Part 3

891 29 0
                                    

-Kekaguman ataukah penasaran -

Setelah perkenalan pertama dengan seseorang yang diperkenalkan lisa padaku malam itu, banyak sekali pertanyaan pertanyaan yang muncul di benakku akhir-akhir ini.

"siapa dia sebenarnya..?
Kenapa lisa memperkenalkannya padaku..?
Apakah dia mau berteman denganku..? "
Ucapku dari dalam hati (membatin).

Tapi siapa sangka sekarang aku sangat ingin mengenalnya lebih jauh lagi entah ini rasa kagum atau hanya sekedar rasa penasaran, entahlah akupun sendiri tidak tahu.

"Tet..tet...tet..tet.."

lagi-lagi suara ponselku selalu membuat lamunanku terhenti , itu suara panggillan masuk dari ponselku dan ternyata itu adalah lisa.

"Halo..Assalamualaikum iya lis ada apa? " tanyaku dan memberi salam.

"Waalaikumussalam nis, tidak ada apa-apa kok hehe, sebenarnya aku mau tanya sesuatu". Ucapnya dan membuatku penasaran, sebenarnya apa yang dia ingin tanyakan.

"Nis menurut kamu kak Asyar itu orangnya bagaimana ? " tanyanya padaku

(Oh my good kenapa dia menanyakan itu padaku) ucapku membatin.

" emmmm iya kayaknya dia orangnya polos yah, cara bicaranya juga sopan, oh iya kenapa kamu tanyakan itu padaku?" Ucapku agak sedikit memakai nada yang tinggi.

"Tidak ada apa-apa kok, oh iya aku mau telpon kak asyar dan kamu dengar apa yang akan aku bicarakan dengan kak asyar tapi kamu tetap diam" jelasnya sedikit tegas.

"Iya" jawabku agak gugup, semuanya seakan bercampur menjadi satu, aku malu, aku gugup jantungku seakan berdegup sangat kencang.

(Aduh kenapa lagi dia, mau apa lagi anak ini) ucapku membatin.

"Halo assalamualaikum warrahmatullah dek, iya ada apa ?" jawab seseorang yang ditelpon lisa sepertinya itu adalah kak asyar.

"Waalaikumussalam kak, hehe tidak ada apa-apa kak cuman mau menanyakan kabar, bagaimana kabar kaka, baik ? " tanya lisa membuka pembicaraan.

"Alhamdulillah dek baik, adek mau bicara sama fatan yah nanti saya panggilkan"
Ucapnya membalas pertanyaan lisa.

"Oh tidak..tidak kak aku mau bicara sama kaka bukan sama fatan, kaka sibuk yah?"
Tanya lisa seakan mulai tidak enak pada kak asyar.

"Hmmm tidak juga dek, saya cuman lagi kerja tugas saja" jelasnya singkat

"Oh iya kak, aku minta maaf kaka lanjutkan saja lagi kerja tugasnya, oh iya kaka masih ingatkan teman aku yang bicara sama kaka waktu malam itu, nisa kak nanti aku kasih nomor kaka ke dia katanya ada yang dia ingin tanyakan" ucap lisa seakan tidak memikirkan perasaanku.

(YaAllah apa yang dilakukan anak ini, kenapa dia berkata seperti itu kepada kak asyar) ucapku membatin seakan ingin kusembunyikan wajahku dari rasa malu ini.

"Oh iya dek, ya sudah saya lanjut kerja tugas dulu yah. Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarokatuh" jelas kak asyar singkat, dan padat.

"Waalaikumussalam" jawab lisa membalas salam.

"Tut..tut.."

suara yang berbunyi menandakan bahwa komunikasi diantara kak asyar dan lisa sudah terputus.

"Halo..nis kamu masih ada kan ?" tanya lisa padaku seakan tidak bersalah sudah mebuatku malu setengah mati.

"Iya aku masih ada, kamu kenapa sih bilang ke kak asyar seperti itu, aku kan tidak pernah menyuruhmu untuk memberikan nomornya padaku, kok kamu bilang begitu sih lis, aku kan malu" jawabku agak tegas.

"Kamu jangan marah nis, dia kan orang baik, apa salahnya kan kita berteman sama dia, besok aku kasih nomornya sama kamu, kamu telpon atau sms terserah, ajak dia temenan sama kita" ucap lisa seakan tak memperdulikan bahwa aku sangat malu karena dia membawa namaku,

"Iya. Sudah yah lis aku mau tidur, wassalamualikum"ucapku agak malas dan langsung mematikan ponselku tanpa menunggu jawaban salam dari lisa. Kurebahkan tubuhku diatas kasur yang seprainya berwarna pink itu sambil memeluk guling kesayanganku.

Hijrah Take a MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang