"Sudah bangun istriku?" Sehun yang baru selesai membawa vivi berjalan - jalan seakan meledek Seulgi yang masih bermalasan dikasur dengan mata terbuka.
"Kau tahu ini jam berapa?" Ucap Sehun.
"Ini sudah jam 10. Aku sudah menyiapkan susu dan sarapanmu. Pagi - pagi sekali Eomma menelponku" lanjut Sehun.
Seulgi bangkit dari kasur dan buru - buru ke kamar mandi.
"Hoekkkk, Hoekkkk" Sehun mengikutinya, memijat pelan punggungnya.
"Kau tidak apa - apa?"
"Hoekkkk, Hoekkkk" Seulgi membasuh mulutnya dengan punggung tangan. Rasa mual yang mengganggunya tidak mengeluarkan apapun dari dalam perutnya. Sudah empat kali Seulgi bulak - balik kamar mandi, Sehun pun tidak mengetahuinya.
"Kau membuatku ingin muntah Sehun" Sehun tidak meladeni, dia mengambil handuk dan mengelap mulut Seulgi.
"Diamlah" Seulgi kembali ke kasur, menidurkan tubuhnya.
"Kau pucat, apa kau sakit?" Sehun mengecek suhu tubuh Seulgi dan segera di halau oleh Seulgi.
"Tidak"
"Sebentar" Sehun berjalan cepat keluar kamar dan tidak lama dia membawa nampan berisikan makanan serta susu.
"Perutmu tidak boleh kosong"
"Aku tidak lapar"
"Jangan egois! Kau tidak sendiri saat ini!" Sehun duduk disisi ranjang. Seulgi tidak merespon.
"Duduklah sebentar" Seulgi diam saja, dia asyik memainkan handphonenya.
"Seulgi, ayolah" Sehun mencoba membangunkan Seulgi, dan berhasil.
"Kau menggangguku Sehun"
"Aku hanya menyuruhmu makan, anakmu pasti kelaparan"
Akhirnya setelah beberapa paksaan, Seulgi memakan semua makanan yang Sehun bawakan dan meminum habis susunya. Sehun menampilkan senyum kemenangan diiringi tatapan Seulgi yang tak bisa diartikan.
"Dua hari lagi EXO akan konser, jadi malam ini aku akan ke dorm, dan besok akan berangkat ke Osaka"
"Berapa hari?" Tiba - tiba Seulgi menyela.
"Tiga hari, apa kau akan menginap dirumah Eomeonim?"
"Tidak, aku akan disini" Ucap Seulgi terdengar sedih.
"Baiklah"
"Kau akan menginap di dorm malam ini?"
"Ya, sudah seminggu aku tidak ikut latihan" Sehun merebahkan tubuhnya dengan kepalanya di paha Seulgi.
"Sehun!"
"Hanya sebentar saja" Sehun memejamkan matanya.
Hanya sebentar. Sudah sekitar sepuluh menit, dan Sehun sudah pulas. Seulgi tidak tega ingin membangunkan Sehun yang terlihat kelelahan.
Sehun tampan, Seulgi akui itu. Siapa yang tidak tertarik dengan pesona Oh Sehun? Seulgi tidak pernah membencinya, Seulgi hanya masih tidak percaya dan belum siap dengan kenyataan yang ada. Seulgi mengusap lembut kening Sehun sayang. Tidak, Seulgi tidak menyesal Sehun menjadi suaminya saat ini, dia tidak pernah menyesal mengandung anak Oh Sehun. Ini hanya salah, semuanya berawal dari kesalahan.
Publik tidak tahu jika Seulgi menikah dengan Sehun karena sebuah kesalahan. Mereka hanya tahu bahwa kedua orangtua Sehun dan Seulgi menjodohkan mereka berdua dan hal ini membuat Seulgi harus keluar dari SM. Sehun memang bertanggungjawab tapi dia tidak bisa membalikan keadaan dengan semula. Tapi saat ini tidak ada yang harus disesali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mood
Fanfiction"Kenapa kau cemberut?" "Kenapa kau diam saja?" "Kau harus senyum" "Lihat semua orang melihat kita" "Kenapa kau ini? ini adalah hari pernikahanmu" "Diamlah aku sedang tidak mood"