kisah yang baru dimulai

38 6 2
                                    

Ibu berteriak memekik,berpeluh,ibu berjuang,sekali lagi ibu berteriak,tertidur,sekali lagi berteriak dan muncullah suara itu,tangisan dariku,ibu telah melahirkan ku,ibu menarik nafas lega lalu mengeluarkannya suster memberikan tubuhku nan munyil itu kepada ibuku,lantas ibu menangis haru dan aku menangis pula dalam pelukan ibu,bagaimana kisah itu akan aku lupakan?

Awal mula dari sebuah kehidupan,rasa haru nan muncul. Ayah menggendongku memberikan pelukan hangat lantas mendengungkan ikamah ke telingaku,ya Aku terlahir menjadi seorang perempuan.

Semua kisah dimulai dari sini,ketika seorang anak lahir dari rahim ibu.

***

Kubuka album foto itu lagi,perlahan kulihat,lembar pertama ku buka foto saat aku masih bayi,terenyuh kenangan nan menyesakkan,lantas ku buka lembaran kedua,foto saat umurku setahun saat papa mendorongku dengan trole,aku teringat kejadian nan kembali menyesakkan.

***

"Papa,capek..."Aku mengeluh setelah lama berjalan

"Ayolah,anak papa kuat kan?"sahut papa,sambil memperagakan ototnya

Aku hanya terdiam menatap papa sebal,bahkan papa lebih parah lagi tertawa melihat mukaku itu,mamapun sama seperti papa

"Bi,mama papa aat"Aku mencari perlindungan ke bibi

Bibi lagi-lagi hanya tertawa seperti papa,aku tak lagi menghiraukan mereka aku berlari kencang-kencang papa mengejarku dari belakang,mama mengikuti papa begitupun dengan bibi

Aku terus berlari,ternyata papa menangkapku dari belakang dan langsung menggendongku.

Aku tertawa senang,papa menaruhku dikepala papa,aku mencibir ke mama dan bibi. Mama dan bibi mengejar ku.

"Papa chephat laghii...janan lama lama"Kataku bersorak ke papa.

"Oke sayang" sahut papa sambil menambah laju jalan.

Papapun mulai kecapean.

"Sudah ya sayang,papa sudah capek"sahut papa sambil menurun kan ku

"Papa,tatak naik teleta aja..."sahut ku seperti memberi ide layaknya orang dewasa

"Alamak,dia punya ide nan cerdas" sahut papa sambil melirik ke mama

Mama hanya tertawa,dan menunjuk-nunjuk trole supaya menuruti perintahku.

"Papa chephatt..."sahutku sambil membesarkan mata

"Sabar nak" sahut papa sambil tersenyum dan segera menaikkan aku ke trole

"Yeeee!!!"kata ku saat sudah dinaikkan

"Bilang apa?"tanya papa sambil mendekat kepadaku

" matacih papa,tayang papa" kataku sambil memeluk papa

Papa membalas pelukanku sambil mencium kening ku

"Papa udah,,,pegii tita lagii..."sahutku sambil melepas pelukanku

"Sipbos"papa menganggukkan kepalanya lalu mengangkat kedua tangannya,hormat.

Papa mendorong trole,aku bersorak girang,kini aku,papa,mama,dan bibi sudah sampai di tempat pemeriksaan barang,aku diturunkan sebentar.
Aku melewati pintu pemeriksaan barang,sontak aku bingung ketika mendengar suara yang entah darimana datangnya

"Papa,papa,itu bunyi apa?"tanyaku sambil memerhatikan sekitar

"Bunyi pintu nak" jelas papa singkat

"Papa,pintu bisa bicalaa ya,kaya tita?"tanyaku dengan polos

"Ada kabel sayang,yang membuat nya bunyi"jelas papa lagi

"Tabel itu apa papa?"tanyaku

"Kakak nanti juga tau kok"akhir papa sambil tersenyum

"Oteeeosss"(oke bos)kataku sambil mengedipkan mata

"Is genit deh sayang papa" goda papa

Aku tidak memerhatikan papa sibuk melihat pintu yang berbunyi tadi

Aku lihat papa tak lagi mendorong trole,mama tidak,bibipun tidak,akupun cemberut, seperti tau apa yang terjadi

"Sayang,kenapa mukanya kok gitu?"tanya mama

"Teleta tatak diambil mama,olang ni jahat,mama iya pula"jawabku sambil melipatkan tangan dan kembali cemberut bahkan lebih parah daripada sebelumnya

Mama hanya tertawa melihatku,begitupun bibi,tapi berbeda dengan papa,dia menghampiri ku

"Anak papa sudah besar bukan?kemarilah,dan tersenyumlah,papa gendong ayuk"sahut papa menenangkan

Aku menatap papa,mata ku berbinar-binar,sungguh?

"Iya nak"jawab papa seakan tau apa yang ku bicarakan dalam hati

Sontak aku langsung loncat dan papa langsung menggendongku

Kamipun sampai di ruang tunggu

"Papa,mama,ada pecawatt,wush wush,nyi dia"sahutku sambil bersorak-sorak kegirangan

"Iya,sayang?"tanya mama meyakinkan

"Iya,tu ha mama"jawabku sambil menunjuk-nunjuk pesawat

Mama hanya mengangguk.

Tak lama kemudian panggilan dari moderator untuk menaikki pesawat

"Nak,sini,kita naik pesawat lagi ya,"sahut mama

"Ote mama,"sahutku

***

Oh Tuhan,kisah itu kembali terulang,aku tersenyum saat mengingat itu,teringat masa kecil
Menggemaskan sekali,lucu sekali,benar-benar dan sangat menyenangkan, mengasyikkan.

SejalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang