5

50 9 0
                                    

"Ehh minggir minggir" ucap Shaim menyingkirkan teman temannya saat lewat di koridor sekolah.

"Idih apa apaan sih"

"Ribet dasar"

"Ini bukan jalan nenek kamu ya"

Gerutu murid murid yang menjadi korban keribetan Shaim tadi.

"Dasar ribet" gumam Shaim pelan.

"Kamu tau yang ribet" sahut Misa.

"Dia atau aku hayooo" jail Shaim yang membuat Misa malas meladeninya.

"Hey Shaim,Misa tunggu aku" panggil Raj yang baru keluar dari ruang OSIS.

"Oyy sobat,habis kemana kau?" Tanya Shaim pada Raj yang sudah berada di sampingnya.

"Abis ralat" jawab Raj singkat,dan Shaim dan Misa hanya saling tatap menatap bingung.

"Ralat? Apanya?" Tanya Misa bingung.

"Maksudnya rapat kilat" Jawab Raj.
Dia memang lebih tau tentang bahasa bahasa aneh itu dibanding Shaim dan Misa karena meskipun dia pendiam di depan teman temannya dia selalu mendengar bahasa bahasa itu dan akhirnya dia hafal semua bahasa itu.

Raj itu termasuk tipe orang yang jaim.

"Ohh bilang dong" Ucap Shaim dan Misa bersamaan.Dan mereka melanjutkan perjalanan menuju kelas mereka.

saat mereka baru masuk kedalam kelas,suasana disana sudah sangat berisik

"Katanya dia itu tampan lho"

"Dia kan anak seorang pengusaha ternama"

"tapi katanya dia itu sombong"

Semua murid di kelas sepertinya sedang membicarakan seseorang yang kedengarannya sangat penting

"Hey sudah sudah jangan membicarakan aku sampai seperti itu" teriak Shaim pada teman teman sekelas nya dan membuat mereka semua menatap Shaim aneh.

"Apa? Ada yang salah?" Tanya Shaim sambil memeriksa penampilannya dari ujung rambut sampai ujung kaki

"Untuk apa kami membicarakan mu?" Jawab salah satu teman Shaim tak terima,dan mereka kembali membicarakan orang yang mereka maksud.

"Lalu?" Tanya Shaim

"Mereka pasti sedang membicarakan William" Jawab Raj

"William? Seperti aku pernah mendengar nama itu" batin Misa

"William?" Bingung Shaim

"Iya William yang kemarin bertemu kita di pesta,yang aku bilang jika dia itu anak teman ayahku" jelas Raj dan Shaim hanya manggut manggut

"Dia akan pindah kesini?"Tanya Misa tiba tiba.

"Iya,tadi aku rapat untuk membicarakannya" jelas Raj lagi

"Kau tadi rapat hanya untuk membicarakannya? Apa sepenting itukah dia? Aku jadi penasaran" ucap misa.

Mereka pun duduk di tempat masing masing hingga pelajaran berlangsung.

"Perhatian kepada semua siswa dan siswi untuk turun ke lapangan" terdengar suara pengumuman saat pelajaran sedang berlangsung sehingga membuat pelajaran terhenti.

"Ada apa sih? Kok sampai harus turun ke lapangan?" Tanya Shaim penasaran,dan langsung berlari keluar kelas untuk melihat apa yang terjadi sebenarnya.

"Ada apa sih Raj?" Tanya Misa pada Raj.

"Pasti William sudah datang,ayo kita lihat ke bawah" Jawab Raj semangat dan mengikuti langkah Shaim.

"Sepertinya dia biasa biasa saja,kenapa bisa jadi seheboh ini?" gumam Misa pelan,dan menyusul kedua sahabatnya.

SHAIMISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang