03

1K 75 3
                                    

Aku tahu ini salahku. Tapi kumohon, maafkan aku. Aku masih membutuhkanmu. Ibu.


[DESTINY]
Chapter Three

Setelah menerima cacian serta makian dari ibunya, Yoona berangkat kesekolah. Seperti biasa, yoona akan sampai disekolah dalam keadaan ceria. Dan- seperti biasa juga, sekolah masih kosong begitu yoona sampai. Tapi, kali ini tidak sekosong hari hari biasanya. Karena, seorang namja yang beberapa hari lalu yoona kenal sudah ada digerbang sekolah.

"Annyeong yoonassi!!!"

Jimin melambai lambaikan tangannya begitu melihat seorang yeoja yang akhir akhir ini memenuhi pikirannya. Ini bukan sebuah kebetulan belaka. Melainkan unsur kesengajaan dari seorang Park Jimin. Ya. Dia mencari tau segalanya tentang Yoona. Gadis yang selalu ia pikirkan akhir akhir ini.

"Ah! Annyeong!!"

Yoona membalas lambaian tangan serta sapaan jimin. Yoona sedikit bingung dengan keberadaan jimin. Yang ia tahu, biasanya hanya dia yang datang sepagi ini. Tapi, kenapa hari ini tidak hanya dia? Entahlah. Mungkin hanya kebetulan ia datang pagi, mungkin itu yang dipikirkan yoona.

Yoona berjalan kearah gerbang sekolah yang terdapat jimin disana.

"Kau sedang menunggu seseorang?"

Yoona sedikit penasaran pada jimin. Kenapa ia tidak masuk? Kenapa ia diam saja digerbang sekolah?

"Tentu. Aku menunggumu"

Jimin tersenyum sambil melangkahkan kakinya kedalam sekolah yang masih sepi tersebut.

Yoona terdiam sejenak.

Menungguku? Untuk? Yoona menautkan alisnya dan mengejar langkah jimin yang akan memasuki gedung sekolah.

"Untuk apa kau menungguku? Apa ada sesuatu yang penting?"

Jimin menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap yoona yang sedang mengatur nafasnya setelah berlari.

"Tidak ada yang penting. Aku hanya ingin menunggumu"

Raut wajah yoona berubah datar. "Kau bilang tidak ada apa apa? Aku lelah sudah mengejarmu tau. Dasar" yoona melanjutkan langkahnya meninggalkan jimin yang tersenyum gemas karena yoona kesal padanya.







"Selamat pagi Haksaeng"

"Pagi Kim ssaem"

Yoona menyernyitkan dahinya saat melihat ada seorang namja dibelakang guru bahasa inggris serta wali kelasnya itu.

"Sst.. Yoona-ya.. apa itu murid baru?"

Chaeryung memang duduk sebangku dengan yoona sejak mereka sekolah SMA tingkat satu. Chaeryung berbisik seraya melirik namja yang ada dibelakang Kim ssaem.

"Mungkin"

"Baik. Dengarkan baik baik. Hari ini ada murid baru yang masuk ke kelas kita. Saya harap kalian bisa berteman dengan baik. Baiklah, perkenalkan dirimu"

[END] [BOOK 1] DESTINY (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang