01. Callisha is Icha

67 0 0
                                    

"CALLISHA!!"

Seorang gadis yang terbalut selimut itu tersentak kaget, "iya Mamah ini bangun."

"Yaudah sana mandi terus nanti ke bawah ya."

"Hm."

Setelah itu Callisha yang biasa di panggil Icha itu langsung mengambil handuk nya dan menjalankan rutinitasnya.

¤¤¤

"Pagi Mah, Pah, Kak!"

"Pagi Cha!"

Icha berjalan ke kursi kosong yang terletak di sebelah kakak keduanya dan berhadapan dengan Mamahnya.

"Berangkat sama siapa, dek?" Tanya kakak pertamanya.

Farel Raipurnama, kakak pertama Icha yang biasa dipanggil Kak Arel oleh Icha. Dia baru memulai kuliahnya di kampus yang tak jauh dari rumahnya. Fyi, mereka tinggal dikota jadi kampus Kak Arel tampak dekat dari rumahnya.

"Sama Kak Arlen aja. Kak Arlen bareng aku ya kak?"

Arlen Rabiansyah, kakak kedua Icha atau kakak terakhirnya. Arlen masih sekolah sama seperti Icha, hanya selisih 1 tahun di atas Icha.

"Iya Cha, kakak sama kamu." Arlen mengunyah makanannya.

Icha sangat tidak suka memanggil kedua kakak nya dengan embel-embel 'bang'. Sangat aneh menurutnya.

"Ayo kak! Icha udah selesai." Icha membawa tas maroon-nya. Dia sangat menyukai warna maroon yang katanya unik.

Hari ini hari pertama memulai belajar di kelas 10 untuk Icha. Dia tidak ingin terlambat masuk sekolah di hari awal memulai belajarnya.

"Ayo."

"Mah, Pah, kak Arel, aku sama kak Arlen berangkat dulu ya, bye!" Icha mencium pipi ketiganya.

"Hati-hati Cha, Len."

Icha menjawab dengan menunjukkan jari jempolnya.

¤¤¤

"Aduh dek, ini mobil nya mogok, gimana dong?"

Mereka sudah setengah jalan menuju sekolah, dan sekarang mobil yang mereka naiki mogok.

"Aku juga gak tau kak."

"Hm, yaudah kakak ke bengkel sana aja ya dek, deket tuh. Kamu naik apa gitu," Arlen sudah bersiap pergi ke bengkel yang berjarak 100 meter dari tempat mogoknya mobil.

"Yaudah kakak kesana aja, aku mah gampang," Icha tidak ingin merepotkan kakaknya, "bye kak!"

"Hati-hati Cha! Bye!"

Icha sudah berjalan menjauh. Dia mencari angkot yang dari tadi belum terlihat sambil mendumel tidak jelas.

"Ah, sampe lupa kalo ini masih pagi. Mana mungkin ada angkot jam segini. Ih, masa harus jalan kaki sampe sekolah, anjir lah!" Icha menendang asal botol kosong yang ada di depannya.

"ANJIR!"

Lah anjir, kena orang! Duh gimana nih, gumam Icha.

Akhirnya Icha menghampiri seorang cowok yang menggunakan jaket maroon sambil menunduk.

"Aduh kak, maaf kak maaf." Icha melihat cowok tersebut meringis yang membuat Icha menyesali perbuatan aksi tendang botolnya itu.

"Lo ngapain nendang botol ini ke gue?" Cowok itu mengusap kepalanya.

Icha melihat sekilas lelaki itu yang sepertinya adalah kakak kelas di sekolahnya, karena dia pernah melihat saat MOS kemarin.

"Gak sengaja kak."

SHY SHY CATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang