"Dira!"
Gadis itu menengok malas mendengar namanya disebut dengan keras.Seseorang berlari kearahnya dengan tergesa-gesa.
"Gue dapat kabar baik buat lo!"
"Apa lagi?lo dikasih duit buat jajan sama bokap lo?"
Sahutnya malas. Gadis yang bernama Andira yang biasa disebut Dira ini mengaduk-aduk minuman pesanannya dengan asal.
"Bukan itu! Nethink aja lo jadi orang," dengus Sarah sebal.
"Gue dapet informasi soal kakak kelas yang lo taksir itu!" Lanjut Sarah semangat.
Dira menoleh cepat kearahnya.
"Ah dasar lo kutu ayam! Giliran tentang Doi aja,langsung semangat!" Cibir Sarah.
Dira menjitak kening Sarah "Cepetan ngomong!" Seru Dira tidak sabar dengan apa yang akan Sarah katakan padanya.
"Hahaha..sabar dong," Sarah cekikikan sambil membenarkan poninya yang kusut sehabis berlari.
"Arsyaf putus sama Zara."
Hening.
Dira melotot. menatap tajam Sarah yang sedang menahan tawa. Dira yakin anak ini pasti sedang bercanda.
"Gue lagi engga mau bercanda sar," Dira menggenggam erat tangan Sarah. Menatapnya dengan serius. Sarah terbahak-bahak melihat ekspresi Dira seperti itu.
"Apaan sih lo?! Megang-megang tangan gue segala,mau lamar gue?" goda Sarah.
"GUE SERIUS!" bentak Dira.
"Gue juga serius,tadi gue dapet kabar dari anak- anak katanya mereka putus. Seneng gue Dir,akhirnya lo punya kesempatan buat perjuangin dia.iya ngga?" celoteh Sarah santai.
Dira terdiam. Entah apa yang harus ia rasakan sekarang, sedih atau bahagia. Ia hanya memikirkan Arsyaf.
Seseorang yang selalu mengisi Hari-harinya waktu duduk di bangku Sekolah Dasar. Yang membuat Dira selalu memikirkannya. Namun tak pernah ia katakan apa yang selalu dia rasa, pada Arsyaf. Dira selalu penasaran dengan sosok Arsyaf yang pernah dekat dengannya. Kini ia berada di satu sekolah yang sama lagi dengan Arsyaf."Jangan bengong woy! Kesambet setan puas lo." Ucap Sarah.
"Nyebelin banget lo jadi makhluk!Gue mau ke kelas," Dira beranjak dari bangkunya meninggalkan Sarah yang masih duduk di bangku kantin.
"Eh eh! Tungguin dir" bergegas Sarah berlari menyusul Dira.Kemudian mereka mulai memasuki kelas dan mengikuti pelajaran hingga bel pulang sekolah nanti berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Teen FictionAndira Putri Maharani. Seorang gadis yang biasa dipanggil Dira ini tidak menyangka akan satu sekolah lagi dengan Arsyaf Kaka kelasnya yang ia cintai semenjak duduk di bangku Sekolah Dasar. Dira hanya memperhatikan Arsyaf dari jauh. Dira dan Arsyaf m...