Happy reading
--------------------------------------Hari ini merupakan hari yang sangat menyenangkan bagi Dave. Bagaimana tidak, hari yang ditunggu-tunggunya tinggal menghitung hari. Pertunangannya dengan wanita yang sangat dicintainya itu akan berlangsung tiga hari lagi. Selanjutnya, sebulan setelahnya, pernikahan keduanya akan segera diadakan dengan pesta yang tentunya sangat meriah.
Dave terpaksa berkata bohong kepada Titha mengenai kepergiannya ke Singapura beberapa waktu lalu, dengan mengatakan mengunjungi kerabatnya. Sebenarnya dia ke Singapura atas permintaan Keisha yang mengatakan ingin mengubah keputusan yang telah memutuskannya secara sepihak, asalkan Dave bisa datang ke Singapura tepat waktu.
Tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa kembali bersama dengan wanita yang sangat dicintainya itu, Dave pun langsung mengambil penerbangan pertama setelah mendengar permintaan pujaan hatinya.
Selama berada di Singapura Dave seolah melupakan semuanya, termasuk Titha. Semua pikiran, dan perhatiannya hanya fokus, serta tertuju pada satu obyek, yakni: Keisha Annabella Jacinda. Dave tidak begitu lagi menanyakan kabar, ataupun keadaan Titha, apalagi saat Key—panggilan Keisha, telah menyatakan memberinya kesempatan untuk kembali menjalin hubungan.
Hal yang mengejutkan terucap dari Keisha pun sangat membuat Dave melayang, yaitu: Keisha memintanya agar segera meresmikan hubungan mereka. Hati Dave yang masih bersorak pun menyetujuinya tanpa diminta kedua kali, namun Keisha tetap meminta untuk diadakan pertunangan terlebih dahulu mengingat dia ingin pernikahannya harus dilaksanakan sesempurna mungkin. Sambil menunggu persiapannya selesai, dia ingin mengenal keluarga besar Dave lebih dekat, dan dia juga tidak ingin pernikahannya terlihat menggebu-gebu, sehingga mengundang pikiran negatif orang lain, mengingat mereka tinggal di daerah yang masih sangat menjunjung nilai ketimuran. Meskipun para orangtua mereka sudah saling mengenal dari dulu, namun untuk menghormati darah ningrat milik para ibu mereka, akhirnya Dave pun menyetujuinya.
Kini di sinilah Dave, dan Keisha berada, di sebuah butik rekomendasi dari Nyonya Vanya Sakera—ibunda Dave.
"Bagusnya aku ambil yang mana untuk aku kenakan nanti saat pertunangan kita, honey?" Keisha menunjukkan dua buah gaun panjang yang sama-sama berbahan sutra, namun beda warna.
"Coba di pakai dulu... darling, supaya aku bisa memberikan jawabanku," jawab Dave setelah memasukkan ponselnya ke dalam kantung celana hitamnya.
"Ngga usah. Aku sedang malas mencobanya. Apa aku ambil yang warna putih saja kalau begitu? Seperti seputih, dan sesuci cinta kita." Keisha memberikan argumentasinya.
Dave tersenyum mendengarnya. "Warna apapun yang melekat pada tubuh putihmu, selalu tidak pernah bisa membuatku berpaling." Dave yang sudah beranjak dari tempat duduknya kini menarik pinggang Keisha, dan mendaratkan kecupan ringan pada bibir Keisha.
"Baiklah... aku akan mengambil yang putih saja. Aku juga akan memilihkan setelan untuk kamu kenakan nanti, supaya kita terlihat serasi." Keisha membalas kecupan Dave dengan cepat.
***
"Dave... setelah hampir tujuh tahun kita berpacaran, akhirnya berujung juga pada pernikahan. Yah... meski perjalanan kita tidak semulus jalan tol, karena hubungan kita tak luput dari drama putus sambung." Keisha terkekeh sendiri mengingat perjalanan kisah cintanya bersama Dave.
"Benar..., dan itu semua karena sifat kekanakanmu. Mulai sekarang ubahlah sifat itu sedikit demi sedikit, karena kamu akan menjadi bagian dari keluarga Sakera," ujar Dave lembut yang hanya dijawab dengan cengiran dari Keisha.
"Aku akan mengubahnya agar aku pantas bersanding denganmu, honey. Terima kasih atas kesabaranmu dalam menghadapiku selama kita menjalin kasih. Aku sangat mencintaimu, sayang." Keisha merasakan kebahagian yang sangat karena memiliki calon pendamping hidup yang sabar menghadapinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love For My Baby Girl
Roman d'amourCERITA INI EKSKLUSIF DI DREAME/INNOVEL ----------------------------------------- Berawal dari kesalahan besar yang terjadi pada sepasang sahabat, sehingga membuat tumbuhnya benih pada rahim sang perempuan. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya...