MERANGGAS

672 24 5
                                    

terkadang seseorang pergi meninggalkan seorang lainnya

tanpa alasan

tanpa suatu pertanda

tanpa lambaian tangan dan kata-kata perpisahan

hanya perlahan punggungnya berbalik

semakin lama menjauh

mengecil

menjelma titik serupa debu yang haru.


suatu kali pula, hujan melakukan hal yang sama

ia pergi

tak lagi kunjungi bumi

tanah pecah

kakinya berdarah

entah kepanasan atau hanya musibah.


ke mana perginya hujan? tanya sebuah suara

mencari cinta, jawabku.


di mana cintanya? tanya suara itu lagi


entah.

hanya suatu ketika rinainya tak menjelma derai

melainkan rintik terkulai

sebelum akhirnya berlari hilang

tak berpamitan.


Omahku, 26 Februari 2017



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAJAK-SAJAK HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang