Rumah Dokyeom

2.1K 305 56
                                    

helo hehe maaf baru apdet. shit happened @ life luls


***

"Yuju, ya, baru mau menginap kalau mau pergi lama saja. Sebelum-sebelumnya Mama minta menginap tidak mau...."

Yuju hanya meringis menunjukkan gigi-gigi putihnya sambil menatap tidak enak ibu Dokyeom yang langsung sibuk mengambil alih tas Yuju sesampainya gadis itu tiba di rumah Dokyeom. Wanita itu memang sangat menyayangi Yuju dan  Yuju dapat merasakannya. Dia baru menyadari betapa dirinya sangat tidak tahu berterimakasih ketika menyadari bahwa Nyonya Lee tahu keberangkatannya--yang notabene sebentar lagi--dari Dokyeom.

"Ini juga dia menginap karena tadi teman-temannya bercerita yang horor-horor, Ma." Dokyeom memandang sinis Yuju sambil mengikuti Mamanya menaiki anak tangga. Yuju mengekor di belakang Dokyeom. "Kalau tidak begitu mungkin ia tidak sudi mampir ke rumah kita," katanya memanas-manasi.

Yuju refleks memukul punggung Dokyeom agak keras, kesal karena Dokyeom justru memperkeruh suasana. 

"Awww!!! Sakiiit!" Dokyeom menoleh marah ke arah Yuju.

????

Ini sebenarnya siapa yang harus marah ke siapa???

Yuju hanya membalas dengan tatapan kesalnya.

"Waduh, Yuju! Ckckck," Nyonya Lee menoleh ke belakang sambil geleng-geleng kepala sesampainya ia menginjakkan kaki di lantai dua rumahnya. "Haruskah Mama meminta ayah dan ibumu untuk menjual rumah mereka yang di sini agar kau bisa tinggal di sini saja?" tanyanya dengan raut muka setengah serius. Yuju jadi bingung harus mejawab seperti apa.

"...ehehehehe...."

Dokyeom buru-buru berlari mendahului ibunya ketika ia juga sampai di lantai dua. Tangannya yang bebas membuka pintu sebuah kamar yang berada tak jauh dari kamarnya. Menunjukkan sebuah kamar bernuansa hijau yang sangat memanjakan mata. 

Tidak ada yang terpesona di sana. Karena memang Yuju biasanya tidur di kamar tersebut ketika ia secara tak sengaja menginap di rumah Dokyeom.

Biasanya ia ketiduran setelah melihat film di ruang televisi di lantai bawah. Namun paginya, ia pasti sudah berada di kamar ini.

Jangan kira Dokyeom yang menggendong Yuju. Mana mungkin seorang Dokyeom yang lemah mampu menggendong Yuju yang bahkan beratnya tak seberapa menaiki tangga.

Ayah Dokyeom, Tuan Lee, yang selalu berkontribusi dalam memindahkan tubuh Yuju.

Dokyeom, sih, sebenarnya juga membantu. 

Membantu berdoa supaya ayahnya tidak tersandung benda apapun dan supaya Yuju tidak bangun.

Tidak penting memang.

Tapi cukup penting.

"Memangnya kalian mau melakukan apa sekarang?" Nyonya Lee berbalik menatap Yuju setelah meletakkan tas Yuju di sudut ruangan.

Yang ditatap mengerutkan kening, kebingungan. Ia sendiri tidak tahu. Kan, memang ia ke sini karena takut sendirian di rumahnya....

Dokyeom melihat Yuju kebingungan sambil berdecak kesal. Sudah ia duga gadis itu tidak memikirkan apa-apa selain ketakutannya.

✅️ Dear, Heart. || DKxYujuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang