Baru saja jam dinding kuno di ruang tamu berdentang dua belas kali. Mengingatkan kalau Rafif sudah lebih dua jam melototin layar komputer. Terlena menggarap cerpen bertema horror dari mulai jam sembilan tadi.
"Gak nyangka, ternyata selain ganteng gue juga rajin bekerja, buktinya sampai tengah malam begini gue masih terus berkarya. Bukan apa-apa, kalau kelewat giat pake lembur segala gini, gue khawatir nggak lama lagi gue bakal sukses dan terkenal kaya JungKook dan kakak gue Lee min hoo."
"Ups! Gue baru ingat ini malam ini bertepatan dengan malam jumat."
"Malam yang kata beberapa orang sebagai malam yang dinanti pocong, kuntilanak, sundel bolong, genderuwo,beserta kroni-kroninya selama seminggu, saatnya mereka beredar bahkan nyeleneh menampakan diri di depan manusia."
"Kata orang sih, bener enggaknya emang gue pikirin." sambung Rafif.Pas Rafif bosan kemudian dia menyetel radio di kamarnya yang sangat bersih.
Setelah beberapa menit stasiun radio memutar rekaman-rekaman suara kuntilanak ngikik, tangisan sundel bolong, dedemit ketawa, pocong mendehem, suster ngesot cekikikan, lolongan serigala, hembusan angin. Pokoknya kreatif banget mempengaruhi emosi pendengar. Mungkin kalau bukan cowok seberani gue sudah dimatiin itu radio. Buat gue sih gak berdampak apa-apa. Biasa aja.
"Sumpah! Saya mengikuti acara radio ini bukan karena ngefans, tapi demi mendapat inspirasi-inspirasi sebagai bahan tulisan gue. Siapa tahu ada kisah menarik yang bisa gue contek dan dijadiin cerpen." ucap Rafif ke diri sendiri.
Kemudian beberapa saat Beni teman saya mengirim sms perdanan dan tidak tahu Sumber nya dari mana.
"Okay… Langsung saja saya bacakan sms perdana yang di kirim Beni. Begini katanya:
Dulu, saat masih kuliah, di kosan saya suatu malam yang bertepatan malam itu malam jum'at kliwon, saya tengah sendirian dan tak bisa tidur teringat hal yang tidak-tidak. Padahal malam sudah berada pada angka 01. 45 pagi. Saya gelisah, berguling-guling dan mata tak juga mau terpejam.
Tiba-tiba saja mulut saya ingin menjerit sekuatnya, tapi tak mampu, mulut ini seperti dilem castol. Di sudut kamar, sosok wanita berdaster putih menyeringai kepada saya. Seringai yang mengerikan dan cukup membuat saya pingsan saat itu juga. Sampai sekarang saya tidak bisa melupakan kejadian itu.
"Nggak lagi-lagi deh!"
_____
Haha Moment Ter-Tai:v
Sumpah W nulis ini sambil ngakak so hard haha.
Terinspirasi oleh film horror wkwk:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
ЮморApa jadinya dunia ini tanpa humor? Apa artinya hidup tanpa tawa? Mungkin segalanya akan berjalan begitu garing. Alangkah enggak menyenangkannya hidup ini jika enggak ada yang bisa diketawain! Hahaha, tertawalah sebelum tertawa dilarang:) . Hay guys...