Chapter 4

3 0 0
                                    

"ANDIRA BANGUN! MAU SEKOLAH JAM BERAPA KAMU HAH?!" Mama berteriak memanggil Dira yang tak kunjung bangun.

Sementara itu,Dira hanya menggeliat di kasur tercintanya menutup telinganya rapat-rapat.

"MAMA KAYANYA KALO DIRA LIBUR ENAK DEH" Dira memejamkan matanya kembali setelah membalas teriakan Mamanya.

"OKELAH KALO BEGITU.BESOK-BESOK KAMU JAJAN-NYA GOCENG YA SAYANGG,"

Dira terbirit-birit berlari ke kamar mandi,tidak ingin uang jajannya di potong.

"Pergi dulu ma," ucap Dira malas. Ia selesai mandi dan Memakai seragamnya lalu mengambil sepotong roti yang telah disiapkan mamanya.

"Hati hati sayang," Dira masih.kesal dengan mamanya yang mengancam untuk memotong uang jajannya. Ia pamit lalu bergegas pergi ke sekolah.

"Arrghh kenapa ngga ada angkot yang lewat sih?!"dengus Dira sebal,Dari tadi ia menunggu angkot,bis dan semacamnya lewat dan tak satupun yang muncul dihadapannya.

Dira terduduk trotoar karena kakinya sangat pegal,ia yakin akan telat hari ini Dira memeluk kedua kakinya dan menunduk.

"Heh bocah!ngapain lo duduk-duduk gembel disitu?"

Dira mengangkat wajahnya,matanya terbelalak saat ka arsyaf sudah ada didepannya dengan motor ninjanya.

"Ka-ka arsyaf?" Dira gugup,ia sangat malu dipergoki sedang duduk di trotoar jalanan.Dira menepuk jidatnya

'mampus gue!'  batin Dira.Dira gelagapan di depan Arsyaf.

"cepet naik!" Sahut Arsyaf setengah berteriak.

Buru-buru Dira menaiki motor yang ditumpangi Arsyaf.Arsyaf segera menyalakan mesinnya langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Saat mereka sudah mendekati area sekolah,terlihat Pak Agus, Satpam mereka hendak menutup gerbang sekolah.

"ARSYAF!!" Dira menjerit.

"BOCAH KURANG AJAAR!!" Pa Agus menyumpah serapahi Arsyaf yang menabrak gerbang sekolah untuk menerobos masuk. Ini benar-benar gila.

Dira kaget setengah mati. Saat motor Arsyaf telah berhenti di parkiran sekolah,bergegas ia turun dari motor arsyaf.

"GILA LO!! GUE HAMPIR MAU MAT-"

"Panggil aja Arsyaf." Ucap Arsyaf memotong ucapan Dira.
Dira menutup mulutnya.Ia baru sadar,dari tadi ia tidak menyebut Arsyaf dengan sebutan 'Kak'. Ia menutup mulutnya,wajah merah padam.Namun Arsyaf tidak mempedulikan Arsyaf membalikan badan menhadap motornya.

Dira mematung.Ia menatap Arsyaf yang sedang asik. mengelus motor ninja-nya.

"maafin gue ya ganteng,gue janji engga akan bikin lo lecet lagi,soalnya hari ini gue telat." Dira terbengong-bengong melihat sikap arsyaf yang susah ditebak.

Seorang Arsyaf yang sangat dingin, tiba-tiba melow,Aneh,dan gila itu benar-benar susah ditebak.

"ehm..A-arsyaf,kok lo nyebut motor lo ganteng?" tanya Dira ragu.

"emang motor gue 'ganteng' karena pemiliknya pun ganteng." Arsyaf tersenyum menjawab pertanyaan Dira tadi.

'mampus! syaf,jangan keluarin senyuman maut lo dong! minder gue' ucap Dira dalam hati. Iya memalingkan wajahnya dari Arsyaf.

"Lo engga mau masuk?" tanya Arsyaf.

"Masuk kemana?" Dira bertanya balik dengan wajah polosnya.

"Kelas lo bego."Jawab Arsyaf datar.

"ASTAGA!" Dira menjerit lalu berlari memasuki gedung sekolahnya.

"MAKASIH ARSYAF!" Dira melambaikan tangannya ke arah Arsyaf lalu berlari terbirit-birit.menuju kelasnya.

Tanpa sadar Arsyaf tersenyum tipis melihat kelakuan Dira.Ia berjalan santai meninggalkan tempat parkir.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang