Part 4

74 27 5
                                    

Elsa terbangun mendengar jam wekernya berbunyi. Jam menunjukkan pukul 06.00. Elsa langsung bangun dari acara tidurnya dan bersiap siap berangkat Sekolah. Saat keluar rumah, ia terkejut mendapati Mamanya tengah ngobrol dengan Ravan. Elsa sangat senang namun ditepisnya perasaan itu. Ia yakin pasti Ravan melakukan ini dengan terpaksa.

"Ma, Elsa berangkat dulu ya" pamit Elsa dan hendak berjalan ke arah mobilnya.

"Hey Elsa ! Apa maksudmu?" Ujar Mama tidak mengerti.

"Elsa aku datang ke sini untuk menjemputmu. Jadi masuklah ke mobilku" ujar Ravan.

Elsa hanya diam tapi dia nurut juga.
Setelah mereka berdua berpamitan, Ravan langsung masuk mobil diikuti Elsa dan mengendarainya menuju sekolah.

"Apa maumu hingga datang menjemputku" ujar Elsa tiba tiba.

"Tidak ada. Mama ku yang nyuruh untuk menjemputmu itu saja" jawabnya santai.

Mereka sudah tiba di sekolah.

"Kamu cepat keluar dan jangan sampai ada yang tahu kalo kamu naik mobilku. Kalo ketahuan bisa bisa timbul masalah besar jika orang seperti ku satu mobil denganmu" ujarnya pada Elsa.

"Maksudmu aku ini seorang pembawa masalah, begitu" ujar Elsa sengit.

"Ya begitulah" jawabnya santai.

Elsa diam. Ia langsung turun dari mobil dan berlari menuju kelasnya. Setelah dirasa Elsa telah pergi jauh, barulah ia turun dari mobilnya. Dan dengan gaya cool nya ia berjalan nenuju kelas XII IPA 1.

Saat Elsa datang ke kelas, ia bermaksud untuk duduk di bangkunya untuk menetralkan emosi nya yang sudah meluap luap. Namun, di sekitar bangkunya telah duduk 5 orang temannya.

"Hai Elsa kok murung kayak gitu sih. Senyum dong" ujar Annisa.

"Kamu ada masalah" tanya Merna.

Elsa menggelengkan kepala.

"Kami tahu kok, tadi kamu dijemput Kak Ravan kan?" Tanya Najwa dengan telak.

"Najwa, kamu tahu dari mana?" Elsa bingung, darimana temannya yang satu ini tahu.

"Aku tadi lihat mobilnya Kak Ravan terparkir di rumahmu" jawab Najwa.

"Tadi juga aku lihat, kamu turun dari mobilnya Kak Ravan" sambung Putri.

"Ceritakanlah. Mungkin kami bisa membantu" ujar Elok.

Elsa kemudian menceritakan perjodohannya dengan Ravan 3 minggu yang lalu. Semua perkataan sinis Ravan dan bagaimana rasa sakit hatinya.

"Aku baru tahu kalo tuh cowok kelakuannya kayak gitu" Merna berkomentar paling awal.

"Kenapa kamu tidak memberitahumu Mama mu kalo perjodohan ini membuatmu tersiksa" Ujar Najwa.

"Aku takut Mama akan kecewa" jawabnya.

"Menurut ku sih, kamu harus memilih antara memperjuangkannya atau merelakannya. Kamu bebas memilih jika itu yang kau anggap benar" Putri berpendapat.

"Lebih baik kamu relakan saja cowok itu. Kenapa kamu harus bertahan demi orang yang sudah membuatmu sakit hati" ujar Elok.

"Terima kasih teman teman sudah peduli padaku. Tapi ku mohon jangan kasih tau siapa siapa" ujar Elsa setengah memohon.

Teman teman yang lain pun mengangguk.

♥~♡~♥~♡~♥~♡~♥~♡~♥~♡~♥

Pulang sekolah.................

Elsa menelpon supirnya untuk menjemputnya. Setibanya di rumah, ia melihat Mama dan Papah nya sibuk membawa koper koper besar.

"Sayang, kamu sudah pulang rupanya, kebetulan." Ujar Mama nya Elsa.

Always TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang