3

211 45 21
                                    

Preview Part 2

"Tapi aku akan tetap berusaha membuatmu jatuh cinta kepadaku".
Katanya melangkah memasuki kamarnya.

Yoona menghembuskan nafas, dia lelah. Terlihat jelas dari ekspresinya.

"Mianhe, oppa" kata Yoona

"Apa aku harus membuka hatiku untukmu?" Batin Yoona.

~~~~~~~

CHAPTER 3

Yoona mengerjap - ngerjapkan matanya karena sinar matahari yang masuk dari celah - celah ventilasi. Gadis ini cukup kaget dengan keberadaannya sekarang. Dia tertidur di sofa yang kemarin dibuatnya berpesta dengan ketiga temanya yang sepertinya belum bangun.  Hanya karena kata - kata pria itu semalam, membuat pikirannya kacau. Tidak biasanya dia sekacau ini, hanya karena kata - kata Suho yang mencintainya. Dia tahu, pria itu mengucapkan kata - kata yang sama sudah tidak terhitung beberapa kali.

Yoona kembali menginggat kejadian setahun yang lalu, dimana dia membutuhkan sandaran karena perselingkuhan itu. Sesosok lelaki ceroboh itu rela untuk membuat Yoona bahagia, meminjamkkan pundak kokohnya untuk dirinya. Anggap saja Yoona adalah gadis yang tidak tahu terimakasih, setelah pria itu memberikan seluruh jiwa dan raganya untuk seorang Im Yoona, sedangkan Pria itu meminta membuka hatinya, dia malah menolak. Bukan karena pria ini tidak tampan, tidak kaya atau alasan lainya. Suho adalah seorang pria yang sempurna, dia tampan, kekayaannya tidak diragukan lagi,perusahan propertinya dimana - mana, sifatnya yang lembut, dan sopan, membuat dirinya digilai oleh banyak wanita, kecuali Im Yoona.

Dari pada terus melamun, Yoona bangun dan menyampirkan selimut yang dia pakai di bantalan sofa, selimut yang mungkin dibawakan oleh Suho tadi malam ketika ia tertidur. Kakinya melangkah menuju kamar mandi di sisi kanan dapur apartemennya. Membasuh muka baginya sudah cukup, namun tiba - tiba terdengar suara yang cukup membuat jantungnya berpacu ketika dia keluar dari kamar mandi.

"Bagaimana tidurmu?".

"Omo!! Kau mengagetkanku saja, baek".

"Kumpulkan nyawamu dulu, baru ke kamar mandi".

"Nyawaku tidak pergi kemana - mana".

"Terus kenapa kau kaget".

"Kau datang tiba - tiba".

"Kau kira aku ini hantu, hah?!".

"Yah, kau itu hantu byun, paling menyebalkan".

"Ah lupakan, aku tidak berminat membalasmu. Aku lapar".

"Kau punya makanan?".

"Sandwich tidak buruk, baek".

"Bauatkan aku satu, aku menunggu di meja dan jangan protes".

Yoona sudah siap memprotes pria bernama Baekhyun yang melenggang dengan santainya menuju meja makan. Gadis ini membuat sandwich dengan penuh kata - kata "manis" yang keluar dari mulutnya, sedangkan Baekhyun hanya terkekeh dengan temannya itu.

"Tuan Byun, ini sandwich spesial,silahkan dinikmati" ucapan manis Yoona tidak sesuai dengan ekpresinya yang menahan kesal.

"Terimakasih, tp sayang mulut manismu tidak sesuai dengan wajahmu sekarang".

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang