01

1.6K 110 7
                                    

Jika ini memang takdir, apa yang bisa kulakukan? Mungkin tidak ada. Kuharap ini bukan takdir.

[DESTINY]
Chapter One

"Eomma.. eomma.. jebal.."

Anak perempuan berumur 5 tahun itu menangis sesegukan sambil memanggil manggil nama ibunya diruangan yang gelap.

"Eomma.. jebalyo.. aku tidak akan bermain diluar lagi eomma.. hiks.. eomma.. aku akan lebih giat belajar eomma.. jebal.. eomma.. keluarkan aku dari sini eomma.. gelap eomma.. hiks"

Anak itu terus menangis diruangan gelap itu. Gelap. Aroma debu terkuar diseluruh penjuru ruangan itu.
Ya
Tempat itu adalah gudang. Gudang dirumah anak perempuan itu.

(Kriettt)

Secercah cahaya mulai masuk dari pintu yang terbuka itu. Cahaya itu menyilaukan mata sang anak.

(Tuk tuk tuk)

Seorang wanita memasuki ruangan itu dengan suara heels sepatu yang menggema diruangan kecil tersebut.
Wanita itu mendekati sang anak yang duduk dipojok ruangan sambil memeluk lututnya.

"Hei! Anak bodoh! Sudah kubilang! Jangan suka bermain diluar! Dan belajar yang benar! Peringkat 2 saja tidak bisa didapat, apalagi peringkat 1 ? Dasar bodoh! Rasakan akibatnya"

Wanita itu membentak sang anak sambil menjambak rambut hitam panjang sang anak.

"Hiks.. eomma.. mianhae.. mian.. aku akan berusaha lebih keras eomma.. yaksokhae eomma.. hiks"
Sang anak memohon sambil menangis

"Eomma lepaskan eomma.. appo.. appo eomma.."

"Dasar tidak berguna! Kau akan bisa keluar besok anak bodoh!" Wanita itu melepaskan jambakannya kasar dan berjalan menjauh dari sang anak.

12 years later

"Eomma.. aku berangkat sekolah dulu eomma.." gadis itu pamit kepada wanita paruh baya di rumahnya.

"Kau sudah membereskan rumah, anak bodoh?" Wanita paruh baya itu menjawab dengan nada ketus sambil menonton tayangan televisi.

"Sudah eomma. Aku juga sudah memasak sarapan untukmu." Gadis itu membalasnya dengan senyuman yang merekah.

"Sudah pergi sana! Jangan membuat aku malu"

"Ne* eomma" gadis itu menyodorkan tangan kanannya pada wanita paruh baya yang diketahui sebagai ibunya itu.

"Pergi kau bodoh" Ucap ibunya itu sambil menepis tangan anaknya kasar dan meninggalkan tanda kebiruan disana.

"Ye eomma" lagi lagi remaja itu membalasnya dengan senyuman.






Gadis berkuncir kuda itu berjalan dengan riang ke halte bus. Gadis itu bernama Yoon Yoona. Seorang gadis yang ceria dimata orang orang disekitarnya.

Gadis itu pandai menyembunyikan perasaannya. Gadis itu seperti mempunyai dua kepribadian yang kontras.

Kalau sedang sendiri dia menjadi sosok pemurung. Berbeda jika didepan orang orang, dia akan menjadi sosok yang periang. Dan bahkan terlihat seperti tak ada beban dalam hidupnya.

[END] [BOOK 1] DESTINY (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang