Chapter : 3(Vague)

578 44 41
                                        


"Ha-Halmeonie--" ucap Yesung terbata ketika melihat seorang wanita lansia yang memegang tongkat berkepala phoenik berdiri angkuh tidak jauh dari tempatnya terpaku.

"Kenapa kau malah diam saja? Jja cepatlah kemari."

Habislah kau Kim Yesung---

Tungkai kaki gadis cantik itu mendadak lemas. Tubuhnya bergetar dramatis. Dengan enggan ia melangkah menuju sang Halmeoni yang juga berjalan ke arah sofa yang berada di ruang tengah rumah tersebut.

Onyx kelam Yesung seketika mendelik tajam pada si Kepala pelayan, saat ia berjalan melewati namja paruh baya itu.

Bibir tipisnya bergerak, mengumpat dalam diam. Seolah mengatakan,

Kenapa kau tidak memberitahuku, dasar pelayan tidak berguna!!

Namun Pria paruh baya itu hanya menundukan kepalanya, sebagai jawaban atas pertanyaan tak langsung dari sang Nona muda.  Lewat bahasa tubuhnya, ia pun seperti tengah mengucapkan,

Tadi, saya sudah berusaha untuk memberitahu anda Nona.

"Aish..." bibir sewarna cherry itu mencebik kesal.

Yesung memasang senyum yang sangat dipaksakan saat menghampiri sosok berkharisma tinggi, yang saat ini telah duduk dengan nyaman di sofa sembari menatap datar cucu kesayangannya. Tapi tak dapat Yesung dipungkiri jika intimidasi dari sepasang Obsidian itu mampu membuatnya seketika bergidik ngeri.

"Halmeoni, k-kapan kembali?", gagap gadis manis itu, setelah ikut mendaratkan pantatnya di atas bantalan sofa, yang bersebrangan dengan Sofa yang di duduki sang Nenek.

"Dasar anak nakal. Siapa yang menyuruhmu duduk."

Seolah mendengar komando. Yesung praktis bangkit dari posisi duduknya kemudian berdiri tegap.

"Kau tahu apa kesalahanmu," tanya Hyojung, memulai interogasinya.

"A-anieyo Halmeoni. Memang aku sudah melakukan kesalahan apa?" Yesung mencoba pura-pura tidak tahu. Meskipun ia sudah tahu pasti apa kesalahan yang di maksudkan oleh Neneknya tersebut.

Sejenak Hyojung menghela nafas panjang. "Jja kemarilah, biar aku memberitahumu." Titahnya seraya memberi gestur, agar sang cucu mendekat padanya melalui gerakan tangan yang melambai pelan.

Yesung tahu, tidak akan ada hal baik setelah ini. Tapi toh dia tetap saja berjalan mendekati sang Halmeoni.

"Lebih dekat." Titah sosok itu lagi, ketika Yesung hanya sedikit membungkukan badannya.

"Nde--"

Dengan susah payah gadis manis itu menelan saliva yang terasa seperti garam di kerongkongannya. Sebelum ia kembali merendahkan tubuh rampingnya yang lagi-lagi gemetar.

"Awh...awh...Appo. Cheosonghamnida Halmeoni. Jeongmal Cheosonghaeyo--" gadis itu langsung menjerit kesakitan ketika kuping sebelah kirinya di tarik oleh jemari Hyojung tanpa berperasaan.

Sebisa mungkin tangan mungil itu menahan tangan sang Halmeoni. Agar yeoja paruh baya yang mempunyai gelar Presdir di perusahaan PK GROUP itu, tidak menjewer kupingnya semakin keras.

"Dasar, anak nakal."

"Berapakali sudah Meoni peringatkan. Jangan pernah mengendarai mobilmu sendirian."

"Atau, apa kau memang sengaja ingin menantang ku eoh." Omel wanita lansia yang memiliki nama lengkap Kim Hyo jung itu kelewat kesal. Saat ia mengetahui jika sang sonja masih saja bandel dan mengindahkan peringatan keras darinya, tentang mengendarai mobil pribadinya sendiri tanpa menggunakan jasa driver.

Oh My LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang