Aku dan Hyungwon memilih untuk tinggal bersama di apartemenku. Sudah beberapa bulan lamanya kami tinggal bersama. Hal-hal yang kami lakukan pun selalu berdua. Belajar, bercanda, bermain dan banyak lagi. Kami memilih tidur di kamar yang sama. Entah mengapa aku takut Hyungwon kenapa-kenapa jika tidur sendirian. Yaahh, aku sangat menyayanginya.
***************************************
"Hyungwon, jangan lari kau," kami seperti anak kecil yang berlarian di sekitaran rumah. Kami hanya bercanda. Tetapi terasa sweet.
"Hahaha, tangkap aku kalau kau bisa," Hyungwon tetap saja berlari menghindariku.
Tiba-tiba dia berhenti dan aku menghadap ke arahku. Tanpa bisa dielakkan kami pun jatuh bersama dengan posisi. Yaahh kalian tau lah.
Aku sekarang berada di atas Hyungwon. Aku menatap matanya. Dia terdiam. Aku memang tak pernah tahan tanpa mengecup bibir cherrynya. Langsung saja ku kecup bibir itu. Dia diam. Ku gigit pelan bibir bawahnya.
"Mmpphh," lenguhan Hyungwon membuatku semakin ingin menghabisi bibirnya.
Ku lumat sesekali dan kami saling berpagutan. Hyungwon melingkarkan tangannya ke leherku. Kami menikmati ciuman kami. Tak ku sia-siakan. Aku mulai menyentuh setiap bagian tubuh atas Hyungwon. Ah iya, saat ini kami terjatuh di atas karpet ruang televisi. Ku turunkan ciumanku ke lehernya.
"Aannhh nnhh nnnhh," desah Hyungwon.
Ku angkat baju Hyungwon mencari dimana berada nipplenya. Ku raba perlahan dan ku temukan. Ku sentuh pelan, ku mainkan sedikit. Ku pilin.
"Nngghh aannhh nnhh," Hyungwon ku rasa sudah menikmatinya.
Aku sedikit duduk, ku bantu Hyungwon membuka penutup badannya yang bagian atas. Segera ku kecupi setiap inchi tubuhnya. Mulai dari bibirnya, rahangnya, lehernya, hingga ke dadanya yang sudah terekspos. Tak ku sia-siakan. Ku tinggalkan tanda bahwa dia adalah milikku.
"Annhh eeuunngghh Wonho aannhh ahh," desahan Hyungwon seperti melodi terindah yang pernah ku dengar. Aku menyukainya.
Aku masih menikmati bagian atas tubuhnya. Ku jilati dadanya, ku mainkan nipplenya yang sudah mencuat keluar.
"Nngghh uummpphh nngghh aahh aannhh," Hyungwon sudah meliuk-liuk di bawahku.
Ku raba bagian bawah tubuhnya. Ah sudah bereaksi. Ku masukkan tanganku ke dalam celananya, tak susah karena memang dia hanya memakai celana piyamanya. Ku elus benda yang sudah mengeras itu dari balik celana dalamnya. Perlahan ku turunkan celananya ke bawah. Benar saja, benda itu sudah minta ingin dikeluarkan. Ku elus perlahan, kemudian aku mulai mengocoknya dengan tempo yang pelan, sesekali ku pijit kepalanya.
"Ah ah Wonho aannhh eeuunngghh mmpphh," ku cium bibir Hyungwon agar tidak menyuarakan kenikmatannya.
"Mmpphh,"
Semakin lama semakin ku cepatkan permainan ku di bagian bawah Hyungwon, sambil memainkan benda di dadanya.
"Aku aannhh mau keluaarrhh aannhh aahh aha ah,"
"Keluarkan saja sayang jika sudah tidak tahan," ku kecup bibirnya lembut.
"Uuhh aahh mmpphh annhh Wonho aahh," seketika tubuhnya menegang dan Hyungwon selesai pada orgasme pertamanya.
"Hah hah hah uuhh," Hyungwon berusaha bernapas. Aku menjilati cairan Hyungwon.
"Wonho, kau tidak mau?" Hyungwon bertanya padaku.
"Hmm siapa bilang," jawabku tersenyum licik.
"Hahaha, yayaya mana mungkin kau tidak mau," Hyungwon tiba-tiba menindihku.
"Mau apa?" Tanyaku pura-pura tidak mengerti.
"Aku juga mau membuatmu nikmat Wonho," ucapnya dengan wajah mesumnya.
Aku membalikkan dirinya berada di bawahku lagi.
"Tidak disini sayang," seringaiku kemudian bangun dan menggendongnya ala bridal dan membawanya ke kamar.
***************************************
"Ngghh aannhh aannhh ah ah ah Wonho mmpphh aannhh," aku mengeluar masukkan milikku ke lubang Hyungwon dengan cepat.
"Aahh Hyungwon aannhh," desahan kami pun bagai nyanyian erotis di seluruh penjuru kamar.
Tempat tidur yang kami tumpangi pun ikut bergoyang seiring permainan kami.
"Mmmpphh eeuunngghh aahhh hyaahhh lebih aahh cepaat Wonho aannhh uunnghh," aku mempercepat goyanganku.
"Aku mmpphh mau keluar annhh,"
"Kita keluar sama sama sayang nnhh," aku makin dalam menghentakkan milikku ke lubang Hyungwon.
"Aahh aahh nnhh nngghh aahh," ku rasakan tubuh Hyungwon mulai menegang. Aku pun merasakan hal yang sama.
"Ahh ahh Wonho nnhh aahh," cairan kami pun keluar bersamaan.
"Ahh," Hyungwon terjatuh lemas begitu juga dengan aku, memposisikan tubuhku di sampingnya.
Memeluk Hyungwon. Seraya mengelus rambutnya. Ku naikkan selimut untuk menutupi tubuh kami yang polos.
"Wonho, aku sayang padamu," ucap Hyungwon menatap ke arahku.
"Aku juga, aku saying padamu Hyungwon," balasku tersenyum. Kemudian mengecup bibirnya.
Hyungwon mengeratkan pelukannya.
"Kau sudah mengantuk?"
"Euungg," kemudian Hyungwon menenggelamkan kepalanya ke dadaku.
"Baiklah, selamat tidur Hyungwon," aku mengecup keningnya.
Kemudian menjatuhkan diri bersama Hyungwon ke dalam mimpi kami.
***************************************
Yaahh keluarga kami sudah mengetahui hubungan kami. Baik keluargaku dan keluarga Hyungwon tidak melarang hubungan kami. Mereka tau kami bahagia dengan hubungan yang sekarang. Asal kami tidak saling menyakiti di suatu nanti. Dan aku pun berjanji tidak akan pernah menyakiti Hyungwon. Dia pun tau itu.
-End-
KAMU SEDANG MEMBACA
FF ONESHOOT MONSTA X SPECIAL NC18+
FanfictionWARNING!!! - Bagi readers yg belum cukup umur dilarang baca ff ini, karena bisa menyebabkan kelembaban di area bawah (wkwkwk) - Khusus cerita enceh MX - Mature contents bertebaran DESCRIPTION - FF oneshoot Monsta X - Mature edition - Full adegan nae...