4

48 10 0
                                    

*Sepulang dari pesta*

"Ibu aku pulang" Ucap Misa pada ibu yang sedang bersantai di ruang keluarga dengan wajah sangat malas yang berbanding terbalik dengan Shaim.

"Ibuuuu kau tau bu? hari ini stok makanan dirumah akan utuh bu!" Ucap Shaim semangat dan memeluk ibu dari belakang.

"Memangnya kenapa?" Tanya ibu bingung.

"Karena tadi aku sudah makan banyakkk sekali makanan disana,dan satu lagi yang harus ibu tau" Ucap Shaim dengan gaya di misterius misteriuskan.

"Disana bu,ada orang yang tidak menghargai nikmat yang Tuhan berikan pada kita bu.Ibu pasti benci sekali dengan itu" Sambung Shaim dengan melirik kearah Misa yang sedang sibuk dengan HP-nya.

"Itu aku bu" Ucap Misa yang merasa disindir oleh anak itu.

"Ups ada yang tersindir rupanya.hahaha" Ucap Shaim dengan sangat puas atas kemenangannya.

"I don't care" kesal Misa dan langsung pergi ke kamarnya.Dan ibu hanya bingung melihat kelakuan kedua anak tersebut.

"Bu aku lelah sekali,aku mau istirahat dulu ya bu.Good night ibuku yang paling cantik sejagat raya ini" Ucap Shaim dengan mencium kening ibu.

"Bagaimana bisa aku begitu menyayanginya bahkan lebih dari rasa sayangku pada Misa,yang anak kandungku sendiri" Ucap ibu tersenyum saat Shaim sudah pergi ke kamarnya dengan menari nari.

- - - - -

"kok rasanya ada yang aneh ya?" Bingung Shaim dengan memukul mukul kepalanya dengan jari telunjuknya.

"Laki laki yang tadi bertemu denganku dan aku suruh untuk menemani Misa,aku rasa ada yang lain darinya" Tanya Shaim dengan melihat wajahnya sendiri di kaca.

"Ahh tidak mungkin,itu hanya pikiran burukku saja" Sambung Shaim dengan mengusap usap wajahnya dengan kasar.

Tok Tok Tok

Terdengar suara ketukan pintu di kamar Shaim,dan Shaim langsung TAKUT.

"jam berapa sekarang?" Ucap Shaim gemetar setelah melihat jam dinding di rumahnya yang sudah dibetulkan oleh ibu,dan jam itu sudah menunjukkan pukul 00:30.

"Ini benar benar sangat horor" Ucap Shaim gemetar dan langsung sembunyi di bawah tempat tidurnya.

"Iya iya maaf aku gk ganggu kok,kalau kau mau menggangu manusia ke kamarnya Misa saja sana" Ucap Shaim dengan sangat panik.

"Hei apa maksudmu?" Teriak seseorang dari luar pintu itu.

"Aaaaaaaaa aku takuttttt" histeris Shaim dengan berlari lari keliling kamarnya.

"Eh tapi suara tadi seperti suara Misa,apa mungkin hantu itu sudah ke kamar Misa dan baru saja ia marahi?" Sambung Shaim yang sempat diam beberapa detik dan kembali melanjutkan kehisterisan-nya lagi.

"Hei cepat buka pintunya!!!" Teriak seseorang itu lagi dengan suara yang lebih keras dan membuat Shaim membulatkan matanya.

"Misa? Kau kah itu?" Ucap Shaim hati hati.

"Tapi.... jika itu adalah Misa,itu bahkan berita yang lebih buruk dari  benar benar hantu yang ada disana" Ucap Shaim lebih was was.

DUBRAKK

Suara pintu terbanting itu sukses membuat Shaim terpaku.

"Kau pasti sedang menyamar sebagai Misa kan? Kembalikan Misaku,CEPAT!!!" Ucap Shaim kesal dengan menjauh perlahan dari sosok di hadapannya ini dengan wajah haus akan sesuatu dan berusaha untuk menggapai Shaim.

"Menjauh atau akan aku bakar dirimu?" Ancam Shaim.

"Kau tidak akan bisa membakarku,karena aku sudah terbakar dalam api cintamu,dan aku pasti tidak akan bisa terbakar dua kali" Ucap sosok itu dengan senyum miring.

"Ya Tuhan bukan ini skenario yang aku buat untuk kisah kematianku" Pasrah Shaim dengan wajah yang sudah sangat pucat,bahkan lebih pucat dari sosok di hadapan nya.

Sosok itu semakin mendekati Shaim yang sudah mulai terpojok.

Dekat

semakin dekat

Dan benar benar dekat dengannya.

"Oke baiklah,karena kau telah mengubah skenarionya aku akan membuat kisah baru.Di dalam kisahku itu akan tertulis bahwa Shaimar Shaedan akan mati jatuh dari lantai dua rumahnya karena di kejar oleh sosok misteris yang sangat mirip dengan sahabatnya yaitu Mishana Anggraeni Kumara dan dia mati di TKP" Ucap Shaim dengan mengubah tulisan dalam buku 'skenario kehidupan Shaim' miliknya dan langsung mengambil ancang ancang melompat dari jendela rumah.

"Hey bilang pada Misa ya,tolong ikhlaskan saja hutang ku yang kemarin untuk membeli Cimin di sekolah.Lalu bilang pada ibu dan ayah kalau aku sangat mencintainya,oh iya jika kau bertemu dengan Raj,bilang padanya aku akan selalu menunggunya kembali padaku.ok jangan lupa yaa" Pesan Shaim sebelum melompat.

"Hahaha" Tawa bahagia terdengar dari sosok itu.Dan Shaim hanya melihatnya bingung.

"Kau ingin lompat? Kau serius? Oh ya hutangmu bukan itu saja,kemarin kau juga meminjam uangku untuk memberi pengamen di terminal kemarin,walaupun hanya 2000 rupiah itu juga lumayan tau" Ucap sosok itu dengan tatapan jail.

Shaim mengangkat satu alisnya dan menatap sosok itu sebal.

"MISAAAAAA!!!" Kesal Shaim sambil mengejar Misa.

"Oh iya,aku juga tau sekarang kalau kau itu punya buku skenario kehidupanmu.hahaha itu adalah hal paling bodoh yang baru kali ini aku temukan" Ucap Misa puas sambil berlari.

"Lihat saja kau nanti" Ancam Shain geram.

Kejadian itu adalah salah satu peristiwa yang akan selalu mereka ingat setelah ini.



~bersambung~







Sorry klo ada salah ketik dan jangan lupa vote & komentar :)

SHAIMISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang