Part 1: The Meeting

5K 636 49
                                        


Règne

a story by insolxnt

.

.

.

.

A NamJin Fanfiction

Omegaverse! Alpha! Namjoon x Omega! Jin

.

.

.

Disclaimer and Warning : All cast(s) are not mine, but the story is mine. If you find something similar; that's just coincident. This is yaoi fanfiction, may content inappropriate scene and language. Don't like Don't read!

.

.

.

Chapter 1: The Meeting.

Di dunia paralel, di mana setiap manusia terlahir dengan ruh serigala yang menyertainya. Bahwa setiap serigala yang bersemayam dalam jiwa telah memiliki garis takdirnya bahkan sebelum mampu menyapa buana. Mulai dari status hingga matenya. Status yang hadir dalam diri para werewolf tidak tergantung dari orang tua ... karena mereka memiliki garisnya masing-masing.

Status mereka terbagi menjadi tiga: alpha; sang penguasa, beta; si rakyat biasa dan terakhir omega; kasta terbawah yang dianggap terlemah dan hanya berfungsi sebagai penghasil anak. Bahkan dalam sektor penghidupan, tak banyak omega yang dapat bekerja. Alasannya sederhana, pada suatu waktu, makhluk rapuh tersebut mengalami hal yang disebut heat. Suatu kondisi di mana mereka berada pada puncak kesuburan dan siap untuk dibuahi. Dampaknya menyebabkan feromon yang mereka miliki menguar dan mereka mengalami serangan gairah yang membutakan rasionalitas. Sehingga mengganggu pekerjaan. Feromon ini dapat tercium oleh alpha dan beta jantan yang berdampak pada naiknya libido mereka. Menyebabkan peningkatan rasio mating yang tak diinginkan dan pemerkosaan terhadap omega.

Tapi tidak semua individu omega pasrah dengan nasib dan morfologi tubuh mereka. Di antaranya, masih banyak yang menjalani kehidupan normal layaknya alpha dan beta dengan bekerja; beraktifitas selayaknya. Meskipun di satu-sisi masa heat masih menjadi batu sandungan dalam tujuan yang diinginkan.

.

.

.

"Baru masuk, dokter Kim?" sebuah sapaan dengan nada sinis dan mimik yang sarkastis terlontar dari sepasang labium milik seorang pria dengan netra sipitnya.

"Ah ... maafkan saya, dokter Kim. Urusan saya baru saja selesai," jawab seseorang yang dipanggil dokter Kim dengan nada datar namun menantang.

"Tsk ... tak seharusnya omega sepertimu bekerja. Tidak efisien, terlalu banyak izin untuk masa heat itu ...," kata-katanya terputus karena dipotong oleh lawan bicaranya yang kini tak lagi berjalan; ia berhenti tepat di muka dokter Kim yang satunya. Pandangannya memancarkan sorot terhina dan kemarahan tanpa tedeng aling-aling.

"Bisa kau urus saja urusanmu sendiri, Jongin-ssi? Terakhir kuingat masih aku yang menggajimu," ujarnya telak lalu berbalik meninggalkan dokter muda dengan mahkota keperakan dengan air muka mendung.

RègneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang