SAL 2

10 3 0
                                    

Sudah seminggu berlalu.. dan arka memutuskan mengabaikan semua orang yang menghubunginya.
Pikirannya masih dipenuhi dengan perkataan keana di kafe waktu itu.

"Lebayy deh... yang mau pindah rumah itu cuma aku arka, bukan mama ataupun istri kamu."

"Keana..."

"Kalo aku nikah juga harus ikut suami aku.. gak mungkin dirumah bunda terus.. jadi itung2 latihan.."

kenangan peristiwa lain beberapa tahun yang lalu juga muncul seiring dengan ingatan perkataan keana itu

"Keana dirumah sakit", itu jawaban bunda saat menjemput di bandara melihat tingkah arka yang melihat sekeliling memastikan ada yang akan datang lagi.

"Rumah sakit apa bun? Kita harus segera kesana."

" di rumah sakit papa. Bukan kea yang sakit, teman apa kenalannya gitu katanya, udah kita pulang dulu aja, kamu pasti capek ka"

" makasih dit, tapi aku susulin kea aja. bunda, ayah, yang lainnya duluan aja..."

Tanpa menghiraukan panggilan bunda aku berlari mencari taxi menuju rumah sakit, meski lupa bertanya kamar berapa keana berada

Saat sampai dirumah sakit. Entah jodoh keana sedang berada dilantai bawah..

"Ke.."

"Aku gak tau kalo gak ada kamu bi... aku gak mau kehilangan lagi. Udahh capeekk", keana dan suara tangisnya terdengar jelas oleh arka.

Robi, arka menduga itu pria yang sedang memeluk keana. Sudah beberapa x keana bercerita tentang pria itu yang ditanggapi arka dengan seadanya karna hatinya tidak pernah siap jika keana punya pria lain yang dia andalkan selain dirinya.

Dan keputusannya untuk mengambil beasiswa s2 di negeri paman Sam pasti semakin merekatkan hubungan gadis manjanya dengan pria itu.

Ia harus melakukan sesuatu.. gadisnya tidak boleh pergi kemanapun lagi tanpanya.

**

"Kea kamu bisa ke rumah sakit sekarang?"

Kea yang belum sepenuhnya sadar memastikan sekali lagi melihat ini telpon dari sahabatnya gita dan ini sudah hampir jam 3 dini hari.

" ke rumah sakit?, jam 3 inih dit??" ulangnya memastikan ucapan temannya..

"Arka kecelakaann, dan bunda pingsan waktu liat kondisi arka, aduh battery ku low pokoknya..."

Tut tut..

Keana tidak peduli dengan penampilannya sekarang ia langsung menyambar jaket dan memakai celana jeansnya semalam..

"Ayah..." teriaknya saat melihat ayah arka didepan ruang UGD

"Anak itu selalu membuat kejutan dengan kegilaannya"

"Maksud ayah?"

"Orang suruhan ayah yang mengawasi arka seminggu ini mengatakan arka yang sengaja memabukkan dirinya kemudian membawa mobil kearah kecelakaan itu dan menabrakkan mobilnya sampai masuk jurang kea.. "

"Gak mungkin yah", ucapnya tidak percaya

"Dan sekarang setelah operasi anak itu masih belum tau kapan akan sadarkan diri, dia tidak pernah memikirkan orang lain atas setiap tindakannya, bunda kamu sedang ditenangkan gita setelah tadi sempat pingsan".

"Aku cariin kopi dulu ya buat ayah.."

"makasih ya nak"

" entah knapa ayah rasa semua ini dilakukan arka pasti karna kamu keana..., hanya satu orang yang bisa membuat arka melupakan akal sehat melakukan sesuatu.." batin ayah saat keana telah jauh..

5 hari berlalu sejak insiden kecelakaan arka.. dan 2 hari setelah arka sadarkan diri. Keana masih belum berani melihat arka lagi kecuali saat waktu istirahat pria itu.

Sepertinya benturan arka cukup keras saat kecelakaan waktu itu. Karna ucapan pria menyebalkan itu padanya cukup aneh..

"Sayang.."

"Kaa.. ?? Ada yang sakit?? Aku panggilin dita dulu ya.."

"Sayang, keana.. aku gak papa. Aku gak perlu siapa2. Cukup kamu"

"Arka...kamu."

" aku masih pusing. Kamu jangan kemana2" ucap arka sambil mengenggam tangan kea dan memeluknya

setelah arka terlelap sudah dipastikan keana langsung pergu. Dan tidak berapa lama kemudian telpon dari bunda yang mengatakan arka sudah sadar sampai kepadanya lengkap dengan detail cerita kalo dita dan arka memang jodoh. Karna saat dita yang jaga arka akhirnya bangun. Seperti cerita pangeran yang tertidur lama butuh seorang putri yang memang jodohnya yang bisa membangunkannya.

" ngelamunin aku ya. "

"Apasihh bi... "

"Kenapa?"

" gak papa"

"Basi tauk ke...gak papa2. Belum bilang bunda sm ayah kalo kamu mau ke maluku?"

" itu salah satunya"

" salah duanya?"

"Arka masih dirumah sakit.."

"Terus?, bukannya calon istrinya dita.. bukan kamu."

Robi benar calon istrinya dita, dokter lagi. Dan sudah pasti banyak yang akan menjaga arka selain dia. Ia tidak terlalu dibutuhkan disini.. Namun kenapa ia masih berat pergi ke maluku.

" kalo hati yang tertinggal susah ke.. amankan dulu hati kamu sebelum berangkat", bisik robi tepat di telinga kea saat melihat sahabtnya itu sibuk dengan pikirannya kembali.

<......>

Gimanaa??
Makinn.kacau kahh??
Kritik dan saran ditungguu lohh..
Voment nya apalagi..

Thank u..

Molo,
@NN77777




Something about Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang