You are(not) lying...

1K 102 6
                                    

Jun's POV

Sejak saat Jun berpisah dengan Minghao, Jun selalu berdoa agar Minghao menunggunya di cafe.

Jun tahu itu harapan teregoisnya. Tapi Jun tidak berhenti berdoa dan berjuang keras menyelesaikan kuliahnya dengan cepat. Tidak heran jika Jun selalu begadang belajar dan kerja part-time.

Hanya satu alasan yang selalu bisa membuat Jun bertahan menghadapi rutinitasnya yang padat setiap hari : Ingin bertemu dengan Minghao.

***
Minghao's POV

"Kukira kamu akan menyerah. Kukira kamu tidak akan menungguku"

Suara Jun terdengar berat. Sesekali Jun mengambil nafasnya. Jun terlalu bahagia hingga ia menangis.

Aku terus memeluknya dan disinilah kami, berbagi kerinduan setelah lama tidak bertemu.

"Makasih, Minghao. Kamu tidak menyerah menungguku, makasih." ucap riang Jun sambil mencium lembut keningku.

Aku kaget dan langsung menenggelamkan wajahku di dada Jun berharap Jun tidak menemukanku dengan wajah merah ini.

Aku melepaskan pelukannya dan memandang Jun. Ya, ini memang Jun. Jun yang selalu ada di pikiranku. Orang yang selalu aku sesali kenapa aku tidak mengantarnya pergi namun malah meninggalkannya. Jun yang selalu aku tunggu di cafe ini setiap hari.

Aku mengangkat tanganku dan mengusap lembut pipi Jun. "Halus.." batinku. Aku terus memandanginya.

"Maafkan aku. Jangan pergi lagi." ucapku dengan nada memohon.

"Kamu tidak tahu betapa menyiksanya aku selama ini" lanjutku sambil terus mengusap pipi Jun.

Jun menatapku balik dengan wajah lembutnya -yang baru pertama kali kulihat- dan berhasil membuatku begitu ingin memilikinya. Sangat.

"Iya, Aku tidak akan meninggalkanmu lagi. Tidak akan." Jun melepaskan tanganku dari wajahnya.

Jun lalu berjalan ke belakang mengambil bunga yang tadi dijatuhkannya dan mengambil sesuatu di kantongnya. Aku menatapnya bingung.

Jun tiba-tiba berlutut. Di tangannya sudah ada bunga dan sepasang cincin.

"Maukah kamu menjadi pasangan hidupku untuk selamanya, Minghao?" ucap Jun yang berhasil membuatku menangis kembali.

Aku menutup mulutku agar aku tidak teriak. Aku pun sudah tidak mempedulikan orang-orang yang melihat kami.

Aku mendekatinya dan meraih tangan Jun. Jun memakaikanku cincin dan memelukku sekali lagi.

"Aku bersyukur bertemu denganmu hari itu, Minghao." ucap lembut Jun di telingaku.

"Aku juga, Jun!" ucapku sambil memeluk balik Jun dengan erat.

Fin.

Yey....
Akhirnya kelar juga 😍😍
Kritik dan

HOPE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang