hah dew...
beberapa hari ini kau begitu syahdu
terpatri pada dinding maya
begitu manis...
lebih melankolis dari senja yang oranye
menghitung detik menyapa malam...matamu sembilu pada hati
diam-diam mengoyak renungku
bak dicibir sekutip puisi Chairil Anwar"mampus kau dikoyak-koyak sepi"
ucapnya...sekali-kali berkunjung pada kediamanmu
disini...
pada hatiku yang paling dingin...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dew.
Poetry"Apa itu Dew?" tanyamu. Aku juga tak ingat persis mungkin sesuatu seperti embun? Atau sebuah inisial yang suka menyelinap dalam doa-doa? Tak perlu kau fikirkan dew, ini hanya jejak-jejak rindu...