6

24 3 0
                                    

" Ehh sini kau, jangan lari"

" Aduh ya ampun"

" Ayok cantik, kesini yaa"

"Ah tau ah"

Gerutu Shaim yang sejak tadi mengejar ngejar kucing milik Misa.

Saat ini sedang ada persiapan untuk acara pertemuan keluarga. karena Elina, adik dari ibu Misa akan mengadakan acara pertemuan keluarga untuk pernikahannya di rumah Misa, dan Shaim malah sibuk mengurusi kucing Misa yang baru kemarin dibelikan oleh Raj.

"Shaim, kau sedang apa?" Tanya seseorang yang baru saja datang dan melihat Shaim sedang kelelahan.

"Eh Will? Kau disini?" Tanya Shaim heran.

"Ya aku kesini bersama Raj, dia sedang memarkirkan mobil" Jawab Will.

"Dimana yang lain?" Sambung Will.

"Ibu sedang di dapur, nenek sedang mengurusi perlengkapan, bibi sedang memilih perhiasan, kak Bibi Elina sedang bersiap, Rico sedang bermain basket dan -" Ucapan Shaim terpotong.

"Misa mana?" Tanya Will tiba-tiba.

"Kalau dia aku tidak tahu dimana" Jawab Shaim santai.

"Yasudah, kalau begitu kita kedalam saja yuk, kita hancurkan acara itu. Heheheh" Ucap Shaim sambil merangkul erat Will.

Mereka masuk ke dalam rumah, dan tentu saja di dalam sana suasana sedang sangat sibuk dan  Membuat mereka bingung. Will bingung untuk menemukan dimana Misa dan Shaim bingung untuk menganggu siapa. Namun akhirnya Shaim menemukan sasaran tepat, yaitu Rico, saudara Misa.

Duk
Duk
Duk

Suara bola basket yang sedang di dribel oleh Rico.

"Halo kak Rico, ikutan dong" Pinta Shaim sambil mengangkat sudut bibir sebelah kirinya.

"Gak" Jawab Rico dingin, karena kulkas yang satu ini memang terkenal sangat beku.

"Galak banget sih kak" Kalah Shaim dan langsung mengurungkan niatnya untuk mengganggu saudaranya yang satu ini. Shaim pergi meninggalkan halaman belakang rumahnya dan langsung pergi untuk mencari target lain.

"Bosen ah" Ucap Shaim dan memutuskan untuk duduk di sofa tamu.

Dan tiba-tiba

"Shaim! Ternyata kau disini" marah Raj yang baru saja datang.

"Apa sih" jawab Shaim ketus, dan langsung melihat ke arah Raj

"Eh iya lupa" sambung Shaim setelah sadar mengapa temannya ini marah.

"Kenapa kau meninggalkan kucing ini di parkiran?" Kesal Raj dengan memicingkan matanya.

"Tidak. Tadi aku meninggalkannya di halaman depan" Sergah Shaim.

"Lalu kenapa dia sampai ke parkiran?" Tanya Raj lagi.

"Karena dia punya kaki, jadi bisa pergi kesana" Jawab Shaim dan langsung berlari.

"Awas kau Shaim" teriak Raj dan langsung mengejar Shaim.

Dan terjadilah insiden kejar-kejaran ala Shaim dan Raj, yaitu berlari tanpa tujuan dan menyingkirkan semua yang menghalangi jalan mereka. Sampai akhirnya..

"Hentikan" Ucap seorang wanita dengan berkacak pinggang.

"Waduh, gawat nih" takut Shaim.

"Ya ampun, bagaimana ini" sambung Raj dengan menyenggol lengan Shaim.

"Sedang apa kalian?" Tanya wanita tersebut.

"Ya nek kami salah" pasrah Shaim dan Raj pada seseorang yang ternyata adalah nenek dari Misa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHAIMISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang