6

628 64 11
                                        

Cast : Kim Minseok, Luhan, Oh Sehun, Kim Jongdae.

Leght : 6/....

Genre : yaoi. Sad dll

Happy reading

"Euughh" lenguh seorang namja.

"Jam berapa ini?" dia mengambil ponsel di nakas samping kasur nya lalu menyalakannya sambil mengumpulkan kesadarannya.

"Omo!!" mata bulat itu melebar melihat jam yang tertera di ponselnya.

Namja itu langsung menyibak selimutnya, mengambil handuknya, lalu berlari menuju kamar mandi. Tapi disaat akan membuka pintu kamar mandi namja itu berhenti lalu menyeringai.

"Haha tenanglah Minseok, sekali-kali telat tidak apa-apa. Biarkan saja si albino bodoh itu menungguku lama"

Minseok berjalan keranjangnya lagi dan mengambil ponselnya. Mengetik kan sebuah pesan kepada seseorang lalu melangkah santai ke kamar mandi.

Dilain tempat.

Seorang namja dengan mata lelahnya masih sibuk menatap laptop yang ada di pangkuannya, sesekali namja itu memijat pangkal hidungnya untuk mengurangi rasa pusing yang mendera kepalanya.

Namja itu menghela nafas panjang lalu menyandarkan kepalanya dipunggung sofa dia lelah dan sesuatu yang dicarinya dari semalam belum juga ketemu. Pikirannya melayang di kejadian kemarin sore.

Ting tong

"iya cari siapa" kata wanita paruh baya setelah membuka pintu.

"Bukankah ini rumah paman Kim ah maksudku rumah Kim Mincheol"

"Ah Mincheol-ssi menjual rumah ini dan mereka pindah ke Jepang"

"Jepang? Baiklah terima kasih. Kalau begitu saya pamit" namja itu membungkukkan badan lalu pergi dari rumah itu.

Sampai di apartemen namja itu langsung berkutat dengan laptopnya mencari informasi tentang keluarga Kim. Dan memang benar kalau keluarga Kim pindah ke Jepang tapi tidak dengan Minseok dia masih di Korea, tapi sampai sekarang dia belum menemukan dimana Minseok tinggal.

Ding ding

Namja itu menegakkan punggungnya, melihat laptop nya lagi dan ada satu email masuk disana. Namja itu membukanya dan isinya sebuah alamat. Namja itu tersenyum lalu membalas email tersebut, Terima kasih.

Namja itu menutup laptopnya mengambil jaket serta kunci motornya.

.
.
.
.

Sehun tersenyum membaca pesan Minseok.

Sehun-ah aku akan telat hari ini -sengaja :p sekali-sekali kau harus menungguku biar kau bisa merasakan betapa jengkelnya aku menunggumu.

"Dasar" Sehun berdiri dari duduknya, mencium wangi seikat bunga yang dibawanya.

"Hari ini akan menjadi hari terindah kita hyung" namja albino itu tersenyum memandang sungai Han yang berkilauan terkena sinar senja matahari yang hampir terbenam.

"Hari ini aku akan mengungkapkan semuanya"

.....+++++.....+++++.....

Minseok berjalan riang keluar apartemennya dia memilih berjalan kaki karena sungai Han - tempat Sehun mengajaknya bertemu dekat dengan apartemennya dan juga dia bisa mengulur waktu jika berjalan kaki.

Senyum Minseok melebar membayangkan Sehun yang menggerutu karena dia belum datang, rasakan kau Oh Sehun hahaha.

Ditengah perjalanannya Minseok merasa ada yang mengikutinya, saat dia menengok kebelakang tidak ada apa-apa hanya orang-orang yang berlalu lalang dijalan.

LOVE BETWEEN FRIENDSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang