Pembagian raport pun sudah tiba. Rafif pun pulang ke rumah dengan membawa rapotnya.
Rafif: "Pak, Rafif sudah di bagi rapot nih.."
Bapak: "Udah dibagi rapotnya? Mana sinih coba bapak liat."
Rafif: "Itu pak, ada di atas meja."
Bapak: "Coba bapak liat... Waduh Rafif kamu ini BODOH banget, masa nilai raport kamu merah semua. Kalau begini ya, percuma bapak capek-capek biayain sekolah kamu!!" (Dengan emosi yang meledak-ledak).
Rafif: "Hah? Masa sih pak?? Nilai Rafif yang merah kan cuma ada tiga, gak semuannya pak?" (Dengan penuh kebingungan).
Bapak: "Terus ini apa? Warna apa? Bukan warna merah???!!!!"
Rafif: "Coba Rafif liat!! Kok banyak merahnya yaa padahal tadi di sekolah, Rafif liat merahnya cuma ada tiga???"
Bapak: "Ah, dasar kamu ini alasan!!"
Rafif: "Ehh, sebentar Pak. Kok disini tulisannya tahun 1980,sekarang kan tahun 2017. Coba bapak lihat dulu sampul depannya."
Kemudian Bapak melihat sampulnya dan diikuti Rafif.
"Yeeee ini mah RAPORT BAPAK WAKTU SD DULU!!!"
Bapak: "??????" (Terdiam malu setengah MATI).
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
HumorApa jadinya dunia ini tanpa humor? Apa artinya hidup tanpa tawa? Mungkin segalanya akan berjalan begitu garing. Alangkah enggak menyenangkannya hidup ini jika enggak ada yang bisa diketawain! Hahaha, tertawalah sebelum tertawa dilarang:) . Hay guys...