Chapter 5

3 0 0
                                    

  "fyuhh,akhirnya sampe" Dira mengelap keringat yang bercucuran.Kini ia sedang di depan kelas beristirahat sejenak dan mengatur nafasnya.

"ampun!apes banget gue hari ini,Bu linda mana udah masuk lagi!" celoteh Dira. Ia mengintip dibalik jendela kelasnya diam-diam.Ternyata kegiatan pembelajaran sudah dimulai.

"Lagi ngintipin apa mbak?"

Seseorang menepuk pundak Dira.Dira kaget langsung menengok ke arah belakang.

"Arsyaff?" Dira menganga. "Ngapain lo disini?kelas lo kan bukan disini?" Lanjut Dira bingung.

"Yuk ke lapang,udah ditungguin sama Bu Vina." Ucap Arsyaf Santai.

Bu Vina adalah Guru BP di sekolah SMA Merdeka,Sekolahnya Arsyaf juga Dira.

"Hah?salah gue apaan?sampe harus bertemu Guru horror itu?" tanya Dira malas.Nampaknya Dira sudah tidak canggung lagi berbicara dengan Arsyaf.

"Lo telat,gue engga mau dihukum sendirian." Ujar Arsyaf dingin.

"Terus?"

"Iya lo harus dihukum lah bego,Lo ngga pernah dihukum apa gimana?" Omel Arsyaf.

Dira baru pertama kali mendengar Arsyaf berbicara sepanjang ini.Jantungnya berdegup sangat cepat,ia cepat-cepat menghilangkan kegugupannya.

"ohh begituuu,iya udah ayo!" Seru Dira semangat.

Arsyaf menatap Dira yang kini berjalan santai mendahuluinya.

"Ini cewe sinting apa gimana?Di hukum malah seneng.Dasar Gila."gumam Arsyaf pelan.

'Apes yang menyenangkan Tuhan,bisa dijemur bareng Arsyaf HAHAHAHA' batin Dira.

Ia senyum-senyum mesem sambil sedikit berlari meninggalkan Arsyaf.

"Udah dateng rupanya,"Sindir Bu Vina karena telah menunggu lama.

"Udah dong bu,"Ujar Dira santai. Arsyaf yang berdiri disampingnya sekarang hanya diam.

"Kalau begitu kalian hormat disini,sampai istirahat pertama!" Ucap Bu Vina tegas.

Dira dan Arsyaf mengangguk. Bu Vina meninggalkan mereka berdua di tengah lapang.

"Panas banget huh,"gerutu Dira.

"Gara-gara lo,gue jadi telat." Arsyaf pura-pura kesal,karena ia sudah sering dihukum seperti ini.

"Maaf kak," Dira tertunduk tangannya masih tetap menghormat.

"Dibilangin panggil Arsyaf aja." Sahut Arsyaf.

"Iya syaf,maafin gue ya" Dira memelas. tangannya kini terulur ke arah Arsyaf.

"Gue maafin.karena lo.temen SD gue dulu," Arsyaf kini menatap Dira datar tanpa membalas ukuran tangan Dira.Dira menarik tangannya.

"Lo inget gue??" Seru Dira semangat.

"Iya lo yang culun itu kan?" Ucap Arsyaf sambil tersenyum geli.

"Ish!jahat banget lo!" dengus Dira sebal.Walaupun sebenarnya ia sangat senang Arsyaf mengingatnya.

"emang."

Dira memutar bola matanya jengah.Ia tak mengira Arsyaf menyebalkan seperti ini.

Keduanya terdiam.Dira dan Arsyaf sama-sama menatap kibaran bendera Merah Putih diatas tiang.Keringat mulai bercucuran diseluruh wajahnya.

"Arsyaf!!" Seseorang berteriak memanggil nama Arsyaf. Arsyaf menoleh.Melihat ketiga temannya sedang berjalan di koridor.

"Sini!"

Arsyaf memberi isyarat dengan tangannya agar ketiga temannya menghampiri Arsyaf.

"Syaf lo ngapain diem disini kek ikan pindang?" Tanya Daffa.

"biasaaa."Sahut Arsyaf bangga.

"Dasar lo kaya ngga niat banget sekolah,jadi dijemur gini kan? sering telat sih!" Ceramah Aldo.

"Ceramah mulu lo! kaya yang bener aja lo Anoa Arab!"Ujar Reno sambil menoyor kepala Aldo.

Arsyaf mengeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabat-sahabatnya.

Dira pusing melihat ketiga temen Arsyaf.Ia tetap fokus menghormat ke arah bendera. Arsyaf memperhatikan Dira.

"Lo pegel?"Tanya Arsyaf.

Ketiga temen Arsyaf menoleh ke arah Dira mereka tidak sadar ada  seorang cewek diantara mereka.

"Engga," jawab Dira singkat tanpa melirik ke arah Arsyaf.

"Wah pantes lo betah Syaf,ada cewek cantik ternyata," Goda Aldo.

Dira menatap tajam ke arah Aldo lalu kembali menghormat ke arah tiang bendera.Aldo hanya tertawa

"Nama lo siapa?" tanya Daffa.

"Arsyaf." Jawab Arsyaf.

"Bukan elo bego!" dengus Daffa menjitak kepala Arsyaf gemas.

Dira terkikik geli.Ia memperhatikan Arsyaf yang sedang mengelus kepalanya kesakitan.

"Andira," Dira menjawab singkat.

"Salam kenal ya, gue Daffa. ini Reno,dan yang goblok itu Aldo." Daffa menunjuk satu-satu temannya.

"Bangsat banget lo jadi temen!" Aldo meninju perut Daffa ringan. Arsyaf geram melihat tingkah mereka.

Dira hanya tertawa melihat tingka mereka yang menurutnya sangat konyol.

"Udah woy!Syaf kantin yok!kita bertiga mau ke kantin nich," Ucap Reno dilebay-lebay kan.

Arsyaf mengangguk lalu segera mengambil tasnya yang sebelumnya ia simpan di bawah kakinya agar tida pegal.

"Eh syaf, Masa hukuman lo kan belum habis?" Dira terheran-heran menatap Arsyaf yang beranjak pergi.

"Yang penting Masa Cinta gue ke lo ga pernah habis dir." Sahut Aldo dramatis.

Reno menendang tulang kering Aldo.Sementara Aldo meringis kesakitan.

"Gombalan lo udah kadaluarsa do," Ucap Reno.

"Iya gue kabur dulu ya dir,kalo lo mau ikut gue dikantin." Sahut Arsyaf.

Dira mengangguk pelan. Tak menyangka juga bahwa Arsyaf sedikit bandel,sangat berbeda dengan Arsyaf yang dulu tidak banyak tingkah.

Dira menatap ke empat cowok yang meninggalkannya sementata Aldo melambai-lambaikan tangannya serta memberinya kiss bye.Cepat-cepat Reno,Daffa,dan Arsyaf.menyeret Aldo pergi.

Dira tersenyum.

"Bentar lagi juga istirahat kok,"
gumamnya.

Brugh!






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang