08

674 95 0
                                    

Aku sangat tak berguna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sangat tak berguna. Hidupku hanya akan menjadi beban bagi orang yg ada didekatku. Aku sangat minta maaf akan hal itu.

[DESTINY]
Chapter Eight

"Kemarin Jimin mencarimu kerumahku. Bahkan, kerumah Sebyul, Jieun, Jaebum, Minsoo, Yeseong, Jessica, Minjae, Yoonjae, Gil-"

"Keseluruh murid dikelas ini?" Yoona memotong ucapan Yoongi yang panjang lebar.

"Ya. Maksudku begitu."

Yoona tersenyum, "Baiklah. Terima kasih kau sudah memberi tau." Yoongi mengangguk dan kembali mencatat tugas yang diberikan Wang Ssaem.

Kau terlalu baik Jimin-ah, kau membuatku bingung.

.
.
.

"Chaeryung-ah, kau berbeda dari biasanya. Kau tidak suka menguntit Jinyoung lagi?"

Chaeryung menaruh telunjuknya di bibirnya sendiri, "Jangan terlalu keras Yoona-ya"

"Kenapa?" Yoona mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kantin. Tak ada yang salah menurutnya.

"Ada Jungkook disitu" Chaeryung menunjuk bangku yang berjarak 3 meja dari meja mereka. Itu lumayan cukup jauh.

Yoona mengangkat sebelah alisnya, "Lalu?"

Chaeryung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan wajahnya sedikit merona, "Eum. Itu- eum- Aku- eum-"

Yoona menunjukkan ekspresi datarnya, "Bicaralah yang benar"

Chaeryung menarik dan membuang nafasnya perlahan, "AkuMenyukainyaBahkanSejakDuluSejakAkuMasihKecilDulu"

"Aku kembali ke kelas" Yoona berdiri dari duduknya, hendak beranjak pergi. Namun Chaeryung menahannya.

"Baiklah aku akan bicara yang benar." Akhirnya Yoona duduk kembali.

"Jelaskan."

"Aku menyukainya."

Yoona terbelalak kaget mendengarnya, "Secepat itu?"

"Bukan seperti yang kau pikirkan. Dengarkan aku dulu." Chaeryung menahan rasa malunya.

"Aku menyukainya sejak dulu. Aku mengenalnya dulu. Kau mungkin kaget atau ini terdengar aneh. Tapi aku juga bingung dengan ini. Dulu aku pernah membantu seorang laki laki saat masih TK. Ia selalu diganggu anak yang bernama Jaehoon. Seingatku begitu. Aku selalu memperhatikannya. Saat ia dimintai uang. Saat ia diperlakukan seperti pelayan. Aku lelah melihatnya. Ia selalu tidak melawan. Akhirnya aku membantunya. Ia sangat manis kau tau? Giginya seperti kelinci. Jadi aku memanggilnya Si Kelinci Manis. Dan bodohnya aku, aku lupa bertanya siapa namanya. Saat Jung- eum.. Jungkook duduk bersamaku dia berkata ia adalah Kelinci Manisku itu. Aku percaya padanya. Karena aku tidak pernah memberitahu siapapun tentang ini."

[END] [BOOK 1] DESTINY (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang