Salah satu ruangan didalam studio masih menyala. Pria dengan rambut biru berpadu hitam itu masih berceloteh dengan senang membaca surat – surat yang dikirimkan melalui media kestudio. Eunha melirik kearah jendela tempatnya bekerja lalu menatap jam dinding yang berada diatas pintu masuk. Ini sudah hampir jam sepuluh tetapi gadis dengan marga Jung ini belum tiba juga diapartemennya.
Eunha menghela nafas kasar. Hujan masih belum reda juga sejak dua puluh menit yang lalu ia mengakhiri acaranya. Jika seperti ini mungkin Eunha tidak bisa menaiki bus terakhir. Eunha membuka sling bag yang ia pemberian ibunya. Dikeluarkannya benda kesayangannya lalu mengklik ikon aplikasi kakao talknya.
Yoongi tidak membalas beberapa pesan yang ia kirim tadi. Apa mungkin Yoongi marah padanya? Eunha mencoba untuk menghubungi Yoongi kembali tapi nihil, hanya operator yang membalas panggilannya dan memberitahu bahwa ponsel Yoongi tak aktif. Eunha mengacak kasar rambutnya. Ia menyesal karena menerima ajakan Jimin untuk berjalan – jalan tadi.
“Ada salah satu surat yang ditujukan untuk mengungkapkan perasaannya disini. Wah, surat ini terlihat sangat romantis sekali. Baiklah, aku akan mulai membacanya sekarang.” Suarapria didalam studio terdengar jelas ditelinga Eunha. Eunha menolehkan kepalanya kearah sumber suara. Mungkin sekali – kali ia harus melihat mahasiswa yang sedang magang berceloteh, akan jadi point penting jika ada kesalahan dari pria yang dikenal dengan nama Mingyu itu.
‘Ini pengalamanku saat aku merasakan indahnya jatuh cinta. Aku dipertemukan kembali dengannya oleh tuhan setelah tiga tahun berpisah. Saat itu aku sedang mengerjakan tugas kampusku disalah satu kafe yang terletak diseoul, tiba – tiba saja seorang wanita menghampiriku. Aku sempat tak mengenalinya karena kami tidak bertemu dengan waktu yang sangat lama. Mungkin sejak aku keluar dari SMA.’ Surat yang Minggyu baca membuat Eunha memusatkan perhatiannya dan menoleh pada minggyu yang sedang tersenyum kearahnya.
Eunha mendengarkan isi surat itu dengan seksama. Jika dipikir – pikir, cerita yang Minggyu bacakan saat ini sangat mirip sekali seperti kisahnya dengan pria berkulit putih pucat itu. Apa mungkin Min Yoongi si pengirim surat tersebut. Ini mustahil, pria dingin dan acuh seperti Yoongi tidak akan melakukan hal konyol dan sok romantis seperti ini. Eunha hanya tersenyum sendiri mengingat bagaimana saat mereka bertemu dulu.
Mingyu tiba – tiba saja duduk dipinggir Eunha dengan kerutan didahinya. Mengapa Eunha tersenyum sendiri seperti itu? Minggyu lalu menepuk pelan punggung Eunha ingin memberikan kesadaran pada seseorang yang dikenalnya sejak lama.
“Noona, kau baik – baik saja? Kenapa tersenyum seperti itu. Kau menakutiku.” Minggyu sengaja merapatkan giginya mengejek Eunha yang sedang mengerucutkan bibirnya sebal.
“Gyu ya, sudah selesai siaran? Ini baru pukul setengah sebelas.” Eunha ingat bahwa jadwal siaran Mingyu sampai pukul setengah dua belas malam tetapi pria itu sekarang duduk bersamanya.
“Aku izin, akan pergi bersama seseorang. Noona, mau sekalian kuantar pulang? Arah kita sepertinya sama.” Mingyu tersenyum tipis.
“Apa, Seola tidak akan marah kepadaku?” goda Eunha dan mengedip – ngedipkan matanya genit pada Minggyu.
“Noona kau tahu semuanya? Tapi darimana?” Mingyu membelalakan matanya sedikit lalu bertanya penuh tuntutan pada Eunha. Sedangkan Eunha hanya menggedikan bahu dengan tatapan mengejek pada pria yang umurnya lima bulan lebih muda dari Eunha.
“Astaga, pasti beruangku yang memberitahu Noona.” Lanjutnya sembari tersenyum tipis.
Eunha terkikik geli dengan pasangan yang baru saja resmi sejak seminggu yang lalu. Bagaimana bisa Eunha tahu? Ayolah tidak ada yang tidak Eunha ketahui tentang tetangga yang tinggal tepat disebelah apartemennya. Eunha dan Seola bahkan sudah saling kenal sejak lama. Seola tinggal berdua dalam satu apartemen dengan sepupunya Eunseo. Mereka sudah bertetangga saat Jiwoo meninggalkan apatemen lalu disusul Hoseok yang meninggalkannya dua tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past
RomanceKeduanya bertemu kembali sejak tiga tahun lamanya. Baik sang gadis, maupun sang pria masih memiliki rasa yang sama. Keduanya saling Jatuh Cinta hingga seseorang yang berada dari masa lalu kembali. Tidak ada keputusan lain sang pria harus memilih sal...