Sudah hampir jam 3 pagi entah apa yang disibukkan gadis manjaku sampai belum tidur. Ia sudah berjanji kepada dirinta untuk memberi gadis itu pelajaran. Menyuekinya selama hampir 4 bulan ini, gak pernah menghubunginya. Hukuman itu sepertinya lebih menyiksa dirinya daripada makhluk mungil tidak peka itu. Karena tanpa sadar jemarinya menulis pesan singkat ke no.yang sudah dia hapal
To: my sleepy baby
Tidur sayang.. udah jam 3. Aku juga capek seharian ini**
Seperti hari sebelumnya semenjak gadisnya pergi, arka menyibukkan diri di kantor. secepatnya ia ingin menyelesaikan kewajiban2nya disana agar bisa segera menyusul gadisnya."Makan nak..., bukan cuma diaduk2", sela bunda menginterupsi kegiatannya pada makanan.
"Jangan memforsir tenaga kamu ka", kali ini ayahnya buka suara.."Iya yah.., aku masih gak yakin dia bisa bisa aman dan bisa jaga diri disana"
"Keana bisa jaga diri nak. Kamu tau itu.. dimanapun dia berada akan banyak yang mencintai gadis itu, kamu hanya tidak pernah siap melepasnya jauh dari jangkauanmu"
"Apa ayah akan pernah siap jika posisinya bunda yang pergi"
" well.. anak muda, bunda itu istriku, so of course not"
" kalo gitu mempersiapkan pernikahan segera"
"Arka... ini baru 3 bulan putusnya pertunangan kamu dengan dita. Apa kata om reyhan dan tante diana nanti".
" om reyhan dan tante diana ngerti kok bun.. aku udah ceritakan semuanya... dan merek paham. Bunda yang beluk mau ngerti. Kenapa bunda masih ngotot menjodohkan ku dengan dita?"
" keana itu adikmu arka. Itu yang semua orang tau."
" tidak apa yang hati ku tau. Keana more than a sister for me. Seharusnya bunda yang lebih tau itu, aku ke kantor", ucapku tegas sambil pamit singkat kepada mereka.
Berjalan kearah pintu keluar.. aku baru sadar sudah ada orang lain disana. Dita, itu semua pasti ulah bunda.
"Aku gak sengaja dengar pembicaraan kalian"
" its okay.." jawabku.
"Kenapa kamu tidak pernah memberiku kesempatan ka?"
"Hatiku cuma punya satu ruang dita, dan itu hanya untuknya"
" aku akan membuat mu jatuh cinta padaku, i bet u on it"
" pertaruhan yang kamu sudah tau siapa yang menang...terserah apapun yang akan kamu lakukan.. tapi sampai kapanpun aku tetap pada pendirianku."
Dita kembali ke mobilnya dan melaju entah kemana... kilasan2 masalalunya bermunculan.
" kenapa senyum2 sendiri anak mama?" sela mamanya dimeja makan
" kata bunda, arka baru dibelikan mobil",
" terus hubungannya dengan kamu nak?" tanya papa lembut.
"aku gak akan berangkat dengan bang evan lagi" jawabku
"Heiii... aku mendengarnya. Aku tidak akan mengantarmu meski pacar obsesimu itu tidak datang"
" bang evan!!"
Sudah hampir 30 menit berlalu namun arka belum juga tampak batang hidungnya..
Akhirnya ia berinisiatif menelpon kerumah arka.
"Halo bun,ini dita. Arka udah berangkat bun?"
" halo sayang. Udah dari jam 6 1/2 7 pagi tadi dit.. dia belum sampai sekolah lagi ya??, paling masih ditempat keana ituhh.."
" ditempat kea bun?"
" iya.. dari kemarin sejak dibeliin mobil. Dia sibuk izin sama papi kea untuk bawa kea jalan2.., pagi ini paling jemput kea jugak"
" oh.. okai bun. Mau tanya itu aja. Makasih bun", dita langsung menutup telponnya.
"arka tidak pernah melihatmu dek, jadi menyerahlah dengan perasaan itu sebelum kamu makin sakit"
" gimana aku bisa menyerah kalo aku belum berjuang, kak".
Aku tau resikonya. Tapi aku yakin dengan keputusanku. Keana memang sahabatku. Tapi arka itu hidupku dan aku tidak akan berhenti untuk itu... keana dan ketidakpekaannya akan membantu.
"Ini full cinta jadi sah2 saja. Maafkan aku kea..", batinku.
<.....>
Makin gak jelas??
Maafkann..
Mohon kritik dan saran..
Voment jugakkk yahh..
Ditunggu.
Thank u ^^Molo
@NN77777
KAMU SEDANG MEMBACA
Something about Love
General FictionSemua hanya fiktif dan khayalan penulis. Kisah klise lainnya tentang cinta. Cerita ini akan memperlihatkan kamuflase wajah-wajah cinta.. Mungkin cemburu? Bisa jadi rindu! Atau peduli ^^ Emm... perhatian? Okay! Just read it guys! Hope u enjoy my stor...