fathan

596 23 0
                                    

Aku berjalan di koridor sekolah,yah hari ini aku akan menjadi panitia maulid nabi muhammad saw di sekolah ku.sungguh aku sangat deg degan karena aku nanti akan membaca kan sebuah puisi bertema 'Muhammad pahlawan ku".
Aku duduk di sebuah bangku yang panjang,lebih tepatnya lagi sekarang aku berada di kantin.Yah aku menunggu adik sepupu ku siapa lagi kalau bukan atha wakil osis di sekolah ini. Atha mampu membuat hati siswi disini meleleh karena kepiawaiannya dan juga sifat nya yang cool.saat aku hendak beranjak dari bangku tadi aku melihat nayya bersama dava.yah cowok kedua yang paling di kagumi siswi di sini. Kalian pasti tau siapa yang pertama yah si atha.

"Eh dav...cewek loe ya?cantik.eh nayya".Aku memang begitu,suka ngasal kalau ngomong.

"Sembarangan ini adik gue.Loe tuh ya,atha mana?". Katanya.

"Biasa solat dhuha dulu,tuh orang kan memang rajin nya selangit". Kebiasaan tuh si atha.

"Bagus tuh,dari pada loe".

"Nayya mau kak fathan pesan kan apa?".

"Jijik gue lihat loe tan".ujar dava.

"Sirik aja.nayya kan nanti bakalan jadi istri gue?".

"mending adik gue sama atha dari pada sama loe.udah ah nayya masuk kelas sana". Dan yang anehnya tuh anak nurut lagi. Ah ni anak ganggu gue aja.

"Hati-hati nay?". Subhanallah..cantiknya tuh anak.

"Aw...sakit bego". Aku mengusap kening ku yang di pukul oleh buku yang tebalnya na'uzubillah.

"Mata loe tuh. Lirik adik gue gak usah gitu juga kali". Dasar daffa.

"Assalamualaikum..Eh udah lama loe berdua disini?". Atha mengambil alih di depan gue tepatnya disamping daffa. Kakak ipar gue,eh ralat masih calon.

"Loe berdua kenapa?". Tanya atha.

"Tu bocah satu, lirik adik gue dari tadi. Dan pakai bilang embel-embel calon istri lagi". Hahaha daffa bisa aja.

Pov atha.

" Assalamualaikum..Eh udah lama loe berdua disini?". Aku duduk disamping daffa.

"Loe berdua kenapa?". Aku mulai memesan makanan dan minuman.

"Tu bocah satu, lirik adik gue dari tadi. Dan pakai bilang embel-embel calon istri lagi". Hampir saja aku memuntahkan makanan yang tadi aku makan.apa benar tadi yang aku dengar. Calon istri. Jadi.benar aku bakalan saingan sama sepupu sendiri.

"Tapi gue lebih setuju nayya sama loe dari pada nih bocah. Udah bandel, bolos walaupun gak selalu sih. Dan yang lebih parah suka lirik-lirik cewek. Mending loh lah". Aku senang mendapatkan pujian baik,tapi aku gak sebaik yang di pikirkan oleh daffa kok.

"Bisa aja loe. Kasihan tuh anak loe jelek-jelekkin mulu dari tadi. Oh iya andrian mana?kok gue gak lihat batang hidung tuh bocah dari tadi?". Aku melirik ke seluruh penjuru kantin.namun tuh anak tidak ada sama sekali.

"Paling juga lagi temani adik loe di perpustakaan atau gak belajar di kelas". Celoteh daffa dengan raut wajah sulit di artikan.

"Gue heran deh kok dia bisa sedekat itu yah sama adik loe?apa dia sepupu loe?". Aku tau sekarang daffa memang menyukai risya.

"Gue cabut sebentar ya,ada zahra tuh. Gak nayya zahra pun ada". Tuh bocah.

"Kita bicara di belakang sekolah saja. Disini ramai". Aku pun mengikuti langkah atha.

Disini lah kami bertiga menghabiskan waktu untuk mengisi jam kosong. Namun sekarang sudah ada sahabat baru yah dia adalah andrian. Lelaki yang saat ini sedang dekat dengan gadis yang aku cintai.

"Bisa loe ceritakan ke gue tentang apa yang loe ingin katakan?". Daffa memang tipikal cowok yang selalu menagih janji tepat pada waktunya.

"Loe jawab jujur deh sama gue. Sebenarnya loe suka kan sama risya? Gue tau dari sorotan mata loe bro". Bisa dilihat bagaimana ekspresi dia saat ini antara kaget dan malu. Ck.

"Iya...tapi gue gak mungkin bisa mendapatkan hatinya ta". Yap benar kata loe daf.

"Loe benar". Daffa menatap ku dengan wajah kaget.

"Karena dia udah punya seseorang yang harus ia jaga hatinya daff. Dia gak mau membuat seseorang itu sedih dan kecewa. So loe harus lupakan adik gue itu. Masih ada gadis diluar sana daf". Sungguh aku merasakan apa yang dirasakan oleh daffa. Andai aku di posisi dia pasti aku akan merasakan yang demikian juga.

"Maksud loe apa?". Aku menepuk pundak nya.

"Loe mau tau? Tapi gue harap loe gak kecewa setelah ini. Ikut gue lagi?". Namun suara seseorang menghentikan langkah mereka.

"Assalamualaikum". Andrian dan fathan duduk disamping ku.

"Ini lah orangnya yang gue maksud tadi daf. Gue harap loe gak saling benci ya". Mereka semua dibuat bingung oleh atha.

"Andrian ini suami risya daf dan gue harap loe tepati janji yang tadi. Gue harap persahabatan loe gak berubah jadi musuh". Kata ku.

"Ini kenapa sih. Kok gue dan fathan gak loe berdua kasih tau?". Kata andrian.

"Gue ingin jujur yan,gue sempat punya rasa dulu sama risya. Bahkan sebelum loe datang pun perasaan gue masih sama. Tapi gue baru tau kenyataan kalau loe itu udah nikah sama risya
Tapi loe tenang saja gue bakalan lupain perasaan gue nih terhadap istri loe. Dan gue harap loe gak mau membenci gue". Syukurlah perasaan ku sudah lega sekarang.

"Santai aja daff, asal loe gak tepe-tepe lagi di depan istri gue udah cukup". Aku dan yang lainnya ikut tertawa.

🌚🌚🌚

Baru saja aku hendak duduk. Eh bel rumah ku pun berbunyi. Terpaksa deh aku membukanya.

"Assalamualaikum". Belum di suruh masuk ni bocah udah masuk.

"Waalaikum salam,ngapain loe kesini?". Nih bocah ya? Keterlaluan baru juga datang udah langsung nyosor-nyosor aja makanan gue.

"Suka-suka gue dong. Ini kan rumah bunda gue? Oh ya ayah mertua loe mana?".

"Ayah sama bunda lagi di jepang. Liburan gitu.sekaligus ada urusan kerjaan disana. Dan loe ngapain kesini gue tanya juga dari tadi?". Dan tanpa dosa dia langsung naik ke atas.

"Eh mau ngapain?". Aku menghalangi jalan nya.

"Gue mau tidur disini malam ini. Bosan dirumah sama fikri doang lagian pun dia malam ini ada acara kemping di sekolah nya sedangkan mama dan papa lagi ke medan. Liburan katanya sama kayak mertua loe tuh?". Ck. Mertua gue ayah dan ibu loe juga kali.

"Eh ada abang.. ngapain bang kesini. Bunda sama ayah lagi ke luar negeri bang. Bang atha lagi ke rumah oma besok kan libur". Kata risya.

"Abang kesepian dirumah sya. Makanya abang mau ginap disini. Boleh ya?". Alah. Paling modus ni anak.

"Boleh sih. Oh iya risya keluar sebentar ya kak. Keluar nya bareng kak rasya sama mbak zira kok". Yah padahal gue mau ngomong hal penting sama risya. Gara-gara fathan ni.

"Iya... hati-hati ya". Dan risya pun meninggalkan ruang tamu.

"Loe ya. Merusak momen romantis gue tau ngak?". Kesal jangan ditanyakan. So pasti kesal.

"Kok gue,emang istri loe aja yang mau keluar dari tadi peak. Udah deh loe tidur bareng gue aja yang malam ini sekaligus ada suatu problem yang akan gue ceritakan". Dia pun meninggalkan ruang tamu.

"FATHAN..."

About Our FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang