Gue Park Jimin, sekarang gue masih duduk di bangku kuliah semester Lima.
Gue kuliah di salah satu universitas negeri di kota sebelah, ya, kota sebelah. Jadi, setiap hari gue harus naik kereta biar bisa nyampe ke kampus. Sebenernya sih perjalana satu jam cukup buat nyampe kesana naik mobil.
Mungkin bisa naik mobil, tapi males juga sih, sering macet. Maka dari itu gue mutusin buat naik kereta tiap hari.
Awalnya gak ada yang menarik sih dari naik kereta, tiap pagi gue harus berusaha bangun lebih pagi biar bisa duduk tenang.
Tapi semuanya berubah setelah gue ketemu sama dia, iya, dia cewek yang sering banget satu gerbong sama gue, dan selalu duduk di posisi yang sama, di deket pintu masuk.
"Ini masih kosong, kok."
Gue masih ingat betul saat pertamakali dia ngomong sama gue ; dia ambil tasnya yang ada di bangku kosong, mindahin tas itu ke pangkuannya, dan mempersilahkan gue untuk duduk di samping dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Stranger » jimin
KurzgeschichtenShe always sit next the train's door, then listen the same songs with me. -AU/bahasa tidak baku. © sarcxsm- februari 2017