Teman Lama

28 1 0
                                    


"Hai...Anora! Tampaknya kau sangat sibuk?" Jenna tiba-tiba saja ingin mendatangi bagian dapur istana, sekedar untuk melihat-lihat. Tapi rupanya ada Anora yang sedang sibuk memasak di dapur.
"Oh...ratuku, anda mengagetkanku!" Anora sedikit terperanjat, menoleh ke arah ratu muda itu sambil mengelus dadanya. Sementara Jenna malah tertawa, sedikit merasa bersalah telah membuat pelayan kesayangannya terkejut.
"Maafkan aku Anora jika mengagetkanmu. Aku tidak bermaksud begitu. Kelihatannya kau sangat serius memasak." Jenna berjalan mendekati Anora yang tetap sibuk mengaduk masakannya.

"Aku sedang memasak makanan kesukaan putraku, ratu. Dia akan datang kemari nanti siang." Jawab Anora sambil mengaduk Kare (curry) dagingnya. Ia terlihat sangat bahagia, karena putranya yang sudah lama tidak menemuinya akan segera datang ke istana. Terakhir mereka bertemu beberapa bulan lalu di desa, saat Anora izin pulang ke rumahnya.
"Oh begitu, sepertinya aku akan diabaikan karena putramu akan datang." Jenna berpura-pura kesal. Membuat kegiatan memasak Anora terhenti lalu berpaling menatapnya.
"Dia memang putraku, dan ratu ini adalah putriku juga." Tutur Anora, sambil mengelus wajah Jenna. Keduanya lalu tertawa bersama. Mereka benar-benar terlihat seperti ibu dan anak sungguhan. Sebenarnya Anora sendiri memang masih merupakan kerabat jauh Raja Arven.

"Terimakasih Anora, kau baik sekali." Jenna menunjukan cengiran khasnya, yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu seperti pelayan Anora. Karena di depan rakyatnya mana mungkin Jenna akan menunjukkan sikap kekanakannya. Dia selalu menjaga kewibawaannya sebagai seorang ratu.
"Sama-sama ratuku. Oh ya, apa anda tidak keluar hari ini? Tidak biasanya anda mengunjungi dapur." Pelayan tua itu baru menyadari bahwa Jenna tidak pergi kemana pun pagi ini. Melainkan terlihat bermalas-malasan di istananya.
"Aku sedang tidak ingin melakukan apapun hari ini, Anora. Ingin bersantai saja. Bukankah kau yang selalu bilang agar aku beristirahat sejenak?"
"Ah ya, tentu saja ratu. Anda memang harus mengambil libur sekali-kali. Wonderland ini tidak akan hancur hanya dengan anda beristirahat beberapa hari. Para menteri pasti akan menjalankan tugasnya dengan baik." Anora sangat menyetujui jika Jenna beristirahat. Ia tau walau bagaimana pun gadis itu tetaplah perlu waktu untuk dirinya sendiri.
"Baiklah Anora, aku akan kembali ke kamar. Lanjutkan saja kegiatan memasakmu. Beritahu aku jika putramu sudah datang." Jenna mencium pipi Anora yang mulai menampakan garis-garis halus, lalu melambaikan tangannya meninggalkan dapur. Membuat Anora terkekeh bahagia.

# * # * #

Jenna mengurungkan langkahnya menuju kamarnya. Berbelok menuju taman belakang istana. Di sepanjang koridor tampak para prajurit dan pelayan berlalu-lalang, sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Setiap berpapasan dengan sang ratu mereka menunduk memberi hormat. Hormat mereka pun disambut dengan senyum hangat Jenna.

Bahkan diantara mereka sekali-kali berbisik tentang ratu muda mereka.
"Ratu muda kita libur hari ini. Sudah lama sekali dia tidak beristirahat. Kasihan ratu."
Mendengar perbincangan dua orang prajurit yang sedang berlalu membuat Jenna semakin tersenyum. Sepertinya keputusannya untuk libur dari semua kegiatannya memanglah hal yang benar.

Sesampainya di taman belakang istana Jenna memilih duduk di tempat favoritnya. Menikmati kesegaran bunga-bunga yang sedang bermekaran. Juga rumput kecil yang menghijau turut menyejukkan mata. Sejak Jenna kecil ia suka bermain di tempat itu. Indah dan tenang, dua hal yang sangat ia sukai.

Ingatan Jenna kembali pada belasan tahun lalu. Saat ia bermain bersama seorang anak laki-laki seusianya. Ia sungguh merindukan teman lamanya itu. Mereka tidak pernah saling berkomunikasi sejak anak itu lebih memilih ke luar istana, demi mencari pengalaman. Jenna sungguh marah saat dikabarkan bahwa orang yang dianggapnya teman baik pergi begitu saja, tampa pamit padanya. Ya mungkin salahnya juga hari itu bangun kesiangan. Tapi tetap saja harusnya anak itu menunggunya.

Queen Of The WonderlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang