The Fault (chapter 19/END)

6K 402 39
                                    

     Gaun pengantinnya berkain brokat dan berwarna baby pink, panjang hingga melewati tubuhnya, bertangan panjang dan kainnya menutupi tubuhnya dengan sempurna. Pada bagian pinggang kain terlipat rapi hingga membuat volume rok mengembang, pinggangnya tampak ramping dan penampilannya semakin manis. Sekilas Yoona tampak seperti seorang putri di negeri dongeng-walau hanya dengan gaun sederhana buatan Hyeri sang adik. Lalu disampingnya si tampan berada. Juga dengan pakaiannya yang tak kalah mengagumkan.

     Tailcoat yang juga berwarna baby pink milik Sehun sudah ia buka dan menyisakan kemeja putihnya saja. Duduk disamping Yoona yang tengah mengamati keindahan taman didalam labirin itu. Keduanya sama-sama tersenyum bahagia. Mengingat beberapa jam yang lalu mereka telah mengucapkan janji suci dimana akhirnya cincin manis tersemat di kedua jemari mereka. Tanpa awak media dan hanya dihadiri keluarga dekat juga para tetangga di desa itu. Ya, itulah pilihan mereka.
     "Kau tidak dingin?" tanya Sehun seraya menggenggam tangan Yoona.
     "Tidak." menggeleng padanya lalu tersenyum manis.
     "Tapi tanganmu sangat dingin." menggosok tangan Yoona serta meniup hangat tangan itu.
     "Gwenchana." lagi-lagi hanya tersenyum, membuat Sehun ikut tersenyum karenanya.
     "Selanjutnya apa yang ingin kau lakukan?" tanya Sehun masih berlaku serius.
     "Honeymoon." senyumnya berubah liar. Sehun sampai bergidik ngeri melihatnya.
     "Kemana?" sahut Sehun.
     "Hmm.. Kemana ya.." raut wajahnya ketika berpikir tampak sangat imut.
     "Bagaimana jika kita ke Indonesia?" tawar Sehun.
     "Indonesia? Kau pernah kesana?" Sehun mengangguk bangga.
     "Sewaktu aku masih aktif di tenis. Aku beberapa kali mengunjungi Indonesia untuk pertandingan persahabatan." jelasnya yang membuat Yoona penasaran.
     "Aku sering mendengar kata Bali. Kau pernah kesana?" Sehun kembali mengangguk. "apa seindah yang banyak orang perbincangkan?" dan kembali mengangguk. "kalau begitu bawa aku kesana. Bali." senyum Yoona mengembang lebar.
     "Ani, aku lebih tertarik tempat yang lain." sela Sehun yang mulai mengotak atik ponselnya.
     "Tidak jadi di Indonesia?" merengut kecewa mendengarnya.
     "Masih di Indonesia. Aish, kau pasti tidak tahu seberapa besar Indonesia itu."
     "Lalu kemana?"
     "Lombok."

     Melangkah santai menyusuri lorong labirin. Yoona sedikit kesusahan mengatur posisi gaun yang kelewat panjang dan Sehun sama sekali tak berniat membantu, malah hanya tersenyum geli melihatnya kesusahan. Sekalipun Yoona sudah meminta pertolongan padanya, Sehun tetap tak membantunya.
     "Kau akan terus seperti itu? Tidak lihat betapa kesusahannya aku?" dan Sehun tetap melangkah santai dengan senyum gelinya. "kau membuatku ragu. Bahkan kini kau masih saja.. Aaaa!" terlalu mendadak. Sehun menggendongnya.
     "Sekarang diamlah. Kau berisik sekali." entah mengapa ia kembali ketus.
     "Benar kau suamiku? Yak! Suami apa yang berkata seperti itu pada isterinya?!!" bentak Yoona berapi-api sedangkan Sehun hanya tersenyum mendengarnya.
     "Diamlah.." tetap dengan senyumannya.
     "Cih, aku menyesal!" langkah Sehun terhenti. Ditatapnya Yoona dalam-dalam.
     "Mwo? Menyesal? Menyesal apa?!!" gantian Sehun yang kesal.
     "Menyesal karena telah.." Cup! Kecupan singkat itu berhasil membungkam mulut Yoona.
     "Aku tahu kau bercanda, tapi jangan pernah katakan itu. Itu bukanlah kalimat yang bisa kau gunakan untuk bahan candaanmu." senang bercampur malu, Yoona hanya mengangguk pelan. "sepertinya rumah sudah kosong." Dugg! Gumam Sehun yang sudah lanjut melangkah dengan Yoona yang tetap didalam gendongannya.
     "Maksudmu?" desir hangat menggelitiknya.
     "Henry membawa mereka semua ke Seoul. Keluargamu dan keluargaku." kata Sehun tampak sangat santai. Berbanding terbalik dengan Yoona yang sudah lemas dikarenakan gugup. Mereka sudah keluar dari labirin. Langkah santai Sehun perlahan bergerak semangat menuju rumah. Membuat Yoona semakin gusar.
     "Yak, turunkan aku." pinta Yoona.
     "Shiro." tolak Sehun dengan senyum nakalnya.
     "Turunkan aku.." tentu sangat gugup. Apalagi kini Sehun mulai memperlihatkan ekspresi buasnya.
     "Shiro.." Mereka hampir sampai ke pintu bagian belakang rumah itu. Debaran jantung Yoona semakin brutal, pikirannya memburu untuk mencari cara agar dirinya tidak ikut masuk kedalam rumah itu.
     "Aku mau melihat bunga.." berusaha melepaskan diri dari gendongan itu.
     "Nanti saja." tepat 10 langkah menuju pintu rumah. "ada hal lain yang lebih penting." 5 langkah menuju pintu. "aku sudah sangat menanti ini." 2 langkah menuju pintu. "kali ini tidak akan gagal lagi." Sehun melangkah masuk dengan senyumnya yang tak terbaca. Tak sadar, tubuh Yoona sudah mematung tak lagi bisa menghindari itu.

The Fault (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang