Namun ternyata, gue nggak bisa menjadikan tekad gue itu realistis. Yaa seperti yang kalian tau, masa putih abu adalah masa remaja paling indah. Di mana kita mengalami cinta monyet, asiknya berorganisasi, dan sebagainya.
Gue sebagai siswi normal juga pengen lah terjun ke dunia organisasi.Di semester dua, gue mulai tertarik dan merasa enjoy sama yang namanya ekstrakulikuler. Dan gue mulai lupa sama yang namanya belajar. Jujur, gue orangnya memang susah mengatur waktu, sekalinya udah enjoy sama suatu pekerjaan ya gue lupa sama pekerjaan gue yang lain.
Menurun lah peringkat gue di semester dua walaupun tetap berada di sepuluh besar. DEG! Gue di situ mulai berpikir sambil terus membandingkan hasil semester satu dan dua gue.
'keliatannya gak usah ngarepin lagi jalur undangan. Nilai turunnya kayak gini. Alhamdulillah naik ke kelas sebelas juga' —batin gue saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SNMPTN 2017
Non-FictionTidak berharap, namun ada rasa sakit menerima kenyataan bahwa itu tak jadi milikmu.