1

1.9K 125 8
                                    

Cast : Kim Minseok, Luhan, Oh Sehun, Kim Jongdae.

Leght : 1/....

Genre : yaoi. Sad dll

Happy reading

Seorang namja menatap sendu kearah seorang namja lain yang tak sadarkan diri diranjang disalah satu kamar rumah sakit.

Namja itu berjalan mendekati ranjang dan duduk di kursi samping ranjang. Mengelus tangan si namja yang tidak tertancap selang infus.

Punggung namja itu bergetar menandakan kalau namja itu menangis. Menangis karena melihat sahabatnya terbaring lemah dan tubuhnya dipenuhi alat-alat medis. Dan yang paling menyebalkan dialah yang menyebabkan sahabatnya seperti itu.

'Maafkan aku Jongdae-ah'

"Lu..lu.. H- han"
Namja itu -Luhan merasakan pergerakan kecil tangan Jongdae dan mendengan suara lirih dari sahabatnya itu.

Luhan sudah menunggu sahabatnya membuka mata dan Luhan sangat bahagia karena mata itu kini terbuka.

"Jongdae!! Jongdae maafkan aku, kau seperti ini kerenaku. Maafkan aku" Luhan menatap Jongdae dengan air mata yang mengalir deras.

Jongdae menggeleng lemah. "Ti -tidak Lu hah k- kau tidak hah salah. Ini hanya hah sebuah ke- kecelakaan." kata Jongdae susah payah.

"Ini salah ku Jongdae jika bukan karena aku kecelakaan itu tidak terjadi." kata Luhan disela tangisannya.

"Sssst jangan banyak bicara dulu Dae aku akan memanggil dokter" kata Luhan cepat saat Jongdae akan membuka mulutnya.

Luhan menekan tombol di samping ranjang dan tak lama kemudian dokter datang dan memeriksa keadaan Jongdae.

Sementera itu...

Dirumah sakit yang sama tapi berbeda kamar dan juga dengan keadaan tak jauh berbeda dengan keadaan Luhan seorang namja tinggi tengah duduk menunggui seseorang yang juga terbaring diranjang namun bedanya tak banyak alat-alat medis yang terpasang dan keadaannya lebih baik dari Jongdae.

"Sehun" seseorang menepuk pundak namja tinggi itu. Namja tinggit itu -Sehun menengok dan ternyata itu seorang dokter dan juga tetangga rumahnya.

"Oh kau hyung" Sehun berdiri dan membiarkan dokter yang dipanggilnya hyung itu memeriksa pasiennya.

"Tidak usah khawatir Sehun Minseok baik-baik saja, dia akan sadar setelah pengaruh obatnya habis."

Sehun mengangguk mendengar penjelasan dokter itu. Dokter itu menghampiri Sehun.
"Aku sedikit khawatir dengan keadaan Jongdae. Tubuhnya begitu lemah Hun."

"Apa begitu parah" tanya Sehun dengan suara serak. Sehun tak tahu bagaimana keadaan Jongdae karena Luhan menyuruhnya untuk menjaga Minseok.

"Aku belum tau, temanku yang menangani Jongdae. Tapi melihat banyaknya alat medis yang terpasang aku sedikit khawatir." dokter itu menepuk pundak Sehun.

"Berdoa saja semoga Jongdae baik-baik saja. Kalau begitu aku pergi masih ada pasien yang harus ku tangani"

.....+++++.....+++++.....

"Bagaimana keadaan teman saya dokter?" tanya Luhan begitu dokter keluar.

"Bisa ikut keruangan saya. Kita bicarakan disana"

"Baik"

"Begini apa sebelumnya pasien melakukan aktivitas berat seperti berlari atau mengangkat beban berat?"

"Maksud dokter?" tanya Luhan

"Pasien menderita jantung lemah"

"Apa!!" Luhan terperangah pasalnya selama ini dia tidak pernah melihat Jongdae sakit malahan diantara mereka berempat Jongdaelah yang jarang sakit.

.....+++++.....+++++.....

Luhan berjalan gontai menuju ruangan Jongdae dirawat. Pikirannya melayang mengingat kata-kata dokter tadi

"Jantung pasien sangat lemah ditambah kata anda kalian bertanding balap sepeda dan ditambah dengan tabrakkan itu. Pasien harus segera mendapatkan jantung baru, jika tidak pasien tidak dapat tertolong."

'Dimana aku harus mendapatkan jantung untukmu Jongdae'

"Jongdae"

"Oh Lu kau sudah kembali" Jongdae tersenyum.

"Ada apa kenapa menatapku seperti itu?" tanya Jongdae heran melihat raut muka Luhan yang sulit diartikan.

"Ah kau sudah mengetahuinya ya" Jongdae tersenyum kecut.

"Kenapa, kenapa kau merahasiakannya dariku dari kami semua" tanya Luhan suaranya bergetar.

"Karena aku tidak mau merepotkan kalian. Dan juga aku tidak mau Minseok bersedih karenaku, aku ingin dia selalu tersenyum."

"Bodoh!! Kau bodoh Jongdae-ya kau--" Luhan tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi dia tidak sanggup air mata sudah deras mengalir.

"Luhan sudahlah jagan menangis, inilah mengapa aku tidak mau mengatakannya pada kalian. Aku tidak ingin melihat kalian menangis karenaku"
Luhan tidak menanggapi dia masih menagis sesenggukan tidak dapat berbicara sepatah katapun.

Jongdae mengelus punggung Luhan agar sahabatnya itu tenang.

"Kita harus cepat mencarikan pendonor jantung untukmu Jongdae. Sebentar lagi mama dan babaku beserta paman bibi Kim dan paman bibi Oh datang aku akan beritahu mereka" kata Luhan akhirnya setelah terdiam.

"Jangan Lu aku tidak mau"

"Kenapa kau tidak ingin sembuh hah, kau mau meninggalkan sahabatmu, meninggalkan Minseok yang sangat mencintamu hah!" kata Luhan sedikit emosi.

"Bukan begitu Lu, aku hanya..." Jongdae menjeda kalimatnya dan menghela nafas panjang.

"Aku hanya lelah dengan hidupku. Aku ingin mengakhirinya segera." lanjut Jongdae.

"Kau bodoh Kim Jongdae!!"

"Aku tahu aku bodoh Lu aku tahu. Aku juga tahu kalau aku tidak bisa mendampingi Minseok lebih lama lagi, jadi aku minta tolong padamu."

.....+++++.....+++++.....

"Engh" lenguh Minseok. Mata itu terbuka perlahan.

"Hyung kau sudah sadar" tanya Sehun.

"Akh Sehun, kepalaku" Minseok memegangi kepalanya yang berdenyut.

"Kau tidak apa-apa hyung?" tanya Sehun khawatir.

"Ya aku tidak apa-apa.."

"Jongdae, Jongdae!! Sehun mana Jongdae apa dia baik-baik saja!" kata Minseok sambil menggoyang-goyangkan lengan Sehun.

"Hyung tenang ya aku yakin Jongdae hyung baik-baik saja. Dia ada diruangan lain ditemani Luhan hyung"

"Antarkan aku kesana Sehun aku ingin melihat Jongdae" Minseok menyibak selimutnya dan saat akan menurunkan kakinya Sehun menahannya.

"Hyung kau baru sadar, aku akan memanggil Lay hyung untuk memeriksamu, dan aku akan melihat keadaan Jongdae dulu lalu aku akan membawamu kesana setelah kau diperiksa"

"Tapi..."

"Hyung Jongdae hyung tidak akan kemana-mana"

"Baiklah"

Sehun keluar ruangan Minseok saat dia akan keruangan Lay dia bertemu Lay di koridor.
"Hyung Minseok hyung sudah sadar" katanya menghampiri Lay.

"Oh syukurlah aku akan kesana memeriksanya"

"Ya, aku akan melihat Jongdae hyung dulu"

"JONGDAE!!!"

Saat Sehun sampai didepan kamar inap Jongdae dia mendengar teriakan Luhan, segera saja Sehun masuk dan yang dilhatnya...

"J- Jong Jongdae hyung"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

LOVE BETWEEN FRIENDSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang