24 Januari 2014
Tepat dimana aku harus meninggalkan negara kelahiranku. Alasannya adalah perjanjian sialan itu yang membuatku terpaksa pergi dan terpaksa meninggalkan pria yang kucintai.
Kulangkahkan kakiku menuju gate penerbangan ke Amerika, ditemani seseorang pria dengan perawakan tinggi yang membuatku ragu untuk mengambil keputusan ini."Yoong, kau benar akan meninggalkanku?".
"Aku tidak meninggalkanmu, aku tidak akan lama disana".
"Kau harus segera kembali kesini, aku akan menunggumu".
"Aku berjanji, dan berjanjilah jagalah hatimu untukku" kataku sambil menggenggam tangannya.
"Aku berjanji, aku tidak akan berpaling darimu, Yoong".
"Aku mencintaimu" kataku sambil memeluknya.
"Aku juga mencintaimu" katanya sambil melepas pelukanku, dan setelah itu entah siapa yang memulai bibir kami saling berciuman menyalurkan kesedihan yang kami rasakan. Hingga suara operator menyudahi pagutan bibir kami.
"Aku harus pergi".
"Ne, sesampai disana jangan lupa hubungi aku".
"Oke..tuan Oh Sehun, CEO MUDA YANG SANGAT TAMPAN! Jagalah kesehatan dan hatimu untukku".
"Baiklah nyoya Oh, aku berjanji menjaga hatiku untukku" teriaknya yang terdengar di gendang telingaku.
"Dan cepatlah kembali, aku akan menikahimu" teriaknya lagi yang membuat semua orang di bandara menoleh padanya.
Itu tadi adalah sepenggal kenanganku bersama pria bernama Oh Sehun, yang kini sudah berganti status menjadi pria yang amat sangat aku benci. Oh Sehun, CEO muda yang sangat menjunjung tinggi janjinya, kini telah berubah 180° hanya karena wanita yang menyandang gelar "teman lama"
"Aku membencimu Oh Sehun""Yoong, apa kau hanya memandang makananmu saja" suara berat seorang laki - laki berhasil membuyarkan lamunanku.
"Makanlah, jangan pikirkan laki - laki itu" katanya sambil menggenggam tanganku.
"Aku tidak memikirkannya".
"Pletak" laki - laki yang duduk didepanku ini berhasil memukul kepalaku dengan sendoknya".
"Yak!!! kenapa kau memukulku!" Sungutku tertahan.
"Kau seperti tidak mengenalku, aku tau kau berbohong, hanya karena beberapa menit yang lalu kau bertemu dengannya".
Aku memang paling, tidak bisa berbohong dengan pria yang satu tahun ini selalu berada disampingku. Menemani disetiap keterpurukanku, hanya karena aku diselingkuhi seorang pria yang tanpa sengaja bertemu di tempatku makan kali ini.
"Kenapa aku bertemu denganya lagi?" gumamku yang ternyata masih didengar olehnya.
"Mungkin, kau merindukannya".
"Yak!! Apa apaan kau ini, aku membencinya bodoh! Sekarang aku yang memukul si kepala besar ini.
"Benci dan cinta itu beda tipis".
"Lupakan dia, dan mulailah belajar mencintaiku, aku tulus mencintaimu Yoong".
"maaf aku belum bisa membuka hatiku".
"Aku akan terus berusaha membuatmu jatuh cinta kepadaku" katanya penuh semangat.
"Lakukanlah, buat aku jatuh cinta padamu" kataku sedikit menantang.
31 Januari 2014Seminggu sudah aku berada di Negara Paman Sam ini, hidup sendiri di negara orang bukanlah hal yang menyenangkan bagiku. Namun semenjak aku bertemu dengan Tiffany Unnie dan Jong Suk Oppa yang menjadi teman sekaligus rekan kerjaku membantuku melupakan kesendirianku. Kami sama - sama bertemu di kantor yang kini menjadi tempat kerjaku. Kesan pertama aku bertemu dengan mereka berdua jauh dari kata baik. Bagaimana tidak, diawal pertemuanku dia sudah banyak bercerita macam – macam dan bertingkah aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
FanfictionIm Yoona wanita berusia 24 tahun ditinggalkan oleh kekasihnya kerena wanita lain. Hal ini membuat dia menutup hatinya. Hingga dipertemukan dengan pengusaha kaya raya yang selalu mengatakan kalau dia mencintainya. Akhirnya dia memutuskan membuka hat...