Taraaaass
Ini dia chapter terajhir yg di nanti-nantikan *iya nggak sih*Abis ini gue bkal publish cerita vkook baru
Genrenya? Baca ae dulu lah ya
Lalu apakah akhir cerota ini bahagia??
Bacalah sampai akhir ok
Sebelumnya makasih banyak buat kalian yang setia nunggu ff ini update tiap minggu
Entah itu siders atau yg rajin vomment
Gue ucapin makasih yang sebesar-besarnya
Gue nggak akan bisa sampe titik ini tanpa kalian *eeaa
So
Baca terus karya karya abal gue ya
2500+ word
👇👇👇👇👇👇👌👌👌👌👌👌
Flashback On
Di kamar yang sebelumnya terisi penuh oleh barang-barang milik Jungkook, kini tak bersisa dan berganti menjadi tumpukan kardus-kardus berukuran sedang yang bertebaran di sana.
Beberapa orang hilir mudik mengangkut kardus yang diyakini berisi barang-barang Jungkook tersebut.
Sementara itu, sang pemilik kamar duduk termenung di tepi ranjangnya. Matanya berpedar memandangi tiap sudut kamarnya dengan raut sendu.
Samar-samar terlihat garis menghitam di bawah matanya. Selain itu, matanya pun tampak membengkak.
Jelas saja. Semua itu karena Jungkook mengurung diri di kamarnya selama beberapa hari. Ia terus menangis dan menangis. Jangan tanya mengapa karena hal itu hanya akan membuat dinding kokoh yang sudah ia bangun dengan susah payah kembali hancur dan membawanya kembali pada saat-saat terpuruknya.
"Barang-barang anda sudah selesai di kemas, tuan. Kita bisa berangkat sekarang".
"Aku akan segera menyusul".
Pria paruh baya tersebut mengangguk dan menunduk sopan kemudian pergi meninggalkan Jungkook.
Jungkook bangkit, ia berjalan perlahan menuju meja belajarnya di dekat jendela.
Jemarinya bermain di atas meja tersebut seolah tak ingin pergi dari sana.
Kemudian ia membuka sebuah laci. Ia terdiam sesaat memandangi isi laci tersebut.
"Hyung...".
Ia mengambil sesuatu yang berada di dalam laci tersebut.
Sebuah buku kecil yang rupanya adalah buku diary Kookie.
Jungkook menarik nafas panjang berusaha menahan air mata yang lagi-lagi mulai tergenang.
Ia membersihkan permukaan buku tersebut sebelum akhirnya membukanya.
Buku itu berisi curahan Kookie kecil. Mulai dari kegiatan sehari-hari sampai perasaan yang sama sekali tak pernah Kookie utarakan bahkan kepada Jungkook sekalipun.
Terlalu banyak yang Hyung nya tahu dan berakhir dengan menyembunyikannya dari Jungkook karena tak ingin Jungkook kecil terbebani pada setiap permasalahan yang terjadi di sekitar mereka.
Ia membaca satu persatu goresan yang tertulis disana. Kadang Jungkook terkekeh kecil membaca tulisan Kookie yang sebenarnya nyaris tak terbaca namun jika ia berhasil menangkap apa yang berusaha hyung nya tulis maka ia akan menyunggingkan sebuah senyuman yang sudah jarang ia tunjukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
It Wasn't You, Right? (Vkook)
Fanfiction"Hyung, maaf tapi aku harus pergi" - Jeon Kookie "Hyung, apa yang harus aku lakukan?" - Jeon Jungkook "Kita bertemu kembali... Kookie" -Kim Taehyung "Hyung, maafkan aku karena telah mengkhianatimu hiks hiks" - Jeon Jungkook "Jadilah dirimu sendiri d...