Chapt. 4

181 4 0
                                    

Aku terbangun dari tidurku suara Auntyku yang berteriak membangunkanku. aku langsung beranjak dari tidurku dengan tubuh yang masih ingin tidur. Hari ini aku  harus bangun jam 05:30 pagi. Apalagi tadi malam habis nonton film action jadi masih ngantuk. Aku langsung bersiap-siap mandi. Sesudah mandi aku langsung memakai seragamku yang terletak di ujung tempat tidur dan setelah beres-beres aku turun dan mendapati Aunty dan Uncle sedang sarapan.

"Pagi Uncle, Aunty" sapaku pada mereka.
"Pagi sayang" ucap mereka bersamaan.

Aku duduk di samping Uncle Bara dan di hadapan aku ada Aunty Aliandra.

Setelah aku sarapan,aku langsung pamit kepada Uncle dan Aunty aku.

"Aku berangkat ya"seraya mencium tangan mereka berdua.
"kamu jangan bandel di sekolah ya" nasehat uncle Bara.
"iya, aku berangkat" lalu meninggalkan mereka di meja makan.

Aku berjalan keluar menuju pintu utama dan ketika aku membuka pintu aku di kagetkan oleh Bang Victor yang ternyata sedari tadi dia menunggu ku untuk keluar.

"ahhh lo bang, ngagetin aku aja" sambil cubit kecil perutnya.
"iya maaf deh, tadi abang mau ngetuk pintu tapi eh kamu malah buka duluan sebelum diketuk"sambil nyengir gak jelas gitu.
"pagi-pagi gini kok abang udah ada disini?" tanyaku.
"abangkan mau berangkat bareng kamu ke sekolah" jawabnya.
"kitakan beda sekolah bang" ucapku.
"iya abang tau itu tapi hari ini abang pengen berangkat bareng kamu ke sekolah, cepetan naik mobil ntar telat lagi" jelasnya.
"iyaiya bang" jawabku dengan nada tidak suka.

Hari ini kok bang Victor tumben amat mau berangkat kesekolah bareng aku.

Bang Victor menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya dengan kelajuan normal.

Dalam perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan suasana sangat sunyi dan akhirnya bang victor memulai pembicaraan.

"Arsa gue pengen nanya sama lo" dengan wajah serius.
"Tumben lo bang mau nanya ngasih tau gue dulu, biasanyakan langsung main hambet aja" celotehku.
"Arsa abang serius, kamu jangan becanda dulu" ucapnya dengan nada yang berbeda
"Iya Arsa minta maaf bang, memangnya apa yang pengen lo tanyain bang?" ucapku.
"Lo kenal sebelumnya dengan Alfarizk?" tanyanya yang langsung membuatku membelalakkan mata.
"M-m-memangnya kenapa bang?"jawabku terbata-bata.
"Ya kali aja lo kenal Alfarizk sebelum gue kenalin lo sama dia"
"Ya aku ke-" ucapan gue terpotong karena ulah bang Victor.
" Arsa kita dah nyampe nih" ucapnya.

Langsung saja aku turun dari mobil bang Victor dan melambaikan tangan padanya.
Mobil bang Victor tak terlihat lagi usai belokan depan sekolah.

Karena free class semua barang-barang di dalam kelas terhambur kesana kemari begitupun dengan makhluknya.

Dan setelah beberapa jam duduk di kelas yang membuat semua murid merasa ingin cepat-cepat balik ke rumah.

Sebelum pulang sekolah seseorang tengah membacakan sebuah surat dan dengan suara yang lantang hingga sebuah kejadian lucu pun terjadi.

Untuk kak Reno

kakak itu kalem banget sih tapi sekali ngomong bisa buat aku meleleh. Kalau jalan tuh bikin aku gak bisa lirik ke lain lagi. Apalagi kalau senyum arghhh bener-bener buat aku pengen cium.
I Love U kak Reno

" Ayo ngaku yang nulis ini siapa?" kata Reno yang kini telah memegang surat itu.

Suaranya yang galak mulai terdengar dan anak-anak terdiam. Tak ada yang bicara walaupun mereka saling menatap antar satu sama dengan lainnya.

Aku tau siapa yang nulis surat itu. wajah Delya menunjukkan bahwa dia yang bersalah dengan cepat ku lontarkan sebuah jawaban "lo".
"apa?" tanya Delya yang nampak wajahnya sedang cemas.
"yang nulis lo kan?" tuduhku.
"bu-bukan Sa, gak ada kerjaan banget gue nulis gitu-gituan" katanya.
"oh ya, udah deh lo jujur aja del"

LDR Berujung KesedihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang