Yuhuuuuuuy....
Lanjutannya nih, sok atuh di baca...
===
"Brengsek! Ada apalagi sih?"
Tidurku terganggu dengan ketukan yang terus berulang pada pintu kamar kost ku. Setelah sekejap aku mengusap wajah, mataku melirik jam dinding, jam 6. Bagus! Masih terlalu pagi di hari libur ini aku terpaksa bangun dari tidur karena gangguan ini.Aku sedikit terpana saat aku dapati sosok yang berada di balik pintu kamar kost ku. Kania, gadis cantik yang pernah dekat denganku. Ah, mungkin masih dekat! Mengingat kami tak menjalin hubungan apapun, hanya sekedar mencari kesenangan bersama. Kalian pasti paham, kan?
Kania adalah salah satu dari beberapa gadis pengisi kekosongan buatku. Ia mahasiswi dua tahun di bawah ku.
Di awal-awal kedekatan, kami selalu menghabiskan waktu bersama, bahkan berakhir saling mencumbu dan klimaksnya aku menghujamkan penisku pada vaginanya yang manis itu. Kenapa aku katakan demikian? Karena Kania adalah gadis yang masih perawan saat aku pertama kali aku menidurinya. Darah kental mengalir hingga membasahi seprai saat mengoyak selaput daranya. Dan aku bangga akan hal itu, ditengah cumbu rayuku padanya, aku selipkan janji untuk bertanggung jawab. Dan Kania pun mengangguk penuh keyakinan. Hingga kami terus bersama sepanjang tiga bulan belakangan ini, tepatnya aku selalu mengajaknya bertemu dan bercinta saat aku mulai lelah mengejar skripsi yang brengsek itu.
Saat aku sadar ada gadis cantik di depanku ini. Penisku mulai menggeliat. Morning erection datang. Dan senyumku menarik sudut bibirku, jakunku naik turun. Harum tubuhnya menusuk lamunanku yang kotor.
"Mas Adit?" Ucapnya pelan.
"Lho, sayang? Ada apa? Tumben pagi-pagi sudah datang? Kangen ya?" Jurus pertama, rayu!
"Apaan sih, mas!" Jawabnya seraya tersipu malu.
"Kali aja kangen, aku juga kangen kok sama kamu. Pake banget, malah!" Jurus kedua, yakinkan!
"Ih, mas Adit, pagi-pagi begini udah ngegombal!" Manja, dan aku suka itu!
"Siapa yang gombal? Aku serius kok, apalagi kalau dicubit sama kamu pagi-pagi begini, terus dicium, terus dipeluk..." Jurus ketiga, terbangkan ia!
"Sudah, ah! Gak enak sama penghuni kost lain kalau kita manja-manjaan disini." Masuklah sayang, aku siap menerkammu!
"Yang manja siapa ya? Tapi kalau sama kamu, aku maunya dipeluk, pasti tambah manja." Jurus keempat, tarik kedalam dekapanmu!
"Ya sudah, minggir, aku mau masuk!" Bingo!
Aku menggiring langkahnya masuk ke dalam kamar kost, kemudian ia duduk di tepi ranjang, dan aku menyusul kemudian memeluknya dari samping, sambil aku hirup wangi tubuhnya dari sela lehernya yang mulus. Ia mulai mendesah pelan, namun geraknya seperti menolak cumbuanku. Tak ku hiraukan ia, malah aku bubuhkan gigitan-gigitan kecil pada relung lehernya, belakang telinganya, dan berakhir aku menerkam bibirnya yang mungil.
Tanganku sudah bergerilya menuju gundukan di atas dadanya, kemudian aku dorong agar ia terbaring, kepasrahannya menjawab perlakuanku. Remasan kecil aku tempatkan pada buah dadanya yang sudah mengeras, dan desahannya pun lolos tanpa hambatan. Semakin membuat penisku mengeras dan kuat.
Aku sudah akan menarik bajunya agar terlepas, namun ia menahannya dengan kedua tangannya secara tiba-tiba. Dan aku mengernyit seperti memohon bahwa aku lapar akan nafsu untuk menindihnya. Dan ia menggeleng pelan.
"Kenapa sayang?" Suaraku terdengar berat, menahan nafsu yang sudah mencapai ujung kepalaku.
"Mas Adit masih ingat?" Tanyanya pelan, menatap mataku sayu.
![](https://img.wattpad.com/cover/62596104-288-k654973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Pendek (Gay Story)
Fantasysetiap bagian lanjutan ada yang di private, follow dulu untuk membacanya