"Ibuu aku berangkatttt" ucap seorang gadis dengan sangat bersemangat sambil mengambil selembar roti di atas meja makan
"Hey Misa kau mau kemana ?" Ucap ibu Misa sambil mengolesi roti dengan selai di ruang makan
"Mau ke Monas bu" ucap Misa sambil berlari keluar rumah
"Shaim ma--" ucapan ibu terpotong
"Pagi bu,aku mau ke Monas sama Misa ya bu" ucap Shaim yang datang tiba tiba sambil mencium pipi ibu dan mengambil roti yang berada di tangannya lalu berlari keluar rumah
*di Monas*
"Cape nih" ucap Misa yang terlihat sangat lelah
"Ya ampun baru juga segini,tadi katanya lari mau sampe monas" ucap Shaim meledek
"Ya emang,ini kan di monas" ucap Misa kesal
"Emang? Bukan nya ini di Monumen Nasional ya?" ucap Shaim santai
"Yayaya,aku selalu mendoakan dirimu kok,agar kau tambah pintar" ucap Misa dengan tatapan malas.sedangkan Shaim hanya terkekeh kecil tanpa terdengar oleh Misa
"Terima kasih atas semuanya" batin shaim tersenyum
Hening.
"Hmm,kenapa monas tinggi banget ya?" Tanya Misa tiba tiba pada Shaim dan Shaim hanya diam menatap langit dengan kosong
"Hello!! Apakah ada orang di samping kuuu?!?!?" Kata Misa agak kesal
"Iya nona? Kau bicara denganku?" Tanya Shaim dengan wajah tanpa dosa sedikitpun
"Ah? Tidak,tadi aku sedang berbicara dengan manusia yang tak berperikemanusiaan saja" ucap Misa tanpa melihat Shaim
"Ohh berarti orang itu sama dengan ku ya?" Ucap Shaim santai dan langsung melanjutkan kegiatan yang tadi terhenti karena Misa
"Ya tuhan berikanlah hamba kekuatan..." Ucap Misa pasrah dan Shaim tetap pada tempatnya
"Menurutmu monas yang hanya setinggi itu sudah kau bilang sangat tinggi? Bagaimana jika nanti kau melihat cinta yang aku pendam selama ini,mungkin sekarang tingginya sudah melebihi tinggi Gunung Mount Everest" ucap Shaim dalam hati sambil menatap Misa yang sedang menyabuti rumput dengan kesal di sampingnya
- - - - -
"Cinta?" Kata itu terlontar begitu saja dari bibir manis Shaim saat menatap foto Misa di layar handphonnya
"Hahah aku bodoh,aku berusaha mengelabuhi kenyataan dengan kepura-puraan murahan ini" ucap Shaim dengan menertawai dirinya sendiri
Masih menatap wajah indah di hadapan nya.
Tak tok tak tok
Dan akhirnya..
"Ini wajah atau dongeng? Kok aku jadi mengantuk ya? Sudahlah aku akan tidur bersamamu sekarang,hehehe" ucap Shaim sambil mengelus-elus layar handphone miliknya
*di kamar Misa*
"Bintang...ada.Bulan...juga ada" Ucap Misa sambil menunjuk benda lagit malam itu satu per satu
"Tapi kenapa aku masih merasa kesepian ya?" Ucap misa dengan wajah sangat tak bisa dibaca,antara bingung,kesal,atau penasaran
"Kapan ya aku akan merasakan yang namanya mencintai dan dicintai,orang orang bilang kedua hal tersebut sangat indah apalagi jika bisa merasakan kedua hal tersebut dalam satu waktu dan--" ucapan Misa terputus
"Ahhhhh aku ingin merasakan ituuu" ucap Misa sambil mengacak acak rambut nya
Kau sudah mendapat satu hal dari dua hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAIMISA
Teen Fiction"jangan pernah tinggalkan aku,karena jika kau meninggalkanku maka aku akan kehilangan duniaku" Ucap Misa "percayalah,aku tidak akan pernah melakukan itu dan jika aku adalah duniamu maka kau adalah mentari yang selalu menerangiku" Ucap Shaim dengan...