Paginya aku terbangun dengan mata yang sembab. Aduhhh...
Bagaimana jika teman teman mencurigaiku???Akupun berjalan menuju ke aula besar untuk sarapan. Namun aku teringat satu hal. Kejadian kemarin. Owh..
Itu membuatku muak. Aku sangat malas bertemu banyak orang hari ini. Aku hanya ingin lenyap sesaat. Sembunyi dari dunia. Terutama darinya. Siapa...??
Yah siapa lagi kalau bukan dua orang itu. Akupun memutuskan berbelok ke perpustakaan untuk membaca beberapa buku.
Saat perjalanan ke perpustakaan, tanpa sengaja aku menabrak seseorang."hai kalau jalan pakai mata dong!!!" akupun marah dan mendongakan kepalaku.
Ternyata Malfoy yang menabrakku. Hufht.. Muak!!"Hah??? hei Granger. Jalan itu pakai kaki bukan pakai mata..
ngapain juga jalan pakai melamun..Dasar Mudblood!"Mendengar ejekkannya, akupun marah sejadi-jadinya. Mengeluarkan semua emosiku tadi malam. Membalas semana terhadap Malfoy. Padahal aku tau dia tak salah apapun. Dia tak mengerti apapun. Tapi entah apa, aku ingin menyalahkannya. Aku ingin menanyakan banyak hal.
mengapa ini semua harus terjadi?
mengapa aku harus mencintaimu?
mengapa kau harus mengambil hatiku?
mengapa kau terlahir kedunia??
mengapa aku harus mengenal mu??
"Apa kau bilang???" aku mengeluarkan tongkatku siap untuk menyerangnya dengan kutukan tak termaafkan. Tongkatku mengarah ke lehernya. Dan aku mencengkram kerahnya.
Hingga jarak ku denganya begitu dekat. Aku tak tahan dengan jarak ini."Dasar Mudblood." ia mengeluarkan seringaian mautnya.
Aduh kenapa siy...
seringaian itu muncul pada saat-saat seperti ini...aku terbengong tanpa sadar dan masih menatap Malfoy.
"Ada apa granger? kau terpesona denganku?" tanyanya.
Ish...sangat menyebalkan. Apa aku kutuk dia saja....
akhh...
"kau mau mengutukku?"
"ya aku mau mengeluarkan emosiku!!!!!!!" aku berteriak sekeras-kerasnya.
Tanpa sadar, ternyata aku dan Malfoy sudah menjadi pusat perhatian. Banyak siswa yang melihat kami. I don't really care.
"cru..."
"expelliarmus"
Seseorang mengagetkanku dengan mengucapkan mantra expelliarmus. Tongkatku meluncur jauh. Semenara aku menengok..
Ginny??
Ternyata Ginny yang melindungi Draco. Aku tau maksudmu, Gin.
"Ginny? apa yang kau lakukan?" tanyaku berpura pura tak mengerti maksud Ginny. Ginny melirik tanganku yang memegang kerah kemeja Draco. Akupun refleks melepaskannya.
"Hai weasly..kenapa kau? apa keluarga weasly sekarang baik padaku??" Draco menyeringai.
Akh...seringaian itu lagi.
"Tak apa Draco,, aku perlu bicara dengan Harmione!" jawab Ginny.
Ia pun menarik tanganku. Membawaku ke sebuah tempat yang sepi. Ya menara astronomy.
"Mione...walaupun kau benci dengan Malfoy..
please jangan sakiti dia dengan sihir. Apa lagu kutukan tak termaafkan. please!!"aku bisa melihat ketulusannya dari dalam matanya. Mata yang menenangkan seolah menuntunku tuk menepis rasaku pada Draco. Karena
Ada yang lebih tulus mencintai Draco.
Ada yang lebih menginginkan Draco.
Aku menengok kekanan-kiri. Memastikan apakah ada orang. Aku ingin mengatakan semuanya. Aku ingin mengatakan perasaanku. Aku sudah tak kuat lagi dengan semua ini. Aku muak!!!"Maaf Ginny. Tapi aku...!!"
aku tak kuat mengatakan semuanya. Aku tak ingin Ginny terlukan karenaku. Karena sesungguhnya, mencintai itu bukan harus memiliki.
Namun aku selalu terobsesi untuk memilikinya. Aku egois.
Aku menangis memeluk Ginny.
Aku tau Ginny bingung dengan semuanya."Maaf Ginny,,AKU BENCI DIA!!"
bohong!!
prank...
Reflek aku dan Ginny menoleh. Tak ada seorangpun. Namun suara apa itu. Tanpa Ginny sadari, aku menoleh kearah lain. Kudapati Draco yang tengah berlari. Ia mendengar semuanya?? Beruntung aku tak jadi mengungkapkannya.
"Maafkan aku mione..."
"iya Ginny. Aku juga minta maaf."
--------------
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL THE HURT
FanfictionBagaimana jika sahabatmu menyukai orang yang kau sukai?? bagaimana rasanya?? hah??? atau bagaimana jika kau melihat langsung orang yang kau cintai pergi tuk selamanya?? Akankah kau bisa merasakan bagaimana perasaanku?? Mengertilah!!! BITTERSWEET THI...