Kehadiran keluarga baru di atas kepala keluarga Myungsoo sangat membahagiakan. Kini bayi mungil itu berada di dalam dekapan hangat sang ibu, ditambah dengan sentuhan lembut dari sang ayah membuat bayi cantik itu bisa tertidur dengan begitu nyaman.
Woohyun mengamati dengan seksama keluarga kecil yang di depannya. Ia mengeluarkan senyuman kecil di bibir tebalnya, namun tatapan matanya terlihat tampak sedih. Ia sangat bahagia dengan kehadiran Kim Myungyeol yang baru saja hadir di dunia ini, tapi ia menginginkan sebuah keluarga bahagia juga terjadi padanya.
"Krucuuuuuuuuk!", sebuah suara mengganggu kegiatan mereka melihat Kim Myungyeol. Woohyun mengamati perut miliknya yang barusan saja rewel, Myungsoo dan Sungyeol juga ikut melihat Woohyun.
"Kau lapar?", tanya Myungsoo. Woohyun tampak ragu-ragu menjawab meski pada akhirnya dia mengangguk iya.
"Bisa minta tolong kau membeli makanan di depan rumah sakit ini? Belikan untukku dan Sungyeol", Pinta Myungsoo sambil mengeluarkan dompet, membukanya dan mengeluarkan uang lembaran kepada Woohyun.
"Oh ya, jangan lupakan minumannya.", request dari Myungsoo lagi.
"Ne...", ujar Woohyun lirih. Lalu ia keluar dari kamar inap.
"Sayang, apakah Woohyun tak pernah dicari oleh Sunggyu?", tanya Myungsoo.
"Aku tak tahu, tapi... apakah Sunggyu sejahat itu? Tidak mungkin ia membiarkan Woohyun selama ini", jelas Sungyeol.
"Nanti aku akan tanyakan pada Woohyun, kuharap masalah mereka bisa selesai", ujar Myungsoo.
.
.
.
Karena jam sudah menunjukkan pukul 09.47, rumah sakit tampak sepi. Orang-orang lebih memilih di dalam kamarnya daripada berdingin-dingin di luar. Saking sepinya, suara derap langkah Woohyun terdengar menggema di koridor rumah sakit itu. Sesekali Woohyun bersenandung lagu yang pernah ia dengar di radio.
"Tap-tap-tap", suara derap langkah orang lain semakin menambah keramaian di koridor itu.
Woohyun memandang ke depan untuk melihat siapa orang yang mau keluar kamar malam-malam begini. Namun ia membeku seketika ketikamelihat sosok orang yang ada di depannya ini. Tiba-tiba jantungnya berdetak tak terkendali.
"Woohyun...", suaranya tampak sangat lirih, namun terdengar jelas karena di tempat itu sangat sepi. Jantung Woohyun seakan berhenti berdetak sejenak, rasa sakit menusuk di dadanya. Melihat orang yang baru saja menyakitinya dan mengatakan hal yang kasar, kini malah bersuara sangat lembut dan melihatnya dengan tatapan rasa bersalah.
"Tap", Sunggyu tampak berhati-hati, ia melangkahkan kakinya untuk mendekati Woohyun.
"Tap", bukannya jarak mereka semakin dekat, Woohyun melangkah mundur menjauhi Sunggyu. Begitu seterusnya hingga sampai langkah kelima.
"Woohyun-ssi, sebegitu bencikah kau kepadaku?"
"..."
"Gurae... bagaimana cara aku bisa menembusnya?"
"..."
Lagi-lagi Sunggyu seperti berbicara sendiri. Woohyun menatapnya takut-takut. Ia takut jika nantinya dia tiba-tiba menjadi kasar kembali.
"Apakah kau merasa bersalah?", Akhirnya Woohyun membuka mulutnya.
"Hm'm", gumam Sunggyu sambil mengangguk lemah.
"Kau pasti hanya bersimpati, mungkin setelah ini kau kembali egois", ujar Woohyun sinis.
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozen
FanficFROZEN Cast : 1. Nam Woohyun 2. Kim Sunggyu 3. Lee Sunjong Genre : Fantasy, romance, shonen-ai/BL, Fairytale Rating : T Summary: Selama ratusan tahun diriku membeku, Menjadi manusia yang dingin tak bergerak Namun hati ini tidak akan berubah, Aku...