3

48 10 0
                                    

"Pesta?"

"Yeay pesta"

Ucap Misa dan Shaim bersamaan.saat ini mereka sedang berada di kantin bersama Raj,dan Raj baru saja memberitahukan sesuatu.

"Iya pesta,itu adalah pesta peresmian restoran teman ayahku,kalian mau ikut kan?" Jawab Raj bersemangat.

"Jika itu acara teman ayahmu,lalu kena--" ucapan Misa terhenti setelah ia melihat ke arah Shaim yang sedang melamun sambil senyum senyum sendiri.

"Wow pasti akan banyak makanan enak di pesta itu,ditambah lagi itu pesta peresmian restoran,wuuu pasti aku akan senang sekali berada disana nanti" Ucap Shaim tiba tiba lalu berdiri dan memukul meja,dan juga berhasil membuat semua orang yang berada di kantin menoleh ke arah mereka bertiga terutama Shaim.

"Kau ini! Apa apaan sih?" Kesal Misa sambil menarik tangan Shaim agar duduk kembali.

"Aduh sakit tau" rintih Shaim sambil megusap usap tangannya yang tadi ditarik paksa oleh Misa.

"Eh tapi kau serius kan Raj?" Sambung Shaim kembali bersemangat.

"Tentu saja" Balas Raj tidak kalah bersemangat.

"kapan?" Tanya Misa malas.

"Besok malam" jawab Raj.

"Oh" Balas Misa singkat.

"Lalu kapan kita berangkat" Tanya Shaim pada Misa.

"Kita?" Tanya Misa kaget dan Shaim hanya tersenyum sambil mangguk mangguk semangat.

"Kau saja kali,aku tidak akan datang" Jawab Misa malas dan perlahan lahan senyum di wajah Shaim memudar bahkan hilang.

"Memangnya ada apa? Kenapa kau tidak mau ikut" Tanya Raj.

"Musnahlah sudah harapan ku untuk makan enak besok malam" Ucap Shaim dengan wajah sangat sedih sambil melihat tangannya yang berputar putar diatas meja kantin.

Raj menatap Shaim iba,karena Raj adalah teman Shaim yang paling mudah tersentuh hatinya.Dan Misa hanya menatap ke arah Shaim satu detik tanpa memperdulikan kelakuan Shaim.

"Aku tidak suka pesta,kau juga pasti sudah tau itu" Jawab Misa singkat.

"Kenapa dunia selalu tidak berpihak kepadaku Tuhan" Ucap Shaim menatap kosong dengan sangat dramatis.

"Baiklah aku ikut" Ucap misa tiba tiba,Misa memang keras kepala tapi Shaim selalu bisa meluluhkan hati Misa hanya dengan satu kalimat saja.

"Yeay!!! Yuhuuuu!!" Ucap shaim yang langsung berubah ekspresi menjadi sangat bersemangat bahkan sambil melakukan gerakan kombinasi antara goyang bang jali,goyang dumang,gangnam style,dan bahkan dia juga melakukan gerakan jaipongan.

"Wow gerakan yang sangat bagus Shaim" Ucap Raj dengan mengacungkan dua jempol dan juga bertepuk tangan,sehingga mereka menjadi tontonan di katin saat itu.

"Memalukan" Ucap Misa sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.

- - - - -

Misa sedang bersantai sambil menonton televisi di ruang keluarga saat Shaim datang dengan pakaian dan dandanan yang sangat rapi.

"Kau belum siap?" Tanya Shaim.

"Oh iya aku lupa" jawab Misa yang sebenarnya malas untuk pergi ke pasta teman ayahnya Raj.

"Cepat sana bersiap,nanti jika terlambat makanan disana keburu habis" Perintah Shaim dengan mendorong dorong Misa paksa dan Misa hanya berjalan malas ke kamarnya.

Tin Tin Tin

Suara klakson mobil terdengar dari depan rumah.

"Itu pasti Raj" Ucap Shaim dan langsung berlari keluar untuk memastikan.Dan benar saja itu adalah suara klakson mobil Raj.

"Ayo masuk" ajak Shaim bersemangat,dan saat mereka hendak masuk satu langkah ke dalam rumah Misa sudah berada satu langkah di depan mereka.

"Mau kemana kalian? Ayo cepat berangkat" Ucap Misa sambil berjalan masuk ke dalam mobil Raj.

*di pesta*

Saat itu Shaim dan Raj sedang mengambil makanan makanan yang disediakan di acara tersebut,mereka bahkan rela bolak balik mengambil semua makanan itu dan Misa hanya duduk di meja tamu yang sudah penuh dengan makanan yang diambil Shaim dan Raj.

"Benar benar membosankan" Gerutu Misa berkali kali sambil melihat sekeliling dengan" malas

"Selamat malam" Sapa seorang pria disamping Misa.

"Apa aku boleh duduk disini?" Tanya pemuda itu dan membuat Misa sedikit kaget sekaligus bingung karena disana masih banyak meja kosong saat itu.

"Oh ya,tentu saja.silahkan duduk" Jawab Misa sedikit gugup.

"Apa kau kesini sendiri?" Tanya pemuda itu sambil melihat seisi meja Misa yang penuh dengan makanan.

"Ah? Tidak.Aku kesini bersama dua temanku,itu mereka yang disana" Jawab Misa sambil menunjuk kearah Raj dan Shaim yang sedang sibuk dengan dunianya sendiri.

"Ohh jadi dua orang unik itu sahabat kau?" Ucap pemuda itu sambil tersenyum kearah Shaim dan Raj.

Unik?

"Kau kenal mereka?" Tanya Misa sedikit kaget.

"Tentu saja,tadi aku sempat mengobrol dengan mereka.dan mereka juga yang menyuruhku untuk menemanimu disini" Jawab pemuda itu.

"Ohh begitu" Ucap Misa manggut manggut.

"Oh ya,sebelumnya perkenalkan namaku William Abhiar kau bisa memanggilku william atau will" Ucap will sambil tersenyum.

"Hmm.biar aku tebak" Ucap Will dengan ekspresi misterius.Misa hanya mengerinyitkan keningnya penasaran.

"Pasti namamu Mishana kan?" Jawab Will tiba tiba.

"Ohh jadi kau hanya ingin menebak itu?" Jawab Misa dengan ekspresi biasa biasa saja.

"Kau tidak kaget?" Tanya Will penasaran.

"Tidak.karena aku tau,kau pasti sudah tau hal itu dari Shaim dan Raj kan?" Jawab Misa.

"Ah iya,kau benar.hehehe" Jawab will sambil menggaruk garuk kepalanya yang bahkan tidak gatal.

"Hey Will kemari" Panggil seseorang dari belakangku dan Will langsung mengangguk tanda setuju padanya.

"Aku pergi dulu ya,nice to meet you" Ucap Will dan hanya dibalas senyuman oleh Misa.

Tapi Mereka semua tidak sadar,jika ini adalah awal dari kisah yang diimpikan oleh satu orang diantara mereka tapi dibenci oleh dua orang diantara mereka.







Sorry klo misalnya banyak salah ketik atau ceritanya aneh.

SHAIMISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang