t w o

102 9 0
                                    

Kring...kring.....

Malam tergantikan oleh pagi. Membuat semua orang harus bersiap untuk memulai aktifitas mereka masing-masing. Namun tidak dengan perempuan yang masih berkenala dalam mimpi.

"Nerissa!...bangun lo!" seseorang berteriak di depan pintu. Sedangkan nerissa hanya menggeliat dari tidurnya

"Kalo lo gak mau bangun, gue bilang ke mama biar uang jajan lo dipotong"yap itu adalah dion. Dengan sangat terpaksa nerissa bangun, dan membuka pintu kamarnya.

"Lo apaan sih bang?" tanya nerissa sambil mengucek matanya dan memeluk gulingnya.

"Nie anak kerjaannya tidur mulu. Cepat mandi sana! Mama sama papa udah nunggu" kata dion sambil mendorong adiknya kekamar mandi

"Gue bisa jalan sendiri keles"

Dengan sangat terpaksa nerissa mandi. Setelah 15menit mandi nerissa memakai seragam sekolah nya

'Perfect' batin nerissa saat melihat pantulan dirinya di cermin.

Nerissa mengambil tasnya lalu turun kebawah untuk sarapan.

"Pagi ma, pa" kata nerissa saat didapur

"Pagi" kata mereka bersama

"Eyyy cewek tapi suka molor" kata Lucia–mama nerissa–

Sedangkan nerissa hanya bisa mengendus kesal.

"Ma, mama tau gak?" tanya dion sambil memukul pelan meja makan

"Enggak" jawab lucia

"Owh...gak papa sih pengen ngomong aja" kata dion tanpa wajah bersalahnya

"Ehh si monyong ngajak kelahi" kata lucia sambil mengelus dada

"Abang mah gitu ma, rada-rada sinting emang" kata nerissa

"Pantasan gak pernah punya pacar"

"Apa hubungannya emang?"

"Kan mana ada cewek yang mau sama cowok yang otaknya sinting"

"Owh iya bener" kata nerissa sambil tertawa bersama lucia

"Udah ah. Kids cepatin habiskan sarapan kalian" kata Alex–papa nerissa–menengahi. Akhirnya mereka kembali sarapan dengan tenang.

"Nerissa udah selesai" kata nerissa saat sarapannya sudah habis

"Eh tungguin abang, nanggung tinggal beberapa suap aja lagi" kata dion karna takut ditinggalkan

"Cepatin" kata nerissa berjalan keruang tamu, memakai sepatunya. Dengan sangat terburu-buru dion memakan sarapannya

"Ma, pa kita berangkat sekolah dulu ya. Bye!" kata dion sambil mengambil tasnya

"Iya hati-hati" kata papa

"Jangan ngebut" kata mama

Akhirnya mereka turun sekolah dengan menggunakan mobil dion

******

Dijalan......

Dion fokus dengan jalan, sedangkan nerissa sibuk memainkan ponselnya.

"Dek.. " panggil dion

"Hmmm?" nerissa hanya berguam

"Lo mau sampai kapan jadi nerd?'' tanya dion, membuat nerissa menghentikan aktivitasnya.

"Hmm...sampai gue bosen" kata nerissa dan melanjutkan aktivitasnya

Dion hanya terdiam. Ia berfikir bagaimana jalan pikir adiknya ini. Ia bahkan tidak ada niatan sama sekali untuk nyamar jadi seorang nerd. Jujur saja sebenarnya dion benci ketika disekitarnya ada seorang nerd, menurutnya nerd sangat kampungan, kutu buku, berkacamata tebal, dan kurang mengerti soal fashion. Tapi melihat adiknya yang menyamar sebagai nerd, dion jadi berfikir....apakah semua orang cantik harus menyamar sebagai nerd? Agar tidak mempunyai stalker.

No Nerd!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang