Chapter II - Bogosipda

13 6 0
                                    

Eunha mengecek ulang ponsel yang ia letakan diatas meja nakas. ini sudah hampir siang hari dan
sudah kali ke dua puluh gadis itu mengecek ponselnya. Tidak ada satupun notifikasi yang muncul di
layar ponselnya. Jika harus jujur Eunha merasa sangat bosan hari ini.

Pertemuannya bersama Yoongi sudah berlalu sekitar satu minggu. Eunha bangkit dari tempat tidurnya
untuk pergi mandi. Mungkin hari ini ia harus pergi ke rumah Hoseok atau Jiwoo untuk
menghilangkan kebosanannya.

Tiga puluh menit kemudian Eunha sudah rapi dengan pakaiannya. Eunha menatap pantulan dirinya
pada cermin besar yang berada di dalam kamarnya. Tepat setelah Eunha akan memasukan ponselnya
kedalam tas kecil benda dengan case ungu itu berbunyi dengan nama Yoongi yang terpampang
dilayar berukuran 5 inci tersebut. Eunha segera menggeser icon tombol hijau dan mendekatkan
ponselnya di telinga.

“Yeobuseyo?”

“Jung Eunha, kau sibuk hari ini?” suara Yoongi terdengar jelas diseberang sana.

“Anieyo, sunbae. Aku baru mau pergi menemui Hoseok Oppa hari ini.”

“Kau pergi dengan siapa?”

“Sendiri, mungkin aku akan naik bus hari ini.” Eunha menggedikan bahu.

“Kalau begitu turun saja kesini. Aku sudah diparkiran apartemenmu." Yoongi terkekeh diakhir
perkataanya.

“Sejak kapan sunbae ada disana?” Tanya Eunha penuh selidik.

“Emm..mungkin sekitar satu jam yang lalu.”

Eunha membulatkan matanya tak percaya Yoongi hanya duduk dalam mobilnya selama satu jam
tanpa menghubungi Eunha. Perlahan garis lengkung tercipta di bibir mungil sang gadis. Perlu di catat
bahwa kali ini Eunha benar – benar sangat senang. Kejutan yang sangat menyenangkan.

Jika saja Jimin ada disini ia pasti akan menceritakannya pada Jimin. Jimin siapa? Jimin adalah sahabat
Eunha sejak SMA hingga kuliah. Jimin selalu mengikuti dan menemani Eunha tanpa terkecuali. Jimin
itu orangnya tampan, tapi sayang sekali ia tak pernah punya pacar.

Eunha melangkahkan kakinya menuju pintu apartemen dan sedikit berlari ke arah Lift dan menekan
tombol ke lantai dasar.

******

Yoongi bersandar didepan pintu mobil hitam miliknya. Matanya menatap kearah pintu masuk
apartemen yang Eunha tinggali. Padahal dua hari yang lalu ia mengantarkan Eunha ke apartemennya.
Karena saat itu Yoongi yang memaksa akan mengantar Eunha pulang. Yoongi juga baru tahu jika
selama ini ia berada di kampus yang sama dengan gadisnya.

Butuh waktu satu jam untuk Yoongi menunggu apakah ia harus menelpon Eunha atau tidak. Ini aneh!
Sungguh aneh! Rasanya jika satu hari saja Yoongi tak bertemu dengan Eunha itu seperti satu tahun ia
tak menemuinya. Terakhir kali Yoongi merasakan hal yang sama saat bersama Hyeri, mantan
pacarnya.

Lima menit kemudian Yoongi bisa melihat Eunha sedang mendekat kearah mobilnya. Eunha terlihat
cantik hari ini penampilannya terlihat sangat natural. Yoongi menyukainya. Garis lengkung itu belum
hilang juga sejak Yoongi melihatnya dari kejauhan. Eunha terlihat sangat senang hari ini.

“Annyeong, Sunbae. Apa aku terlalu lama?” Eunha sedikit mendongak untuk bisa melihat wajah
Yoongi.

Yoongi menggeleng “sudah siap? Kau cantik hari ini.” Eunha mengangguk dan mengucap kata
terimakasih atas pujian yang Yoongi berikan. Dan terimakasih karena membuat jantung Eunha
berpacu dua kali lebih cepat.

Sekian detik kemudian Yoongi berlari  mempersilakan Eunha
masuk ke mobilnya. Dengan senang hati Eunha memasuki mobil Yoongi lalu duduk dengan posisi
senyaman mungkin. Kemudian Yoongi menduduki kursi kemudi dan tersenyum pada Eunha.

The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang