar mobil yang entah pergi kemana. Tangisannya tidak reda sedikitpun, bahkan air mata mulai membuat penglihatannya buram.

BRAK!!

Pening!

Setelah mobil hitam tersebut hilang dari pandangannya yang buram, seketika itu juga Dae-yahh kecil merasakan sakit yang sangat teramat, lalu perlahan tapi pasti semuanya menghitam.

~~~

"Apa??!" Sebuah pekikkan tak mampu membendung rasa sedih yang teramat pada SoMi, ia mendapatkan kabar dari ibunya bahwa JongDaenya telah 'meninggal'.

Hati orang tua mana yang bisa menahan tangis saat mendengar kabar anaknya telah meninggal sementara anaknya yang lain masih menjalani operasi yang belum diketahui berhasil tidaknya. Orang tua mana??

EveryTime [Chen Exo Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang