Dira memasukan alat tulisnya yang berserakan di meja ke dalam tasnya. Pelajaran yang tidak disukainya membuat ia selalu merasa bosan sehingga ia mengacak-acak tempat pensilnya.
"Dir,katanya hari ini udah mulai eskul. Lo bawa baju engga?" tanya Sarah.
Sarah dan Dira mengikuti Ekstrakulikuler Basket.
Dira yang dari dulu menyukai Olahraga, memilih basket sebagai kegiatan tambahannya.Dira menengok ke arah Sarah,lalu menganggukan kepalanya.
"Lo kenapa lagi?"
"Engga,"sahut Dira bohong.
Apa yang dikatakan Sarah tadi sangat menggangu pikirannya sekarang.
"Yuk ah ganti baju." ajak Sarah sambil menarik lengannya.
Merekapun mengganti pakaiannya dengan setelan untuk Olahraga.'Diberitahukan kepada siswa maupun siswi yang mengikuti dan memilih Ekstrakulikuler Basket,Harap segera berkumpul di Lapangan sekarang.'
"Dir ayo dir!" Dira mengerti apa yang dimaksud oleh Sarah.
Lalu segera berlari menuju kelasnya untuk menyimpan baju seragamnya dan bergegas menuju lapang.
Dira melihat banyak sekali anak yang mengikuti eskul basket ini. Namun, menyipit melihat seseorang yang sepertinya ia pernah liat.
"Aw!" Dira terjatuh.
Seseorang menabraknya."Ya ampun! Sorry bangetttt gue ngga sengaja," Gadis itu menabrak Dira,lalu.meminta maaf.
Ia membantunya berdiri karena tidak sengaja menabraknya.
"Iyaa,gue engga apa apa," Dira tersenyum pada gadis itu 'cantik' gumamnya dalam hati.
"Oh iya,gue Olive." gadis itu memperkenalkan diri.Mengulurkan tangannya.
Gadis dengan mata bulat,alis yang indah serta pipinya yang berisi membuat ia terlihat sangat cantik.Dira berpikir tidak mungkin berteman dengan orang secantik ini.
"Gue Andira.panggil aja Dira,"
Dira menyambut Olive dengan uluran tangannya."Lo masuk basket?" tanya Olive.
"iya,sama temen gue.tapi dia engga tau lagi kemana."
Dira sadar bahwa Sarah tidak lagi bersamanya.
"Iya udah lo bareng gue aja,"
Sahut Olive.Selain cantik ia pun bisa dibilang baik. Dira hanya mengangguk pelan.
"Heh Dir, lo kemana aja sih?! Gue nyari-nyari lo sampe ujung dunia ternyata lo disini." Ucap Sarah heboh.
Ia menggerutu, Dira cekikikan dengan Olive.
"Gue engga kemana-mana,ini olive,temen baru kita." Ujar Dira memperkenalkan. Olive dan Sarah pun bersalaman.
Dira melupakan sesuatu.Sepertinya tadi ia sedang melihat seseorang, yang entah siapa. Namun saat Olive menabraknya tadi,orang itu tiba-tiba saja menghilang.
PRIITTT!
Terdengar suara peluit yang mengisyaratkan agar anak-anak cepat berkumpul.
"Baik anak-anak, saya ingin memperkenalkan diri saya. Saya Ervan. Kalian bisa panggil saya Coach Ervan disini. Berhubung ini hari pertama kalian mengikuti eskul basket,saya akan menerangkan kalian tentang basic basket terlebih dahulu," Ucap Coach Ervan ramah. Anak-anak mengangguk setuju. Dira,Sarah dan Olive mengikuti eskul basket tersebut dengan semangat.
***
Sekitar 2 jam yang lalu, latihan telah dibubarkan. Tak terasa hari semakin sore, anak-anak yang mengikuti eskrakulikuler bergegas pulang.
"Ah buset daaah,capek bener ya?" seru Sarah mengelap keringatnya di baju Dira.
"Sar! Jorok banget lo jadi cewe!"
Dira menjauh dari Sarah. Olive yang sedang meneguk air mineralnya hampir tersedak.
"Sar,gue ngga nyangka lo se-jorok ini," Olive terkekeh. Sarah nyengir tanpa dosa.
Sementara itu Dira mencari tempat dimana ia bisa berjauhan dengan Sarah."Dir,lo ko jahat banget sama gue? Lo ngga mau deket gue lagi nih?" Sarah memanyunkan bibirnya.
Dira menggeliat geli melihatnya.
"Mending kalo keringat lo tuh wangi, ga ada bakteri, gue ngga masalah lo mau ngelapin di baju gue," dengus Dira.
Sarah yang mendengarnya langsung tertawa terpingkal-pingkal sambil menonjok tembok.
"Tuhan,maafin si Sarah yang Otaknya tiap hari konslet," Dira berdo'a. Olive mengamini.
"Lah liv,kok lo malah aminin sih?"
"Bukannya setiap orang lagi berdo'a harus diaminin ya?" Tanya Olive polos.
Dira menggaruk kepalanya stress
"Yang satu,Konslet. Yang satu, beloon,lama-lama gue pengen dari sekolah ini!" Dira meninggalakan Sarah dan Olive.
Sempat terdengar namanya dipanggil, Namun dira terus berjalan tanpa meperdulikan mereka yang berteriak kayak orang kerasukan.
"Dira."
"OLIVE SARAH BERHEN..."
'Tunggu!Sarah sama Olive kenapa suaranya jadi berat gitu ya?' ucap Dira dalam hati.
Ia menghentikan langkahnya saat seseorang menyerukan namanya.
Ia menengok kebelakang. Seseorang berdiri tegap,membawa tas travel, serta handuk yang dikalungkan dileher, dengan keringat yang tak henti bercucuran membasahi wajahnya.
"Kak arsyaf?!"
Dira kaget setengah mati. Ia gemetar saat Arsyaf berjalan mendekatinya.
"Belum pulang?" Tanya Arsyaf datar. Dira menggeleng cepat.
"Gue anter,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Teen FictionAndira Putri Maharani. Seorang gadis yang biasa dipanggil Dira ini tidak menyangka akan satu sekolah lagi dengan Arsyaf Kaka kelasnya yang ia cintai semenjak duduk di bangku Sekolah Dasar. Dira hanya memperhatikan Arsyaf dari jauh. Dira dan Arsyaf m...