#5

438 58 4
                                    

Sudah satu minggu ini nara masih di kediaman kyuhyun, dan seperti biasa sikap kyuhyun masih saja sama dengan pertana kali nara masuk di kediamannya. Berbeda dengan appanya, hyunjoo malah semakin dekat dengan nara. Ia selalu menemani nara apabila keluarganya bersikap dingin pada nara.

Hyunjoo kini tengah duduk bersandar di kamarnya. Matanya ia tutup. Seperti orang yang tengah memikirkan sesuatu.

Saat tengah sibuk dalam pikirannya, hyunjoo dikejutkan nara yang tiba-tiba masuk ke kamarnya.

"Joo"

Hyunjoo sontak langsung menatap nara yang baru saja masuk ke kamarnya. Ia mengerutkan keningnya tatkala melihat nara yang memasang muka sendu. Hyunjoo menghampiri nara, memegang bahunya.

"Kau tak apa?" tanya hyunjoo.

"Aku tak pantas di sini joo, ini bukan tempatku" seru nara dengan sendu. Hyunjoo merengkuh nara erat.

"Sudah tak apa" ucap hyunjoo mencoba menenangkan nara.

"Joo"

Nara melepaskan pelukkan hyunjoo. Ia mengangkat kepalanya, untuk menatap wajah hyunjoo yang lebih tinggi darinya beberapa senti itu.

"Ya?"

"Aku akan pulang ke kota joo, di sini bukan tempatku. Di kota aku pun memiliki keluarga. Mereka pasti merindukanku" penjelasan nara mampu membuat hyunjoo diam tak berkutik di depannya. Pandangan hyunjoo kosong dengan tiba-tiba.

"A..aku akan ikut denganmu nara" ucap hyunjoo. Nara terkejut mendengarnya. Dia menatap hyunjoo intens.

"Tidak hyunjoo, di sana bukan tempatmu" tolak nara.

"Tidak nara, aku akan tetap ikut denganmu. Aku tak bisa berada jauh denganmu. Aku mencintaimu" ucap hyunjoo. Matanya balas menatap nara intens.

Mereka sama-sama diam, menikmati aktivitas mereka yang saling berpandangan. Tak lama, hyunjoo mulai memajukkan wajahnya pada nara. Tangannya kembali merengkuh tubuh nara. Melingkar indah di pinggang ramping nara. Wajah mereka sudah semakin dekat.









Klekkk


Belum bibir hyunjoo menempel di bibir nara, suara pintu terbuka membuat mereka menajuhkan diri masing-masing.


"Emm.. Hyung kau dipanggil appa" ucap hyunjae yang berdiri di ambang pintu. Matanya menatap keduanya tak suka.

Setelah mengatakannya hyunjae langsung berbalik meninggalkan hyunjoo dan nara. Hyunjae tak suka melihat kedekatan hyunjoo dan nara.


Brakkk

Hyunjae menutup pintu kamar hyunjoo dengan keras. Hyunjoo menghela nafasnya. Dia tau semua orang di rumah ini tak ada yang menyukai nara. Bahkan anak buah appanya pun sama.

"Kajja" ajak hyunjoo pada nara


"Tidak, kau saja. Mungkin appa mu akan membicarakan hal penting denganmu. Aku bukan siapa-siapa di sini. Pergilah" ucap nara.

"Berhenti untuk mengucapkan kau bukan siapa-siapa di sini!!!" ucap hyunjoo sedikit meninggikan suaranya. Kemudian dia berlalu meninggalkan nara sendirian di kamarnya.

Sepeninggalan hyunjoo nara mendudukkan dirinya di ranjang yang berada di kanar hyunjoo. Matanya menelusuri setiap sudut ruangan itu. Salah satu sudut bibirnya terangkat ke atas.













"Kenapa appa?"

Kini hyunjoo tengah berada di ruang tengah menemui appanya. Ia mendudukkan dirinya tepat di sofa tepat tempat appanya duduk.
Appanya menghentikkan kegiatannya yang sebelumnya tengah sibuk dengan berkas-berkas di meja depannya.

"Kau sudah datang?" hyunjoo menganggukkan kepalanya.

"Ada yang ingin apa bicarakan denganmu" ucap kyuhyun serius.

"Tentang apa?"


"Mate-mu"

Hyunjoo menatap appanya serius.


"Maksud appa?" tanya hyunjoo.


"Besok bukankah kau ulang tahun? Kau berumur 18?" hyunjoo menganggukkan kepalanya kembali sebagai jawaban.

"Sudah waktunya kau mencari mate-mu joo"
















Di tempat lain




Seorang gadis yang berambut panjang meringkuk di pojok ruangan dengan penerangan yang bisa dibilang sangat minim. Keadaannya sangan memprihatinkan, dengan rambut yang berantakan, luka lebam yang di sekujur tubuhnya dan wajahnya. Bahkan kecantikannya sudah tertutupi luka-luka yang membekas.

Klikk

Seorang laki-laki membuka pintu ruangan tersebut. Sontak perempuan tersebut langsung mendekatinya. Ia langsung memeluk kaki seseorang yang telah membuka pintu ruangan tersebut.

"Tolong lepaskan aku. Aku tak tau mengapa kalian mengurungku begitu lama. Tolong"

Brakkkk

Laki-laki tersebut tak mengindahkan ucapan perempuan yang memeluk kakinya. Ia langsung lempar tubuh perempuan tersebut tanpa mau tangannya menyentuh perempuan tersebut. Ya laki-laki tersebut memilik kekuatan.

Perempuan tersebut meringis sakit saat tubuhnya menyentuh dengan keras pada tembok di ruangan tersebut. Tubuhnya serasa tak kuat lagi menahan sakit di tubuhnya, matanya mulai terpejam.


"Serigala bodoh!!! Mereka tak akan bisa menemukanmu ko eun ji" ucap laki-laki itu sebelum menutup pintu ruangan tersebut.

Tak laki-laki itu sadari, perempuan yang baru disiksanya masih mendengar ucapannya sebelum kesadarannya hilang.

"Serigala?" gumam perempuan tersebut sebelun pergi menuju alam bawah sadarnya. Dia pingsan.










Tbc~










ada yang masih nunggu kelanjutannya??? Ada ngga ada ngga??? 😂

Maaf yah baru bisa up-date 😄 sibuk sama tugas-tugas dan beberapa masalah di sekolahan 😥

WEREWOLF 2 : mianhae appa...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang